Author Pov
Di satu sekolah. Ada seorang perempuan yang sangat mengagumi seseorang laki - laki. Perasaan perempuan tersebut sangatlah tulus jika dibandingkan dengan perempuan lain yang mengejar laki - laki itu.
Pada suatu hari. Perempuan itu berencana menemui laki - laki tersebut.
"Aku ingin menemui dia hari ini. Aku tidak bisa menyembunyikannya lagi. Sudah cukup 4 tahun aku menahan ini semua" Ucap perempuan itu yang dengan perasaan sedikit takut membawa surat berisi pengakuan isi hati dia yang ingin diberikan kepada laki - laki itu.
Lalu perempuan tersebut berjalan secara perlahan menuju laki - laki tersebut. Beberapa langkah sebelum sampai ke laki - laki tersebut dia mendengar percakapan antara laki - laki tersebut dengan perempuan lain yang bernama Jasmine.
"Han. Gue suka sama lo dari lama. Dari awal kita kelas 10. Lo mau jadi pacar gue?" Ucap Jasmine kepada laki - laki tersebut yang bernama Reyhan.
"Lo yakin?" Tanya Reyhan terhadap Jasmine
"Yeah i'm sure. Gue dengan kesadaran yang sangat sadar ngomong gini sama lo" Ucap Jasmine dengan senyumnya yang membuat laki - laki manapun jatuh cinta padanya.
"Yaudah...." ucap Reyhan.
Perempuan yang awalnya berniat memberikan surat ini pun mengurungkan niatnya. Dia tidak sanggup mendengar jawaban Reyhan kepasa Jasmine. Dan akhirnya dia pergi meninggalkan mereka berdua dan menangis dalam kesedihan.
"Aku bener - bener gak sanggup. Aku tau aku emang gak cantik. Aku gak sepinter Jasmine. Tapi apa aku tidak pantas menerima cinta dari dunia ini? Apakah aku tidak pantas bersama dia? Apakah aku tidak pantas hidup dan bahkan bernafas di dunia ini?" Ucapan pilu perempuan ini didalam salah satu kabin toilet membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasa iba.
#BackToReyhan
"Yaudah gini aja Jas. Kita temenan aja ya. Gua bener - bener lagi gamau pacaran dan mau fokus. Sorry" ucap rayhan dengan perasaan bersalah.
"Hah? Lo nolak gue han? O M to the G. Why han? Gue kurang apa? Cantik iya. Famous iya. Kaya iya. Setiap hari minuman gue setarbak. Kurang gue apasi han?" Ucap Jasmine dengan suara yang sangat mengganggu.
"Hmm gimana ya. Lo gak kurang apa - apa kok Jas. Tapi gua emang lagi gamau aja. Sorry " ucap Reyhan sambil menggaruk bagian kepalanya karena bingung dengan sikap Jasmine.
"IHHHHHH. Lo gabisa gini han sama gue. Apa - apaan sih lo ihhh" teriak Jasmine dan memukul - mukul sok manja Reyhan.
"Eh udah ya. Gua cabut dulu. Mau basket Jas. Sorry. Bye!" Ucap Reyhan dan langsung meninggalkan Jasmine sorang diri dengan perasaan kesal.
"Liat aja han. Gue bakal dapetin lo apapun caranya. Dan gaakan gue biarin siapapun ngerebut lo dari gue." Ucap Jasmine yang langsung pergi dengan wajah kesal.
●-●-●-●-●-●-●
Author Pov
Perempuan ini pun keluar dari bilik toilet dan langsung menuju wastafel untuk membasuh mukanya.
"Haruskah aku move on dari 4 tahun perasaan ku ini? Haruskah?" Ucapnya pada diri sendiri.
Lalu dia pun berjalan menuju kelas. Dan sahabatnya yang bernama Elsa menyambut dia dengan wajah yang sangat khawatir
"Lo kenapa? Cerita sama gua heh! Kenapa lo?" Ucap Elsa sambil mengguncang bahu perempuan itu.
"Bisa sa kita lupain ini dulu? Aku bener - bener lagi gamau bahas ini"
"Enggak! Gabisa! Cerita sekarang juga! Right now! Kenapa muka lo kayak abis nangis seminggu?" Ucap Elsa sambil memegang wajah perempuan itu.
"I'm okay sa. Gausah khawatir" Ucap perempuan itu tersenyum getir.
"Gaada ya okay okay. Gua bener - bener khawatir sama lo! Cerita!" Bentak Elsa kepada perempuan itu.
"He is in relation ship right now sa." Ucap perempuan itu sambil menundukkan wajahnya.
"Who? Who's in relation ship? Who is he?"
"......" Perempuan itu hanya diam sambil kembali menangis dalam diam.
"SIAPA? Siapa yang jadian? Siapa hah?? Jangan bilang dia? DIA JADIAN?"
Perempuan itu hanya bisa menganggukan kepalanya perlahan.
"Ah sh*it. Serius? Kok bisa? Astaga tuh cowo bener - bener deh. Pengen mati kali ya di tangan gua" Ucap Elsa yang udah siap - siap berdiri nyamperin Reyhan.
"Sa please jangan sakitin dia. Dia gak salah apa - apa. Aku yang selama ini gatau diri. Yang gak bisa menilai sejauh mana diri aku. Please jangan apa - apain dia." Ucap perempuan itu yang sudah menangis kembali.
Beruntungnya mereka berdua. Murid dikelas sedang pada diluar untuk kekantin karena jam istirahat.
"Astagaaa. SADAR!! SADAR!! Lo kenapa si? Udah di sakitin gini masih aja suka sama cowo kayak gitu! UDAH MOVE ON!! Gua udah nyuruh lo move on dari SMP ya. Dan lo gapernah dengerin omongan gua. Please. Gua gamau liat lo kayak gini lagi" Ucap elsa memegang bahu perempuan itu."
"Iya sa. I'll try." Ucap perempuan itu yang berusaha tersenyum.
"Bagus. Baru lo sahabat gua sekarang. Sekarang lo senyum dan bilang ke diri lo sendiri kalo lo bisa tanpa dia. Dan please sekarang lo ngomongnya gausah aku-kamu. Menjijikan. Gua-lo aja ya." Ucap Elsa menepuk bahu perempuan itu.
"Iya sa aku... eh gua coba"
"Udah ayo ah. Jajan kuy laper gua ngeliat lu. Pengen gua makan" Ucap Elsa sambil merangkul perempuan tersebut menuju kantin.
"Iya sa. Aku janji. Aku bakal lupain dia. Aku bakal lupain perasaan 4 tahun ini. Aku bakal bener - bener lupain dia. Jangan tinggalin aku ya sa. Aku masih sangat butuh kamu buat support aku" ucap perempuan itu dalam hati dan sambil tersenyum dia berusaha melupakan laki laki yang bernama Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Chance
Teen FictionAku.... Yang hanya seorang perempuan biasa.... Yang hanya bisa memandangimu dari kejauhan.... Yang bahkan kamu pun tidak pernah melihat ke arah ku.. Aku... Seseorang yang hanya bisa mengagumimu dari jauh... Seseorang yang hanya bisa melihatmu saja s...