Anis peri baik hati

11.8K 1.2K 211
                                    

Hampir setiap perempuan bisa membuat dirinya cantik. Namun tidak semua perempuan bisa membuat dirinya baik..

Cahaya matahari masuk dengan kurang ajar melalui jendela kamar Anis di lantai dua. Gadis muda itu malah berbalik. Membelakangi datangnya cahaya karena rasa kantuk belum hilang dari tubuhnya.

Bagaimana dia tidak mengantuk, anak yang usianya belum genap 17 tahun harusnya dilarang begadang pada minggu malam. Tapi Anis dengan bodohnya malah memilih tidur pukul 3 pagi di hari senin. Gila kan!!! Anis sama saja menggali kuburannya sendiri. Dia pasti dirajam oleh sang bunda yang kerjaannya selalu mengomel.

Itu sih kata Anis. Padahal mah kalau Anis menjadi anak yang baik dan penurut, tidak mungkin juga bunda mengamuk setiap hari. Lihat saja Mira, dia tidak pernah kena marah bunda.

Kok Anis disamakan dengan Mira lagi sih? Mana mau Anis disamakan!!!

"Bun, masih ngantuk," rengek Anis.

Bunda yang usianya masih sangat muda itu terus saja bertolak pinggang. Menatap sang putri nakalnya dibalik selimut bergambar power ranger kesukaan Anis. Mirip sekali dengan kepompong nakal, begitu batin bunda.

Anis memang bukan tipe anak yang sekali diomelin langsung menurut. Dia itu anak yang tangguh. Dimarahi bunda, eh malah bunda yang dimarahi balik olehnya. Ada saja kalimat yang sering kali buat bunda kesal setengah mati.

Tapi biar bagaimana pun sikap Anis, bunda selalu sayang dengan anak nakalnya itu.

"Anistya Hermawan. Anaknya Bapak Agus, banguuuuunnn!!!?" teriak bunda.

Dia menarik paksa selimut tebal itu hingga tubuh kurus Anis terbawa seperti kuning-kuning yang sering ada di sungai.

Dasar Anis nakal. Setiap pagi tiada hari tanpa amukan bunda. Tiada hari tanpa kegaduhan. Tapi di sanalah letak kebahagiaan keluarga ini. Karena sejatinya kasih sayang tidak hanya diutarakan dengan kalimat cinta. Kadang emosi dan cacian adalah cara masing-masing individu menunjukkan perhatiannya kepada orang yang disayang.

Namun Anis tidak sadar itu. Yang dia pikir bunda lebih sayang Mira dari pada dia. Bunda selalu mengutamakan Mira karena takut dia diusir dari rumah gedong ini. Padahal tidak!!!!

Bunda memang menjadi istri kedua dari bapak Agus hermawan. Dia menggantikan posisi ibu kandung Mira yang sudah tiada bersamaan dengan kelahiran Mira. Tetapi bukan berarti bunda pilih kasih terhadap kedua putrinya yang terpaut usia sama.

Dia sayang Anis. Dan juga sayang Mira. Baginya dua gadis belia ini tetap anaknya. Tidak dibeda-bedakan sedikitpun.

Tapi balik lagi, Anis mana pernah mengerti itu. Bagi Anis, apa yang dia pikirkan benar. Dan apa yang orang lain ucapkan salah. Egois memang, namun itulah karakter gadis berzodiak Capricon itu. Apalagi kalau dibaca melalui ramalan bintang, Anis memang gadis yang tangguh. Lihat saja lambang Capricon. Kambing jantan. Ambisi untuk menaklukannya kuat, selalu waspada dan memiliki pribadi yang sangat sensitif.

Jadi jangan salahkan Anis kalau dia bersikap demikian. Salahkan bunda yang melahirkannya dibulan desember tanggal 24.

"Bunda hitung sampai 3, kalau tidak bangun bunda guyur kamu!!!" Ancam bunda.

Tubuh kurus Anis masih mengkerut di pinggir kasur dengan kedua mata yang tertutup rapat. Dijamin semua yang bunda lakukan akan sia-sia, karena Anis tidak akan bangun sebelum kantuknya hilang. Mengesalkan sekali gadis satu ini.

***

Sambil berjalan santai, Anis terus saja menghisap permen lolipop di mulut. Dia tidak peduli tatapan sebagian murid yang baru selesai upacara. Baginya hari senin ya sama seperti hari lainnya. Kalau mau memberi hormat kepada bendera kan tidak harus hari senin. Lagi juga sebagai siswi yang berpikiran canggih, buat apa ada upacara bendera kalau sikap remaja sekarang sulit sekali jadi panutan.

Imagine LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang