DOUBLE MI (10)

433 49 7
                                    

Author P.O.V

Hari ini lumayan mendung. Semendung hati Hina hari ini. Dia masih mikirin kata-kata Somi kemarin.

Dilema, itu yang dia rasaain sekarang. Di lain sisi dia mau ngikutin perkataan Somi, dilain sisi juga dia masih pengen tetep stay jadi sahabat Lami.

Hina ngalihin pandangannya dari papan tulis ke lapangan basket. Ada Mark yang lagi main basket, di tepi lapangan ada Lami yang lagi nyemangatin Mark.

Galau lagi. Itu yang dia rasain. Kata kata Somi terngiang lagi di kepalanya. Memenangkan hati atau sahabat?

Somi natap Hina dengan rasa senang. Senang akhirnya Hina galau liat Mark-Lami. Somi yakin, Hina sebentar lagi bakalan jadi pengikut dia.

"Gue bakalan bikin sambutan yang meriah kalau lo mau gabung sama gue" ucapan Somi langsung buat Hina mengalihkan pandangannya.

Hina ngehela nafas kasar. Dia bingung. Benar benar bingung. Dilain sisi, Somi masih natap Hina buat ngasih jawabannya.

"Gue kasih tau jawabannya waktu pulang" kata Hina ke Somi. Habis ngomong gitu, Hina langsung pergi ke WC, melewati Somi.

Di WC, Hina langsung buru buru masuk bilik toilet. Gak lama, dia nangis histeris. Untung aja WC sepi. Jadi dia bisa nangis sepuas puasnya. Dilema, Kata yang paling dia benci saat ini.

"APA YANG HARUS GUE LAKUIIIIIN?!" Teriaknya Frustasi.

Hina capek
Hina galau
Hina dilema
Hina sedih

Cakit ati Hina )":

"HINA! LO KENAPA?! HINA,LO DIDALAM KAN?" Tiba tiba ada yang ngetuk pintu toilet. Hina langsung buru-buru ngapus air matanya. Dia hafal suara itu. Suara Lami.

"HINAAA BUKA, NA! LO GAK PAPA, KAN? HINAAA GUE KHAWATIR!"

Hina makin bingung. Dia tau Lami khawatir. Itu yang buat dia ragu buat buka pintu.

Akhirnya, Hina buka pintu toilet. Baru buka pintu, Lami langsung peluk erat Hina. Air mata Hina jatuh lagi.

"Lo gak papa kan, Hin? Lo gak bunuh diri, kan?" Tanya Lami sambil ngelepas pelukannya. Hina ngegeleng lemah.

"Ke kantin, yuk!" Ajak Lami. Hina langsung ditarik sama Lami ke kantin. Senyum Hina mengembang.

Gimanapun juga, Somi salah.
Lami gak cuma minta bantuan aja, tapi juga ngasih bantuan.

Hina ngerangkul Lami sambil tersenyum lepas. Dia tau jawabannya nanti ke Somi. Kalian juga pasti tau, kan?

Di lain sisi, Lami bingung liat perubahan wajah Hina yang ekstrem. Tapi gak lama kemudian, Lami senyum. Terserah Hina mau gimana ekspresinya. Yang penting sekarang, Hina senyum.

Lega ati Lami :)

PULANG SEKOLAH

Hina akhirnya nyamperin Somi yang lagi asyik makan somay sama es teh. Jangan lupa ama kerupuk emping. Oke gue laper.

"OI SOMAY" teriakan cetar Hina cukup membuat Somi keselek waktu lagi makan bakso. Gak lama kemudian Somi narik nafas panjang, dan...

"SETAN LO! GUE LAGI MAKAN JADI KESELEK GEGARA LO!"

Hina ketawa ngakak aja. Mana Somi masih belepotan kuah kacang.

"Gue mau ngasih jawabannya" ucapan Hina langsung serius. Somi buru buru minum teh es.

"Gimana? Mau gabung sama gue kan?" Tanya Somi percaya diri. Hina senyum. Senyum nya kek senyum mas Dio waktu di I Remember You.

"Gak" jawab Hina enteng. Somi langsung melongo tak percaya.

DOUBLE MI! ;Mark,Lami,Somi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang