The Marriage

11.5K 212 2
                                    

Sela's POV

Gue menatap pantulan diri dikaca. Kebaya putih yang indah udah melekat di tubuh itu. Wajah gue pun udah selesai dioles make up.

"Cantik." gue menoleh ke belakang, dimana sumber suara datang.

"Tumben muji." ucap gue. Riana tertawa. Dia menarik gue pelan untuk duduk diatas sofa.

"Gak nyangka lo duluan yang nikah. Padahal yang sering gonta-ganti pacar kan gue" ucap Riana  menggenggam tangan gue.

"Makanya pacarannya jangan niat putus tapi untuk berkomitmen. Cari orang yang tepat mumpung masih bisa" ucap gue menyindir diri sendiri.

"Masih gak terima nikah sama Raihan?"

"Terima gak terima juga tetep harus nikah, kan?" ucap gue pasrah.

"Apa sih yang lo takutin? Takut jadi janda? Itu namanya lo nikah niatnya cerai." ucap Riana menyalin omongan gue tadi.

"Sela, trust me. Cinta akan datang kalau udah terbiasa. Lo coba dulu, jangan langsung gak mau. Raihan udah hampir sempurna, buat jatuh cinta sama dia bukan hal yang susah." jelas Riana yang sebenernya gue setujui dalem hati.

"Gue takut kalau aslinya dia gak kayak yang kita semua pikirin."

"Positive thinking aja. Mana mungkin dia terima perjodohan ini? Pasti alasan dia sama kayak alasan lo. Gak mau ngecewain nyokap. Cowok yang hormat banget sama nyokapnya pasti respect sama perempuan. Apalagi gak ada rumor kalau dia suka teler atau apalah. Pasti anak baik-baik." jelas Riana yang lagi-lagi gue setujui. Gue tersenyum, seenggaknya karena Riana gue makin sedikit yakin buat nikah sama Raihan.

"Thanks"

"Anytime, babe. Sini-sini" ucap Riana merentangkan tangannya menyuruh gue untuk memeluk tubuhnya. Gue pun dengan segera meluk dia.

"Jadi istri yang baik, oke?" ucap Riana dibalik bahu gue, gue mengangguk. Setelah itu gue melepaskan pelukannya dan menarik nafas dalam, mempersiapkan diri buat akad yang dikit lagi akan dilaksanakan.

***

Raihan's Pov

Gue udah duduk di depan penghulu. Menunggu mempelai ceweknya dateng. Jujur nih ya, gue deg-deg an setengah mampus. Sedikit lagi gue bakal ngucapin ijab kabul yang berarti sedikit lagi gue jadi suami.

Kata terakhir membuat gue menelan ludah sendiri.

Gue akan menikah sama cewek yang bahkan baru gue temui beberapa bulan yang lalu. Dan jarang banget ngobrol sama dia. Sekarang gue disini, melakukan sesuatu untuk menghalalkan cewek itu.

Gila.

Orang-orang yang tadi berisik tiba-tiba hening seketika. Penasaran, gue pun menoleh ke belakang. Dan disanalah dia, berjalan dengan anggun dari pintu utama. Tersenyum saat ada yang menyapanya. Terlihat bahagia.

Dia melihat ke arah gue, menatap dengan mata hitamnya yang menunjukkan kebahagiaan. Gak tau palsu atau gak. Tidak ada diantara kita yang memutuskan kontak mata sampa dia duduk disebelah gue dan tersenyum ke arah gue. Gue pun membalas senyumannya.

"Sudah bisa kita mulai akad nikahnya?" ucap pak penghulu membuat gue tersadar lalu mulai melaksanakan ijab kabul.

"Raihan Putra Bhaksara, saya nikahkan anda dengan Sela Celine Nathalia binti Tris Rahardian dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan dua batang emas seberat seratus gram dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Sela Celine Nathalia binti Tris Rahardian dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." ucap gue dengan satu tarikan nafas.

"Sah?"

"SAH!" semua orang dengan semangatnya berteriak sah. Dan sekarang, detik ini juga gue udah resmi jadi suami.

Sela dengan hormat mencium tangan gue sebagai bakti seorang istri. Setelah itu, kami berdiri dan melaksanakan sesi tukar cincin. Sesi itu berlangsung secara lancar tanpa adanya gangguan seperti cincinnya jatoh atau apalah. Kami tersenyum kearah kamera seraya menunjukkan tangan kami yang sudah terdapat cincin dijari manis.

Gue melihat mama yang udah mengangis terharu, membuat sesak di dada gue menghilang sedikit demi sedikit. Setidaknya dengan menikah sama Sela bisa membuat gue melihat senyum bahagia mama yang belum pernah gue liat selama 27 tahun umur gue.

Dan hari yang panjang ini belum berakhir, gue masih harus melaksanakan resepsi yang menghadiri 500 tamu undangan. Sebelum resepsi dilaksanakan, gue sama Sela diberi waktu dua jam untuk berganti baju dan bersiap-siap.

 Sebelum resepsi dilaksanakan, gue sama Sela diberi waktu dua jam untuk berganti baju dan bersiap-siap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Sela's POV

Acara resepsi selesai jam delapan. Gue sama Raihan langsung pulang ke apartemen Raihan. Kami belum bicara sama sekali dari tadi, cuma ngobrol kalau perlu doang.

"Mau kamu yang mandi duluan atau aku?" tanya Raihan setelah menaruh koper gue yang ia bawa tadi. Bukan gue yang nyuruh, tapi dia bilang mending gue ngangkat gaun gue yang kepanjangan karena sedari tadi gue kesandung gara - gara hal itu.

"Kamu duluan aja." Raihan mengangguk, lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.

Gue duduk diatas kasur Raihan yang berukuran king size dan empuk minta ditiduri. Gue melihat ke sekeliling kamar Raihan, seumur-umur ini pertama kalinya gue masuk kamar cowok. Untuk ukuran laki-laki, kamar Raihan cukup rapih dan teratur.

Gue beralih duduk di bangku meja rias. Menghapus make up yang ada diwajah dan melepaskan aksesoris yang tadi dipakai. Fokus gue pecah saat mencium wangi maskulin dari arah kamar mandi. Gue menoleh, mendapatkan Raihan yang hanya tebalut handuk di pinggangnya. Dadanya yang bidang membuat gue harus menelan ludah. Karena malu, gue kembali menatap cermin dan melanjutkan aktivitas tadi.

"Mandi sana, aku udah" ucap Raihan. Dengan pelan gue menoleh ke arah dia lagi, takut salting karena melihat dada telanjangnya. Tapi syukurnya, dia udah selesai berpakaian.

Saat gue buka koper untuk mengambil baju, mata gue melebar saat melihat apa yang ada didalamnya.

Lingirie dan daleman. Benar-benar baju yang kurang bahan semua.

Apa - apaan ini?

Gue mengobrak-abrik semua yang ada didalam koper tersebut, dan benar saja, gak ada sama sekali baju yang layak pakai. Saat sedang pusing karena isi koper itu, tiba-tiba hp gue bergetar menandakan ada LINE yang masuk. Dengan segera gue mengambil barang persegi panjang itu.

Riana: Suka ga sama hadiah gue? Dipake malem ini ya, have fun 😘

Sialan.

Sela Celine N: Gue benci lo, cabe.

Married By YouWhere stories live. Discover now