-4-

27.4K 2.5K 232
                                    

🌧🌧🌧

Aku memasuki cafe sambil memperhatikan sekitarku sebentar.

Ini pertama kali aku ke sini, suasananya cukup nyaman, tak terlalu ramai meski sudah masuk jam makan siang. Mungkin karena sekarang libur semester, jadi tak banyak mahasiswa ke kampus. Setelah masuk, aku memilih duduk di dekat jendela yang langsung menghadap ke jalan.

Jam di tanganku menunjukkan pukul 12:35 WIB

Seorang pegawai cafe menghampiri dan mencatat pesananku, begitu selesai melayani, dia permisi.

Mengedarkan kembali pandangan dengan lebih cermat, ada empat cowok dan dua cewek memakai jaket warna biru yang sangat familiar bagiku. Mereka berbincang sembari menikmati pesanan.

Beberapa cowok yang tak mengenakan jaket warna biru, yang duduk tak jauh dariku, memperhatikan sambil berbisik-bisik.

Aku menarik nafas panjang, mengambil ponsel di tas dan menelepon seseorang.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawabku, tersenyum tipis secara refleks begitu dengar suara Syuja.

"Ada apa?"

"Di mana?" tanyaku memastikan keberadaannya.

"Kampus."

"Masih koordinasi??"

"Baru selesai."

"Sudah makan?"

"Belum."

"Kan udah jam makan siang??"

"Habis ini."

"Luthfi sama Bintang di situ juga?"

"Enggak, mereka keluar duluan."

"Ke mana?"

Bersamaan dengan itu pegawai cafe mengantar minuman, aku mengucapkan terima kasih dengan suara pelan.

"Ke Fakultas, lihat pameran fotonya anak-anak."

"Terus mau makan sama siapa nanti?"

"Paling sendiri."

"Di mana?"

"Nggak tahu, cari dekat kampus aja."

"Mau aku temenin??" tanyaku menggodanya.

"Temenin?" Dia balik bertanya dengan nada heran.

"Iya, mau aku temenin makan siang??"

Ada jeda beberapa detik sebelum kemudian dia kembali bersuara. "Kamu lagi bosen di kos?"

"Enggak kok, serius ini! Mau?"

"Udah makan?"

"Belum lah, kan mau makan siang bareng kamu."

Aku mendengar beberapa orang menyapa Syuja dan dia membalas sapaan mereka.

"Mau nggak??" tanyaku lagi lalu menyeruput minuman di depanku.

"Cepat beli makan, jangan telat."

"Kan udah dibilang maunya makan siang sama kamu!"

Syuja menghembuskan nafas pelan. Lalu tiba-tiba terdengar suara mesin motor menyala yang cukup dekat.

"Kamu di parkiran??" tanyaku panik, teringat rencananya makan siang di luar.

"Iya."

"Mau makan siang? di mana?"

MENUNGGU (Full Version Ready On DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang