Again and Again

52 7 0
                                    

Kenapa aku takut banget ya sama cowok itu? Tampangnya sih gak nyeremin, tapi ada sesuatu yang ga bisa dijelasin yang membuat cowok itu beda dari yang lain, tapi apa ya?

- - -

And...

Aku sampai di toilet cewek. Kuatur nafasku yang tidak karuan. Setelah nafasku kembalk normal. Aku pun masuk ke dalam toilet.

Haduh... lo bego banget sih Lisa, ngapain coba pake acara kabur-kaburan gini...

Aku terus mengumpat dalam hati pada diriku sendiri. Setelah puas mengumpat, aku pun keluar dari toilet dan pergi menuju kelas.

Palingan juga Karin sama Nana udah pada balik...

Sampai di depan kelas, aku menemukan sosok itu lagi di depan kelasku sedang berbicara dengan Ical. Ia belum menyadari kedatanganku.

Ini saatnya buat kamu balik badan, cepetan...

Aku pun mengikuti kata hatiku dan cepat-cepat langsung menjauh dari kelasku. Aku mengintip sedikit dari tikungan untuk melihat apakah cowok itu sudah pergi apa belum.

Setelah aman, aku langsung keluar dan berlari ke arah Ical.

"Eh Cal!"

"Apaan?" tanya Ical yang hendak masuk kelas.

"Eh! Jangan masuk dulu napa, gue mau ngomong sama lo!" kataku sambil menahan langkah Ical.

"Ngomong apaan? Lo suka sama gue, sori ya gue enakan jomblo. Tapi kalo lo maksa sih gapapa" kata Ical terus terang.

"Gila lo! Ngelantur aja omongannya, siapa juga yang suka sama lo!"

"La trus mau ngomong apaan? Cepetan gue sibuk nih!"

"Sok sibuk banget sih!"

"Cerewet banget sih! Cepetan apaan!"

"Tuh cowok tadi anak mana sih?"

"Cowok mana?"

"Tadi yang ngobrol sama lo" kataku gemes.

"Oh anak mia 4. Emang kenapa?"

"Namanya siapa?"

"Kepo banget sih lo"

"Yauda sih, gausa sewot, gue cuma nanya doang!"

"Kalau mau tau kenalan dong" katanya menggoda.

"Berisik ah lo! Udah-udah gue mau masuk. Ribet sama lo!" kataku sambil mendahului Ical.

"Woy! Terima kasih kek, apa kek, ditinggal gitu aja. Sakit hati abang, neng!"

"Bodo amat!"

Aku pun melangkah ke mejaku yang sudah ada Karin dan Nana. Aku langsung duduk dan memasang muka bete.

"Kenapa sih inces Lisa ini?" kata Nana.

"Gue lagi sebel banget yang namanya Ical!" kataku setengah berteriak sehingga yang punya nama langsung menoleh.

Dunia LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang