******
Seorang pemuda tengah duduk menikmati secangkir teh manis hangat sambil membaca koran. Pakaiannya rapi dengan kemeja dan dasi. Tatanan rambutnya juga.
"Jja.. mari kita lihat apa berita hari ini." katanya sambil membalikkan lembaran koran.
Setelah menyelesaikan sarapan sandwichnya, pemuda tersebut bersiap. Ini adalah hari pertamanya masuk kerja setelah diterima di perusahaan besar impiannya. The Kim's Corp.
Dengan langkah ringan, pemuda itu menapaki jalan menuju kantornya. Lokasinya tidak jauh dari apartemen tempat dia tinggal. Dengan berjalan kaki beberapa menit saja dia sudah sampai.
"Annyeonghaseyo..." kata si pemuda kepada para rekan kerja di kantornya yang baru.
"Wahh.. Annyeonghaseyo, jadi kau karyawan baru yang sedang ramai dibicarakan?"
"Nde, Nam Woohyun imnida."
"Ooh Woohyun, namamu setampan wajahmu." kata seorang karyawan wanita.
Para senior menyambut hangat kedatangan Woohyun. Perusahaan sekelas Kim's Corp punya standard yang tinggi untuk menerima karyawan baru jadi tidak jarang dari 1.000 orang pelamar hanya 5-10 yang berhasil lolos tahap seleksi.
Sudah dari seminggu yang lalu rumor kedatangan karyawan baru ramai dibicarakan. Sebuah meja kerja baru yang masih kosong dan bersih disiapkan. Jadi wajar saja setelah menginjakkan kakinya, Woohyun disambut sangat hangat.
"Woohyun ah, kau sudah tahu ritual karyawan baru disini?" kata seseorang yang duduk disamping meja Woohyun.
"Ritual? Tolong beritahu aku, senior."
"Di hari pertama seperti ini, anak baru akan menjalani interview dengan direktur disini. Meski diterima kerja disini itu sulit tapi tidak sedikit yang justru langsung keluar setelah interview dengan direktur kita."
"Apa ritual ini berarti aku belum diterima bekerja disini?"
"Aish pabo," senior yang bernama Sungyeol itu memukulkan pulpen yang dipegangnya ke kepala Woohyun. "Kau sudah resmi diterima bekerja disini, ritual itu cuma kebiasaan yang berlaku semenjak direktur baru diangkat."
"Humm... Tapi seberapa menakutkannya direktur itu sampai banyak karyawan baru yang mengundurkan diri?"
"Aku sih bekerja sebelum direktur baru ini diangkat. Menurutku dia baik walaupun jarang interaksi dengan karyawan kecuali kepentingan kerja. Dia tipe orang yang dingin menurutku."
"Benarkah? Berarti aku harus siap-siap. Apa dia sudah tua?"
"Dia direktur termuda yang pernah menjabat disini. Tidak beda jauh lah dengan usia kita." Sungyeol menawarkan tissu pada Woohyun. "Ambil beberapa dan simpan di sakumu. Cepat! Aku yakin direktur tahu hari ini akan ada karyawan baru yang harus dia interview."
Tangan Woohyun gemetar saat melipat tissu sebelum memasukkannya ke saku kemejanya. "Baiklah, doakan aku senior."
"Fighting Woohyun!!"
Sebagai senior yang baik, Sungyeol mengerti gelisahnya Woohyun. Dia pun menemani Woohyun. Dengan langkah berat, Woohyun berjalan menuju ruangan sang direktur. Disampingnya ada Sungyeol yang terus menguatkannya dengan membisikkan kata-kata semangat.
"Kita sudah sampai. Aku akan tunggu di luar, oke?"
"Kamsahamnida senior." Woohyun pun mendorong perlahan pintu kaca dihadapannya.
******
"Permisi direktur."
Sesaat setelah memasuki ruangan, Woohyun mendapati sebuah kursi kerja dengan posisi membelakanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woogyu In Love [COMPLETED]
FanfictionCast : Woohyun - Sunggyu (Lead Role) Other Casts Genre : BL - Fluff - SlightAngst - DramaRomance ☆☆☆ Saat kau tanya mereka siapa itu Woohyun? Mungkin akan banyak jawaban yang kau dapati... "Woohyun? Si pendiam yang aneh" "Ibunya mer...