The day

16 0 0
                                    

" Biarkan kita menghadiri pernikahannya dulu, baru setelah itu ayo pergi " Kata wanita paruh baya itu sambil sesekali membelai sebuah foto anak perempuan yang berumur 14 tahunan.

" Putriku....." ucapnya sambil menangis. dipeluknya pigora foto itu sangat erat seakan tak ingin melepasnya.

Melihat kelakuan sang istri, laki-laki paruh baya itu pun memeluk istrinya dengan sayang. bukannya tenang, malah tangisan itu semakin pecah...

" Tenanglah, dia akan baik- baik saja. dia juga putriku. putriku adalah wanita yang paling kuat " kata laki- laki itu sambil membelai kepala istrinya.

" Ya dia kuat sepertimu, termasuk sifat keras kepalanya juga menurun dari dirimu." ucapnya seraya menghapus air matanya, lalu tersenyum membayangkan bagaimana kekeraskepalaan putrinya itu.

" Baiklah kita akan pergi setelah pernikahan itu. " Putusnyaa....

----------------------------###--------------------------------

AuthorPOV

Hari ini matahari bersinar cukup cerah, tak lupa dengan awan- awan yang membentuk formasi dengan indahnya untuk menyambut hari yang suci ini. Yah.. hari ini adalah hari pernikahan Rosalline dengan pria no name nya.

Rosalline tidak peduli dengan siapa ia akan menikah dan juga siapa nama pria yang akan dinikahinya. Yang cukup ia ketahui dari kedua orangtuanya adalah bahwa calon suaminya bukanlah orang yang berumur tua, gendut, botak, dan berperut buncit. Melainkan seorang pria tampan, baik, kaya, dan hanya itu yang cukup ia ketahui. Ia tidak perlu tau lebih detail mengenai calon suaminya. Toh.. dia tidak berarti bagi Rosalline. Padahal kedua orangtuanya selalu ingin menjelaskan deskripsi dan juga kelebihan dari calon suaminya itu, tapi selalu ia tolak dengan alasan bukan urusannya dan secepatnya ia akan menggugat cerai suami no name nya itu.

Hari ini Rosalline tampak cantik dengan gaun berwarna putih yang tidak terlalu menonjolkan lekuk tubuhnya, ditambah dengan tatanan rambutnya yang indah sehingga menampakkan leher mulusnya dan jangan lupa makeup yang natural khas Rosalline menambah kecantikannya. Setelah dirasa cukup merias penampilannya, Ia pun keluar dari ruang rias itu lalu menautkan lengannya pada sang ayah, Joseph A. Reycott.

Joseph pun menggandeng putrinya menuju altar pernikahan Rosalline dengan calon menantunya. Para tamu pun berdiri menyambut datangnya sang pengantin wanita tak lupa juga alunan musik sebagai iringannya. Di sana, di ujung sana,tepat di hadapan Pendeta. Rosalline dapat melihat seorang laki-laki sedang berdiri membelakanginya. Ya, laki-laki itu memakai tuxedo putih, sepatu fantofel putih, dan sarung tangan putih. Itulah yang  bisa Rosalline lihat sekarang.

Setelah sampai di tempat laki-laki itu berdiri, Joseph memberikan tangan Rosalline pada laki-laki itu

" Jagalah putriku baik-baik Rey " setelah mengucapkan kata itu yang hanya dibalas anggukan oleh laki-laki yang bernama 'Rey' tersebut, Joseph berjalan ke tempat barisan para tamu di mana terdapat isrtinya berada.

Laki- laki itu kemudian menggenggam jemari Rosalline, lalu mereka melakukan ritual pernikahan, yaitu mengucapkan janji suci pernikahan mereka.

---------###---------

Setelah melewati berbagai prosesi pernikahannya yang cukup melelahkan, kini Rosalline sedang gelisah di dalam kamar sebuah hotel. Ia mondar-mandir tidak tau apa yang harus ia lakukan.

Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka menampilkan laki-laki yang kini telah menjadi suaminya dengan dada sixpack nya yang telanjang, rambut basah, serta wajahnya yang tampan terlihat lebih segar karena cipratan air dari rambutnya yang basah, dan itu menurut Rosalline, sexy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When The Past ComesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang