37.

158 8 0
                                    

tiba-tiba...

"hai yush,"
"eh hai ca."
"eh, dan hai..."
"ann."
"ya, hai ann,"
"hai."

kalian tau kan? ya siapa lagi kalo bukan caca anak baru di kelas nya yusha, yang membuat hatiku sakit, yang beberapa hari ini diajarkan pelajaran dengan yusha, yang.... argh.

"kalian lagi ngapain?" tanya nya
"klo disini biasanya ngapain?" jawab ku ketus
"makan," jawab dia seadanya
"nah yaudah." jawab ku sekenanya juga

jujur aku merasa kesal, mungkin benci. ah entahlah yang jelas aku tidak suka dengannya. dengan keberadaannya membuat ku semakin tidak mood. kenapa sih disaat aku ingin berdua dengan yusha selalu ada dia yang muncul tiba-tiba. apa dia mengikutiku dan yusha? ah tidak mungkin ini tempat umum lagian juga.

"boleh gabung?"

hA?! yang bener aja masa mau gabung. ga ga ga aku gasuka.

"iya silahkan," jawab yusha

ah sumpah ini namanya bukan balikin mood malah tambah merusak mood.

"eh iya, yush pelajaran yang kemarin masih ada yang belum aku ngerti,"

Ugh. jadi ingin berkata kasar.

"yang mana?"
"yang tentang bab 3 loh,"

mendengar suara serta ucapannya aku hanya memutar bola mataku.

"oh yaudah nanti aku ajarin ulang,"

keysip. seperti ada api di dalam tubuhku.

"ekhem," aku sengaja mengeluarkan suara ku seperti berdeham, berdeham keras. bagaimana tidak, disini niatnya aku berdua dengan yusha kenapa sekarang ada 3. gimana ga kesel.

"kamu kenapa ann?" tanya yusha
"ha? em gapapa, cuma disini suasananya jadi panas aja hehe," apa itu sudah termasuk sindirian hem?
"oiya yush, kamu kapan ngajarin aku nya?"

ih sumpah. sabar ann sabar.

"kamu mau nya kapan?"

ah. aku punya ide HAHA

"gimana kalo..."
"yush, keluar yuk disini panas, kita ketempat lain yuk," aku segera menarik tangan yusha dan pergi keluar meninggalkan caca yang kebingungan. cih sok polos.

aku bingung ingin kemana. ku putuskan ke taman. saat di taman yusha langsung melepaskan pegangannya dan berkata

"kamu kenapa si ann? sikap nya jadi aneh banget?" tak usah ku jelaskan kalian sudah tau kan bagaimana nada dan reaksinya?
"gapapa kok,"
"kamu keliatan kaya anak-anak tau ga!" lah kok jadi marah-marah sama aku ya? oke kesimpulannya yusha membela caca. thx yush ngeheheh.

"kenapa? gasuka? yaudah sana balik lagi temuin si caca. kamu emang ga pernah ngerasain gimana posisi aku saat ini. oke anggap aku kaya anak kecil, egois, terserah kamu. cewe mana yang ga sakit hati ngeliat pacarnya makan di kantin berdua sama cewe lain. cewe mana yang ga sakit hati ngeliat pacarnya selalu berduaan sama cewe lain di perpus. iya kamu mau bilang kalo kamu ngajarin dia pelajaran, tapi emang harus setiap hari bahkan libur pun kalo di ajak dia kamu mau kamu ga bakal nolak. iyakan? jujur. gausah kamu pake ngelak. emang gada temen cewe lain apa yang bisa ngajarin dia, sampe kamu yang harus turun tangan. hah. sampe rela-rela in ga pentingin aku. aku udah denger yush temen-temen bahkan adek kelas yang bicara, nanyain ke aku, apa kita udah putus karena sering liat kamu sama dia yush. gimana tanggepan aku? aku cuma senyum gatau mau jawab apa. sumpah aku ga ngerti lagi sama kamu. terserah sekarang kamu mau ngapain aku ga bakal perduli lagi. gak akan." tidak terasa sedari tadi air mata ku sudah turun dengan derasnya, aku mengeluarkan semua uneg-uneg dan apa yang selama ini aku rasakan. aku udah ga ngerti harus gimana lagi dengan sikap yusha yang seperti ini.

untung saja aku dan yusha berada di taman yang agak sepi dan mungkin jauh em mungkin tidak terlalu jauh dari keramaian jadi tidak ada orang yang melihat aku menangis maupun yang melihat pertengkaran ini. ini adalah pertengkaran hebat yang pertama.

tanpa basa basi lagi aku pergi meninggalkan yusha yang mematung mendengar ucapanku. dia tidak menahan kepergianku mungkin dia paham kalau aku ingin sendiri atau juga dia sedang memahami dan mencerna hasil uacapanku tadi. ah aku tidak perduli.

sambil menutup mulutku aku memberhentikan taksi dan masuk. diperjalanan aku masih nangis sesegukan, masih terngiang-ngiang perkataan yusha yang seperti membela caca.

setelah sampai di rumah, aku membayar taksi itu, dan langsung masuk ke dalam kamar. mengunci nya dari dalam agar tidak ada yang masuk ke dalam kamar ku. dan ya lebih tepatnya tidak ada yang tau kalau aku sedang menangis.

menurutku menangis tidak dapat menghilangkan masalah tapi bisa membuat perasaan sedikit lega. walau hanya sedikit.

right?

💔
semoga cepet selesai.
yuhuuu
rawrrrr.

Baper(ft.hj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang