Malam Sunyi

193 20 1
                                    

Author POV

Park Chorong berjalan untuk mengunjungi sahabatnya Yoon Bomi, mereka memang sudah biasa bermain bersama, namun sampai sekarang Chorong masih belum tau makanan apa yang Bomi suka karena Bomi menyukai semua makanan, adeuh Bbom

   "Bomiii~ aku didepan rumahmuu, gyeseyoo?" Teriak Chorong didepan rumah Bomi, tanpa hitungan detik pintu telah dibuka oleh Bomi dan matanya berbinar - binae ketika melihat bungkusan ramyeon yang di bawa oleh sahabatnya itu..,

   "Omo, omo, omo! Eonni? Mengapa kau tau aku sedang lapaar? Aang~ gomawoyo, najunge ddo massineun eumsik-eul ssajulgee~ (nanti, aku belikan makanan yang lebih enak)" Sudah biasa Bomi mengraung - raung manja dengan Chorong, dan untungnya Chorong sudah terbiasa dan tidak kabur seperti teman - temannya yang lain, bomi adalah tukang palak kawan.. ㅋㅋㅋ

   "Arasseo, arasseo, sebaiknya kita masuk sekarang ya uri bbom" jawab chorong sambil mendorong bomi pelan kedalam rumahnya.

   "Ahjummaneun eodiya?" Tanya chorong pada bomi, tak biasanya eomma Bomi tidak ada dirumah, biasanya sesaat ia masuk kerumah eomma langsung menyapanya,..

   "Yeohaeng gassneunde (pergi berlibur), ada acara reuni juga disana, tepatnya di jeju" jawab Bomi sambil berjalan menuju dapur untuk membawa teko yang sudah berisikan air mendidih..,

    "Wah, ia pasti sangat senang sekarang, geujjyo? Terbebas dari putrinya yang cerewetnya minta ampun hahahaha" Bomi yang sedang menggenggam teko berisi air mendidih itu langsung mendekatkannya kepada chorong seperti menakut - nakutinya karena telah meledeknya,

    "Hiyaaa! Siapa yang bilang gue cerewet haaaa?!!! Rasakan ini!" Teriaknya pada Chorong, namun tak seperti dugaan, sedikit air keluar dan mengenai pergelangan tangan Chorong..,

   "Aaaa! Bomiyaaa, neo mwohaneun geoyaaa? Michigaessda? (Bomi! Apa yang kau lakukan? Apa kau gila?)" Teriakan lumba - lumba Chorong membuat Bomi ketakutan dan jantungan sedikit, namun setelah melihat dikitnya air yang mengenai pergelangan tangannya, ia tertawa terbahak - bahak..,

   "Mwoya?! Cuma kena sedikit doang elah eonnii, hahaha, nih perban luka supaya merahnya cepat hilang, sekarang ayo kita makaan! Jal meoggesseumnidaa~" Ujar Bomi tanpa melihat Chorong yang ternyata diam - diam tersenyum licik padanya.

***

Sore itu tidak terlalu banyak pelanggan yang mampir ke tokonya, ya, tokonya, kau tahu kan betapa kayanya Suho? Ia bekerja disana hanya sebagai pekerja paruh waktu untuk menambah penghasilan yang lebih, walau ia tahu yang memberi gaji adalah ayahnya sendiri.., pekerjaan Suho sebenarnya adalah sebagai penerus ayahnya di perusahaan KY yang cukup ternama di Korea.

   "Jam 6? Hm, sudah waktunya pulang, tapi kenapa shift malam tidak datang - datang juga? Haruskah aku melaporkannya pada ayahku?" Ujarnya kesal, namun untungnya, beberapa detik kemudian pengganti Suho di toko itu datang dan segera menundukkan badan tanda minta maaf karena keterlambatannya itu..,

   "Baiklah, karena ini pertama kalinya kau telat, aku akan melepaskanmu, tapi jika sudah kedua kalinya, ayahku akan tahu tentang hal ini, kau tau itu?" Ujar Suho dengan garang dan kemudian keluar meninggalkan toko itu..,

Tujuan pertama Suho setelah menjadi kasir yang ternyata merupakan pekerjaan melelahkan itu langsung pergi ke cafè terdekat yang berada di daerah Incheon.

   "Mba, americano dua shot panas" Ujarnya dan langsung duduk di tempat duduk yang dekat dengan jedela, ia memandangi pemandangan luad sambil sekali - kali teringat akan ayahnya,

"Jumyeona, kau janji kan, akan melanjutkan tugas ayah di perusahaan ini?"

Tanpa sahar Suho langsung mengepalkan tangannya dan memuku kecil meja yang ada didepannya, hingga akhirnya namanya di panggil oleh barista cafè tersebut..,

   "Ne" jawabnya dan langsung menghampiri kopinya.

Chorong POV

Acara makan - makanku dengan Bomi cukup berakhir lama dan tidak terasa, benar - benar tidak terasa, tahu - tahu sudah gelap saja haha..

   "Geure Bbomaa~ na galgee~" Ujarku pada Bomi dan melambaikan tanganku..,

   "Eo~! Josimhaee.. (Hati - hati)" Dan seperti biasa, Bomi pasti memberikan kissbye nya yang paling mendalam, hingga imajinasiku seakan - akan melihat gelembung hati yang sangat besar.

Aku berjalan di jalan gang yang menurun, terlihat anak - anak sekolahan baru saja pulang sekoah atau makan - makan bersama karena mereka pulang secara bergerombol dan kemudian berpisah di perempatan gang jalan itu..,

   "Sial, aku jadi merindukan masa SMAku, haha, dan mantan, hm, mikir apa sih aku, hahaha" Aku mengayunkan tanganku dan kembali mengenkan headsetku untuk mendengarkan lagu.

*[Play lagu di Mulmed]*
lagu : Macchiato - 넌 내꺼 넌 내남자

   "Lagu ini indah bangeet, bener - bener pas di malam musim gugur~"

Aku ingin menghabiskan malam ini lebih lama, sebaiknya aku kemana, taman di kota sepertinya seru..,

   "Cho-choronga!" Teriak seseorang dari balik tubuhku, changsub?

   "Aaaa! Changsubaaa, bogosipeoo~ haha, kemana saja kau? Biasanya sms.." Aku benar - benar rindu padanya, dan dia datang pada timing yang sangat tepat..,

   "Aah, geugo.. aku gak megang hp dari pagi haha" Ujarnya..,

   "Yaudah, kalau gitu, kamu mau ikut aku ke taman kota gak? Bosen banget niih, dirumah gaada kerjaan udah selesai dari tadi pagi" Aku memperhatikan gerakan kepalanya dengan seksama dan aku melihat gerakan 'anggukan' disitu, tanpa basa - basi aku langsung menarik tangannya dan pergi ke taman kota.

***

   "Uwaa, yeogi johdaa!~" Bagaimana aku tak senang, jalanan sangat indah hari ini, lampu - lampu berbentuk bunga dan daun - daun membuat taman kota terasa lebih bercahaya dan berwarna, mm, mungkin tidak seperti perempuan lain yang menyukai keheningan di tengah taman bermain yang gelap, aku menyukai tempat seperti ini!

   "Geurohge johnya? (Sebegitu sukanya kah kamu?) Haha" Tanpa sadar aku merasakan tangannya melintang di leherku, aku tersenyum dan kemudian tertawa, dan akhirnya kami tertawa seiring berjalannya jalanan ini..,

TO BE CONTINUED

[SURONG] Can I Hug You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang