"'Entahlah'? Kenapa jawabanmu menggantung seperti itu?"
"Bagaimana denganmu sendiri?"
"Aku?""Iya, perasaanmu padaku!"
"...""Apa kamu tidak mencintaiku lagi?"
"Seharusnya aku yang bertanya padamu."
"Fine. Kalau kamu tidak ingin melanjutkannya, ya, tidak usah dilanjutkan lagi. Kamu itu terlalu lamban. Tidak peka."
"Aku... belum siap, Sugar."
"Lalu, aku harus menunggu sampai waktu itu tiba? Sampai kamu siap memulai sebuah hubungan lagi? Aku lelah!"
"Sugar..."
"Daripada aku makan hati terus dan kamu bosan mendengar omelanku, lebih baik kita akhiri saja. Bukankah dengan begitu kamu bisa lebih fokus dengan pekerjaanmu juga lebih leluasa jika keluar dengan Noelle? Aku pun tidak perlu lagi menerima recent updates dari temanku yang mengatakan bahwa dia melihatmu dan Noelle sedang makan es krim di pinggir jalan sambil berpegangan tangan."
"Aku menggenggam tangannya karena dia kedinginan, Sugar. Kamu salah paham."
"Aku tidak menyalahkanmu, kok. Kenapa kamu jadi gugup begitu?""Don't care, Sugar."
"Tunggu, apa? Kamu tidak peduli?"
"Maksudku, kamu tidak usah memedulikan omongan orang lain. Aku sudah memberi tahumu sebelumnya, kenapa kamu mesti mendengarkan apa yang orang lain bicarakan tentang dirimu?"
"Apa bedanya? Kamu pun tidak peduli dengan apa yang akan kukatakan sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flummoxed
Short StorySebenarnya... aku masih ingin memperjuangkanmu dan melihat akhir dari cerita kita, namun waktuku juga sama berharganya dengan waktumu. Aku tidak bisa selamanya menunggu kamu.