Raihan's POV
Gue manatap Sela yang keliatan bingung dari tadi. Karena penasaran gue pun menyamperinya, gue melihat isi kopernya yang sukses membuat gue harus menahan tawa.
Menyadari adanya gue dibelakangnya, Sela menoleh. Wajahnya langsung terlihat panik membuat gue lagi-lagi harus tahan tawa.
"Sumpah ini bukan aku yang masukkin. Riana sengaja masukkin baju beginian tanpa sepengetahuan aku, suer deh" ucap Sela dengan tergesa-gesa. Detik itu juga tawa gue lepas karena tingkah laku lucunya.
"Jadi kamu mau pake baju itu?" ucap gue masih dengan gelak tawa. Sela langsung menggeleng dengan cepat.
"Gak lah, ntar malah masuk angin"
"Mau pake baju aku?"
"Boleh?" tanya Sela. Gue mengangguk.
"Seenggaknya lebih baik dari pada pake baju itu" ucap gue. Gue mengambil sepotong kaos dan celana pendek lalu memberikan benda itu kepada Sela. Dia langsung mengambilnya dan masuk ke kamar mandi setelah mengucapkan terima kasih.
***
Sela's POV
Kalau ketemu Riana, bakal gue bunuh itu anak. Yang bener aja dia ngelakuin begituan untung Raihan mau minjemin kaos dan gak nyuruh gue pake baju laknat itu.
Gue sengaja berlama-lama di kamar mandi, mengulur waktu sampai kemungkinan Raihan udah terlelap. Jujur aja, gue takut Raihan ngajak you know what i mean, gue bener-bener belom siap lahir dan batin.
Gue keramas sampai dua kali, sabunan dua kali, pokoknya semuanya serba dua kali. Sampai akhirnya gak ada lagi yang bisa gue lakuin. Gue memakain kaos yang dipinjemin Raihan tadi. Dan bener aja, bajunya kegedean.
Gue keluar dari kamar mandi, melihat ke arah tempat tidur. Dan beruntungnya Raihan udah tidur berlawanan arah dari sisi kasur yang akan gue tiduri.
Hari ini, gue selamat.
***
Gue terbangun merasakan gak ada orang di sebelah gue. Melihat kearah jam yang menunjukkan pukul lima shubuh. Gue beranjak mau mengambil air wudhu, tapi terhenti melihat Raihan yang sedang sholat di depan lemari. Gak sadar, gue tersenyum.
Gue melanjutkan langkah ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah selesai, gue keluar mendapatkan Raihan yang lagi ngelipet sarung.
"Kok gak bangunin aku?" ucap gue membuat Raihan menoleh ke belakang, dimana gue berada.
"Udah aku bangunin, tapi kamu nyenyak banget. Gak tega" jawab Raihan membuat gue tersenyum.
"Lain kali kalo aku gak bangun, sirem aja" ucap gue, Raihan terkekeh sambil mengangguk.Lalu ia berjalan ke arah tempat tidur, mungkin pengen tidur lagi.
YOU ARE READING
Married By You
Teen FictionSela Celine Nathalia, perempuan lajang berumur 25 tahun dipaksa ibunya menikah dengan anak dari sahabatnya yang tidak Sela kenal. Tampan, tajir, dan baik hati semua ada di dalam diri Raihan. Sela cukup beruntung dapat menikah dengan lelaki hampir...