Author Pov
"Gak gak"
"Lo itu gapantes buat Reyhan! Gak punya kaca lo dirumah hah?" Bentak Jasmine ke Nayla
"KALO LO GAADA KACA GUA BELIIN YANG GEDE. BIAR LO SADAR DIRI!"
"KAMPUNG!" Jasmine mendorong Nayla secara kasar
"Aa..kkuu gak deketin Reyhan" Ucap Nayla terbata - bata
"HAH? maksud lo Reyhan gitu yang deketin lo? Gila lo ya?"
"Bukan gitu maksudku."
"Halah lo diem aja deh. Cewek kampung gak pantes ada dideket Reyhan!"
"GAK GAK"
"GAK"
Lalu Nayla pun terbangun dari tidurnya.
"Hah hah hah... Astagfirullah aku mimpi apa itu" Ucap Nayla setelah meminum air putih.
"Yaampun. Serem banget. Tapi masa iya Jasmine sejahat itu. Gak gak itu pasti cuma mimpi aja."
Lalu saat Nayla melihat ke arah jam. Jam baru menunjukkan pukul 04:00 WIB
"Ah aku Tahajud aja deh. Sekalian nunggu sholat subuh" Lalu Nayla pun bangun untuk melaksanakan sholat malam.
●-●-●-●-●-●-●-●-●
Nayla Pov
"Bun aku jalan dulu ya" Ucapku teriak sambil memasang sepatu.
"Ah kamu nih anak perempuan juga. Teriak - teriak mulu. Jauh jodoh loh nak" Ucap Bunda sembari berjalan ke arahku.
"Udah diambil orang juga bun jodohnya" Pikirku dalam hati.
"Tuhkan malah bengong nih anak. Udah sana berangkat. Udah jam berapa ini." Ucap bunda.
"Eh iya iya bun. Ayah mana bun?" Tanyaku heran karena tidak melihat keberadaan ayah.
"Ayah tadi pagi banget udah berangkat kerja dia. Ada rapat dadakan."
"Oh yaudah iya. Nayla Jalan yaaa. Assalamualaikum bun" ucapku sembari menyalimi tangan bundanya.
"Oh iya pulang nanti jangan telat yaa. Bunda mau ngomongin sesuatu" Teriak bunda sebelum aku sampai di depan pagar.
"IYA BUNN" Balasku agar terdengar sama bunda.
●-●-●-●-●-●-●
Author Pov
"HALO NAYY" Sapa Ryan saat dia sudah tiba dikelas dan langsung ke meja Nayla.
"Hmm halo yan" jawab Nayla malas.
"Kenapa lu Nay?"
"Gua gapapa" ucap Nayla tak sadar menggunakan 'gua'.
"Eh? Eh? Ulang Nay"
"Hah apaan?"
"Tadi lu ngomong gua kan? Cieee Naylaaa" goda Ryan
"Hah serius? Yaudah lah aku mau mulai biasain" Tanya Nayla heran
"Yehh katanya mau biasain. Ini make aku lagi"
"Iya iya pake gua deh"
"Gitu donggg" Ucap Ryan sambil mengacak rambut Nayla.
"Ah kebiasaan nih. Ngacak - ngacak rambut mulu ah" Ucap Nayla bete.
Lalu Elsa pun datang.
"Emang gitu dia Nay. Bantai aja. Orang gila bebas di hukum mati" Ucap Elsa sadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Chance
Teen FictionAku.... Yang hanya seorang perempuan biasa.... Yang hanya bisa memandangimu dari kejauhan.... Yang bahkan kamu pun tidak pernah melihat ke arah ku.. Aku... Seseorang yang hanya bisa mengagumimu dari jauh... Seseorang yang hanya bisa melihatmu saja s...