PROLOG

17 0 0
                                    

"Air dan api memang tidak akan pernah bersatu tapi sebagian orang lupa bahwa air mampu memadamkan api dan api seolah olah mampu menyerap air"

Seperti itulah kira-kira kalimat yang ia ucapkan pada lelaki yang sampai saat ini masih mengisi relung hatinya. Benar saja,mengingat adalah cara yang paling mahir untuk membuka luka. Semakin ia mengingat lelaki itu maka akan terasa semakin sesak pula hatinya. Gadis itu melepas kaca mata bulatnya lalu menyenderkan tubuhnya di sofa dengan wajah putus asa,hal itu membuat siapa saja yang melihatnya akan berkata bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

Athaya memejamkan matanya,entah mengapa keping-keping kenangam dengan lelaki itu pandai sekali muncul di pikirannya. Ternyata waktu dua tahun pun tak akan cukup hanya sekedar untuk tidak memikirkannya lagi. Athaya tersenyum kecut,membayangkan hidupnya yang dulu amat flat dan penuh ketenangan berubah ketika lelaki itu masuk ke dalam kehidupannya. Sesekali ia tertawa sinis untuk menertawai kebodohanya dirinya sendiri. Bagaimana mungkin bisa ia merasa kehilangan sementata memiliki saja ia tidak pernah?

*

Hallooo~
Ku harap kalian suka ya sama ceritaku hehe
Ini baru awal yang aku buat bener-bener simpel. Pliss kepoin selanjutnya okeey
Jangan lupa tinggalkan kritik,saran dan juga bintang di bawah 😊
Happy reading

Stay with me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang