'Jika ada seseorang yang mengatakan Broken Heart sangat menyakitkan, berarti orang itu belum pernah merasakan bagaimana rasanya Broken Home.'
*****
Sosok gadis cantik dengan tubuh semampainya memasuki rumahnya yang selama enam tahun ini ditempatinya bersama Devi --ibunya, di New York.
Ibunya itu memang asli orang Indonesia. Mereka tinggal disini karena Devi menjadi seorang model yang menetap tinggal di New York sehingga mereka harus pindah dari Indonesia dimana tempat kelahiran gadis yang bernama Keysha itu.
Keysha tahu itu adalah kebohongan yang diucapkan Devi. Keysha jelas tahu Devi tidak ingin tinggal di Indonesia karena Niel --ayahnya, sudah menikah lagi dengan wanita lain sepuluh tahun yang lalu.
Saat anak-anak berusia enam tahun sedang berbahagia dengan keluarganya, tapi tidak dengan Keysha. Keysha harus melihat orang tuanya yang terus bertengkar dan mementingkan pekerjaan mereka masing-masing. Dan saat perceraian itu tiba, Keysha hanya bisa diam, ia tidak mengerti apa yang akan dilakukan ayahnya ketika ayahnya membawa koper, memeluk dan mencium keningnya, lalu pergi begitu saja.
Keysha juga tidak tahu apa yang telah terjadi dengan mereka. Banyak yang Keysha tidak tahu tentang keluarganya sendiri karena memang kedua orang tuanya tidak pernah mengurus Keysha. Dari kecil sampai usianya menginjak 6 tahun, Keysha selalu dirawat oleh babby sitter pilihan Devi. Mengobrol saja mereka tidak pernah. Sangat jarang sekali karena mereka sibuk mengurus karir mereka.
Selama ini yang bekerja menghidupi Keysha adalah Devi sendiri. Terkadang Keysha juga kesal karena Devi lebih mementingkan karirnya daripada Keysha yang notabenenya adalah anaknya sendiri.
Keysha benci jika Devi sudah seperti itu hingga Keysha melampiaskannya melakukan tindakan nakal saat di sekolah hanya untuk melihat perhatian Devi tapi Devi tetap saja tidak mempedulikannya. Keysha merasa Devi mengurusnya hanya karena rasa kasihan sekaligus tanggung jawabnya bukan karena rasa kasih sayang sebagai ibu.
"Dari mana kamu?" Suara tajam seseorang memberhentikan langkahnya yang sedang menaiki anak tangga.
Keysha memutar balik tubuhnya dan menatap Devi yang sudah bersidekap dengan tatapan datarnya.
"Apa mama peduli kalau aku jawab habis pulang dari bar?" Keysha memang habis dari bar bersama teman-temannya. Hanya seperti itu lah yang bisa mengalihkan rasa kesedihannya selama ini. Berkumpul bersama teman-temannya ditemani dengan minuman-minuman yang kadang bisa menghilangkan rasa stressnya.
Terlihat Devi yang menggeram kesal dengan tangan putih bersihnya yang sudah terkepal menahan kekesalannya. Keysha berani bersumpah kuku-kuku tajam berwarna merah milik Devi siap mencakarnya saat ini juga jika saja Keysha berdiri dengan jarak dekat dengan Devi.
"Mama tidak pernah mengajarkanmu menjadi anak seperti ini, Keysha!" Devi menunjuk-nunjuk Keysha dengan jari telunjuknya yang tajam seakan siap mencolok kedua mata Keysha yang tajam.
"Memangnya kapan mama ajarin aku?" Keysha masih tenang dan datar lalu tanpa menunggu apa yang akan dikatakan Devi, Keysha segera melangkahkan kakinya melanjutkan menaiki anak tangga yang sempat tertunda tadi.
"Sebentar Keysha! Mama mau bicara sama kamu!"
Keysha berhenti melangkah. "Apa lagi?" Tanyanya tanpa menoleh ataupun berbalik badan.
"Minggu depan kamu akan tinggal di Indonesia sama sahabat mama sampai kamu lulus sekolah. Mama akan ngurus surat pindah sekolah mu. Mama juga sudah bicara pada Arin yang akan tinggal sama kamu. Dan jangan khawatir kalau mama tidak memberikanmu uang jajan, mama akan megirimnya setiap bulan."
Penjelasan Devi membuat Keysha diam tanpa kata-kata. Mencerna semua yang diucapkan Devi.
Keysha memejamkan matanya erat-erat. Ini bukan saatnya Keysha menangis. "Apa uang segalanya bagi mama?" Suara Keysha terlihat bergetar.
Devi tidak bermaksud membuat Keysha menangis lagi tapi Devi benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan sekarang. Jika saja keadaannya tidak seperti ini Devi juga tidak mau membuat Keysha harus mengalami ini semua, Keysha adalah anak satu-satunya yang ia miliki dan satu-satunya alasan yang bisa membuatnya bertahan sampai saat ini. Tapi hubungannya dengan Keysha sangat tidak baik, semua karena Devi yang mementingkan pekerjaannya agar Keysha bisa hidup dengan layak dan berpendidikan tinggi dimasa depan. Tanpa sadar ia tidak memberikan perhatian yang layak untuk anaknya.
"Tante Arin itu baik, Keysha. Mama tidak mau melihatmu menangis seperti anak kecil yang tidak mau di atur! Ini demi kebaikanmu. Mama mencari uang juga untuk masa depanmu agar bisa kuliah ditempat terbaik!"
"Demi kebaikan aku?" Tanya Keysha seakan bertanya yang diangguki Devi.
Keysha tersenyum meremehkan. "Demi kebaikan aku atau mama?!" Ketusnya lalu memasuki kamarnya dengan berlari menaiki anak tangga.
Devi hanya bisa menatap kepergian putrinya. Matanya memanas dan air matanya jatuh bergantian.
Tidak ada satupun di dunia ini seorang ibu yang tidak menyayangi anaknya.
*****
Jangan lupa vote and comment yaa!!! Sorry for typo.
XOXO
Cinta Athena.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret Love
Teen FictionBagaimana perasaan mu ketika kamu berniat menyatukan sahabatmu dengan seseorang tapi malah kamu yang terjerumus kedalam permainan yang kamu buat sendiri? Keysha Graciela, mencintai lelaki yang seharusnya dimiliki sahabatnya. Mustahil sekali.