Kembali dalam Pelukan

40 8 2
                                    

Saat menanti kereta tiba,sebait kalimat kukirim pada mereka,aku yang bodoh beraksara hanya mengetik kalimat yang pantas pantas saja tanpa basa basi ku kirim melalui gadgetku,sembari menanti ta lama kereta tiba dan di layar gadget pun belum nampak balasan darimu,tanpa berucap apapun aku beranjak pergi menuju gerbong sambil membawa tas carier.

Saat duduk di bangku kereta aku melihat seorang pasangan istri dan suami sedang senda gurau bersama anaknya dan tawa dari suara anaknya pun mampu mengingat kan ku pada saat aku manja pada dekapan seorang ayah dan ibu,melihat mereka bahagia sontak aku berpikir sejauh ini apa yang sudah kuberikan pada keluargaku,sambil meretapi jalanan diruang kaca aku menyadari bahwa aku manusia yang sia-sia,dan kini pengecut adalah benar benar aku yang menyia-nyiakan waktu tetapi bagaimanapun aku tetap melanjutkan perjalananku.

Setibanya aku di stasiun,layar gadgetku tepat ada balasan dari mereka sangat haru sekali ketika membaca jawaban dari mereka, kepedulian mereka membuatku ingin kembali lagi,selanag berapa lama segera kutelfon untuk mengabari aku telah tiba pada kota yang kutuju,mereka berucap syukur dan di akhir cerita mereka berkata

"Puaskan perjalananmu nak.. melangkahlah lebih jauh kau adalah buah hatiku yang kuandalkan kelak,tetaplah hati hati disana"

Entah apa yang kurasa aku merasa berdosa waktu itu mataku mulai sembab lalu menetaskan air mata aku sambil berucap

"Bu.. pak.. maafkanlah anakmu ini yang masih belum bisa apa apa dihadapanmu"

mereka tak memperdulikan itu mereka tetap berucap "hati-hati disana"
Setalah memberi kabar kuakhiri percakapanku segera aku beranja menuju tempat bermalam untuk hari ini, sesampainya disana kuhempaskan rasa lelahku kubaringkan ragaku untuk hari ini.

Saat pagi kembali membangunkanku dan siulan burung menyapaku untuk menyambut datangnya mentari kurasa aku tak lagi di kamar tidurku, entah kota siapa yang ku singgahi saat ini hening dan jauh dari keramaian sementara waktu terus berjalan ditemani rasa rindu dan jarak semakin berkuasa.Sepagi ini aku masih menjaga bait-bait kerinduan dan segenap do'a pun kupanjatkan pada sang kuasa agar kau disana baik-baik saja dan kuharap kau tak perlu cemas memikirkanku,simpan saja semuanya dengan pelukan do'a.

Sejauh apa kumelangkah aku akan kembali menginjak halaman rumah meskipun itu dengan cara tumpang-tumpang kendaraan pahamilah aku adalah pecundang yang beruntung di tengaj perjalanan.

"Resapi secangkir kopimu
Nikmati cerah pagimu bersama
Hangatnya mentari
Simpan segala semua cerita
Ceritakan kepada mereka yang tidak tahu"

KEMBALI DALAM PELUKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang