Mohon Vomment nyaa...
Hehehe...---------------------
Pagi itu aku buka warung seperti biasanya, tidak ada yang aneh, hanya fikiranku yang terasa kosong, aku ingat-ingat ini hari apa.. Tapi gagal, efek tidak gajian setiap akhir bulan atau akhir minggu membuatku lupa tanggal, bahkan lupa hari
Konyol..
Ku rapikan beberapa sayur yang baru turun dari truk nya, melayani beberapa pelanggan hingga tidak terasa waktu beranjak siang
Ku tatap deretan tempe yang tadi pagi di kirim suplier, tinggal 3 buah, aku ingat dia.. Refleks aku mengambil dua biji dan memisahkannya di deretan tempat yang biasa aku jadikan tempat untuk menaruh pesanan para pelanggan
"Ini hari apa Kang..?" tanyaku pada Mas ku yang baru saja kembali dari Musholla, aku memanggilnya Kang.. Bukan Mas... Dia juga selalu menanyakan itu padaku
"Kok manggilnya Kang? Lu kan orang jawa Pik.." tanyanya saat itu
"Udah kebiasaan dari kecil.." jawabku singkat, dia hanya manggut-manggut lucu.."ga usah gitu.. Ntar gue cium..!!" ledekku
Dia melempariku Tomat.. Lagi.. Aku tergelak.. Hatiku selalu menghangat dengan lemparannya saja.. Gimana sentuhan atau ciumannya ya.. Hmmm
"Sabtu.. Kenapa?" tanyanya,
Aku menggeleng, ahh.. Aku baru ingat.. Hari sabtu dia tidak pernah belanja.. Itu yang dia bilang padaku, bila aku mengingatkanya tentang belanjaan yang sering aku pisahkan di hari sabtu
"Aku shalat dulu... " ucapku pada Mas, dia mengangguk, langkahku rasanya berat, pundakku pun berat, aku menguap lebar beberapa kali.. Tidak ku hiraukan panggilan-panggilan centil penjaga toko kosmetik yang biasa aku ladeni itu, mereka selalu berwajah tebal bedak dengan warna disana sini,
Tidak seperti dia, di wajahnya tidak pernah ada bedak, atau pewarna lain selain warna alis, pipi merona alami bila ku goda, dan bibir yang merah muda tidak ada tambahan warna buatan manusia di sana,
Aku selalu memperhatikannya bila dia sibuk berfikir tentang apa yang dia beli, jari nya mengetuk-ngetuk dagu, dengan bibir terlipat atau kadang bibir di gigit-gigit
Gimana kalo aku aja yang gigit bibirnya.. Ehh.. Pikk.. Sadar.. Dia punya orang... Aku tersenyum memandangnya, hingga matanya bersatu pandang denganku
Jujur saja.. Aku gugup, kikuk, panik dan malu, gimana kalo dia tau aku merhatiin dia.. Mau di taruh dimana wajah Opik sang tukang sayur ganteng itu nggodain ibu-ibu, bisa-bisa tambah jeding tuh bibir mbak2 tukang kosmetik
Ia menghembuskan nafas perlahan "bingung deh gue mau masak apa hari ini...!!" ucapnya sedikit kesal
"Masak aja yg ada.. Apapun gue makan..!" sahutku, sedikit mentowel hatinya, siapa tau bersambut.. Saling towel towel deh kaya lagu dangdut hehe
"Hmm.. Iya kalo lo.. Kalo laki gue kan lain.." katanya.. Yahh.. Towelan ku ga nyampe ternyatah..
Ku nyalakan keran untuk memulai wudhu, berat di pundakku perlahan meringan, mataku segar, tidak ada kuapan lagi seperti tadi, ku selesaikan shalatku dengan mengusap wajah perlahan,
Seraut wajah melintas dengan senyumnya.. Aku terlonjak, menoleh kanan dan kiri..aku sendiri, dan Ini masih di Musholla.. Kenapa wajahnya tiba-tiba muncul, jujur aku merinding.. Ughh.. Jantungku dag dig dug tidak karuan
Tapi sejurus kemudian aku tersenyum, seraut wajah tadi menghilangkan sedikit rasa rinduku padanya.. Hanya sedikit,
Ku sandarkan tubuh di dinding Musholla, memejamkan mata perlahan, biarlah Mas dulu yang jaga warung, butuh merem bentaran..
"Pikk... Jangan cemberut mulu napah.. Empet gue liatnya.."
Hatiku memang sedang tidak enak, dari pagi rasanya hariku melelahkan, mendengar protesannya seperti biasa, hatiku menghangat.. Oohh hatii, gimana kalo hati dia yang nemenin.. Mau??
Bibirku berkedut perlahan, hingga aku tersenyum lebar ke arahnya
"Nah gitu dong.. Jelek tau klo lu manyun gitu.. Kaya pengamen gada yg nyawer.." dia ketawa, cengiranku melebar
"Sialan lu..!!" jawabku perlahan,
Dia memutari warungku, dan masuk melalui pintu warung... Menepuk pipiku perlahan berkali-kali
"Bangun Pik.. Mas lu nyariin..!!" ucapnya, aku terlonjak dan membuka mataku seketika, mengerjap, meyakinkan diri aku masih di Musholla dan disini
Tidak ada siapa-siapa selain aku..
----------------
Tbc
Vomment yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Mengikutiku
HorrorKu nyalakan camera depan ponselku, seperti akan selfie, tapi.. Ya Tuhann... dia.. dua lubang di matanya, senyuman menyeramkan, dan rambut panjang berantakannya, sungguh membuat bulu kudukku meremang, merinding di sekujur tubuh Dengan bibir bergetar...