TWO

3.4K 302 83
                                    

10.57 AM

Siang ini begitu terik ketika Chanyeol mengajak Baekhyun berkeliling penjuru rumah, dan berhenti di halaman belakang rumah. Menampilkan sebuah kandang anjing yang diberi jeruji besar. Bahkan manusia saja susah untuk melewatinya.

"Hampir sebulanan ini, anjing itu tidak mau makan. Dia hanya makan yang diberikan Tn. Boss padanya, jika orang lain anjing itu akan mulai menggonggong dan menyerang," seorang pelayan dengan gaun pelayannya menunduk dihadapan Chanyeol, sementara lelaki jangkung itu menatap anjing Doberman Pinscher berbulu hitam yang kini berdiri jauh dengan tatapan galak di ujung kandang.

Chanyeol tau anjing berjenis Doberman Pinscher milik boss nya adalah sangat berharga mengingat anjing itu yang terus berada disisi majikannya bahkan ketika istrinya meninggal dunia, dan membiarkan anjing itu mati kelaparan bukanlah pilihan yang tepat.

Baekhyun yang sejak tadi mendengarkan kemudian menghampiri Chanyeol dan pelayan perempuan dihadapannya. "Biar aku yang beri makan."

"Tapi..tapi..."

"Tidak apa, kelihatannya dia anjing yang baik," Baekhyun tersenyum, menghilangkan keraguan dibenak pelayan perempuan itu untuk sejenak. Kemudian mengambil mangkuk makanan anjing berbulu hitam itu dari genggaman si pelayan.

Chanyeol mencengkram lengan Baekhyun, menatap Baekhyun dengan tatapan apa-kau-sudah-gila yang langsung disambut gelengan oleh Baekhyun.

"Tidak apa," ia tersenyum lagi kearah Chanyeol, membuat sedikit sisi di hati Chanyeol yang sudah sekeras batu melunak secara tidak sadar. Senyuman yang manis.

Hingga kini Baekhyun sudah berada di dalam kandang besar anjing yang menatapnya nyalang dan sudah mengeluarkan geraman-geraman yang cukup mengerikan. Baekhyun, kembali dengan senyumannya berjongkok, kemudian menyodorkan mangkuk makanan berwarna gelap dengan bentuk bulat itu kearah anjing didepannya.

"Anjing pintar, anjing pintar, ayo makan.. tuanmu akan sedih jika kau tidak makan,"

Dengan ucapannya yang manis itu ia pikir dirinya sudah berhasil menarik minat anjing dihadapannya, karena terlihat anjing itu mendekatinya. Tapi sejurus kemudian Baekhyun memekik kesakitan tatkala anjing berwarna hitam gelap ini menyerang lengannya, mengigitnya hingga dapat ia rasakan gigi-gigi anjing tersebut menancap pada kulitnya.

"Akh-"

"Baekhyun!" Chanyeol menyeru, segera menghampiri sisi kandang dan menatap Baekhyun tidak percaya.

Sementara belum lama anjing itu menyerangnya, sejurus kemudian anjing dengan bulu berwarna hitam itu segera melepaskan gigitannya, menatap Baekhyun yang balik menatapnya dengan ekspresi kesakitan kemudian berlalu kearah mangkuk makanannya,

Dan memakannya.

"Woaah! Kau liat itu? Dia memakannya!" Baekhyun memekik kegirangan kemudian menatap Chanyeol, mengabaikan luka koyakan di lengan kirinya. Sementara Chanyeol yang melihatnya tersenyum tipis, senyum tulus yang tak dapat dilihat orang-orang disekitarnya.

Selanjutnya pikiran Chanyeol berkecamuk, semakin yakin dengan sesuatu yang ia pikirkan, dan tanpa sadar senyumannya semakin mengembang.

-

Disinilah Baekhyun terduduk, disebuah ruangan yang mudahnya disebut kamar, di hadapan sebuah meja makan berbentuk bulat kecil dengan sepiring hidangan untuknya, dan dihadapannya duduk juga lelaki jangkung yang menatap datar kearahnya.

Baekhyun berhenti memakan makanannya begitu melihat ekspresi Chanyeol, "Kau tidak makan?"

"Makan saja, aku tidak begitu minat," kemudian Chanyeol menopang wajahnya, menatapi Baekhyun secara intens, membuat Baekhyun tidak dapat menahan rona merah yang menjalar disekitar pipi hingga telinganya. Kemudian beberapa saat kemudian Chanyeol membuang wajahnya kearah jendela disisi kirinya, menatap ntah apa yang ada diluar sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang