That Girl

17.8K 844 4
                                    

Reynald POV

"Tidak,Aku belum kalah! Aku pasti bisa menemukan buktinya! Dasar serigala!!", ucapnya lantang.

Aku hanya tersenyum mendengar teriakannya. Dia sangat berisik.

Aku memasuki kamarku dengan perasaan puas. Puas karena membuatnya mengikuti permainan yg ku buat. Puas karena dia tampak kacau tadi.

Setelah mengganti baju, aku merebahkan badanku di kasur. Ingin segera tidur rasanya. Tapi baru saja memejamkan mata, hp ku berbunyi. Dengan malas aku mengambil hp yg terletak di atas nakas di samping kasur. Ada pesan dari Dika rupanya.

"Terimakasih karena sudah membantu dalam permainan tadi", isi pesannya membuatku kembali tersenyum.

"Tentu saja, bukan masalah", balasku.

Setelah selesai membalas pesan dari Dika, aku meletakkan kembali hp ku di atas nakas.

"Huh, Dika..tentu saja aku membantumu. Karena aku juga memiliki permainan sendiri", aku mengingat lagi saat Dika meminta tolong padaku untuk menuliskan nama semua karyawannya dalam kertas-kertas kecil.

Awalnya aku merasa malas, tapi kemudian aku memiliki ide untuk permainan pertamaku dengannya.

Ya, dengan dia. Wanita yg sudah membuatku heran setengah mati.

Bukan karena dia berteriak kepadaku tadi. Tidak. Bukan karena itu.

Tapi karena dia melupakan kejadian saat itu. Saat dia tidak sengaja membantuku dan juga mempermalukanku.

Flashback on

Aku berjalan cepat menuju kafe yg sudah dijanjikan oleh kekasihku. Bukan karena aku begitu merindukannya atau ingin segera bertemu dengannya. Tapi karena dia tanpa pandang waktu memintaku kesini saat 15 menit lagi aku menghadiri sebuah rapat penting.

"Kling.."

Aku masuk ke kafe dan mencari keberadaan dia di sana. Seseorang tampak melambaikan tangannya kearahku.

Dengan cepat aku berjalan dan duduk di hadapannya.

"Ada apa?", tanyaku. Awas saja jika tidak penting.

"Ya ampun sayang. Kamu kok masih dingin begitu sih. Aku kan pingin ketemu kamu, kangen tau", ucapnya sambil bergelayut manja di lenganku.

Aku merasa risih. Dengan pelan aku melepaskan tangannya.

"Aku sedang sibuk", jelasku singkat. Kuharap dia mengerti.

"Kamu kan bos di sana. Masa buat aku kamu gak ada waktu? Lagian, kamu gak usah kerja juga gak apa-apa. Uang kamu kan udah banyak", astaga orang ini. Dia ini manusia apa ular sih?

Ini yg nggak aku suka kalau di cariin sama temen. Dapetnya cantik sih, tapi ya gitu.

Aku melihat ke arlojiku dan tinggal 10 menit lagi aku harus bisa kembali. Aku pun mencari cara agar bisa kembali.

"Kling.."

Seorang wanita masuk dan akan melewati mejaku. Aku ada ide.

Seorang pelayan sedang berjalan sambil membawa minuman. Dan wanita itu berjalan perlahan di belakangnya.

Ketika wanita itu akan lewat, aku mengeluarkan kakiku dan membuatnya tersandung.

"Aduh!"

"Eh!"

"Byurr!"

Minuman itu pun tumpah mengenai wajah kekasihku. Misi berhasil!

"Apa-apaan ini!!", dia berdiri dan berteriak memarahi pelayan tadi.

"Ma..maaf mbak", pelayan itu menunduk takut.

"Maaf mbak, bukan mbak ini yg salah. Tadi aku kesandung, makanya mbak ini kedorong", jelas wanita yg tadi ada di belakang pelayan.

Wanita itu tidak cantik tapi manis. Rambutnya yg dikucir kuda justru membuatnya terlihat lebih menawan. Dilihat dari pakaiannya, sepertinya dia seorang yg bekerja di kantor. Rapi.

"Oh..jadi kamu yg sengaja numpahin ini!", teriaknya semakin menjadi.

"Maaf. Tapi aku nggak sengaja. Kakinya mas ini yg jegal aku", jawabannya lucu tapi kok nyudutin aku? Sekalian aja kalau gitu.

"Iya..emang aku sengaja", ucapku sambil berdiri.

"Bohong!kamu mau belain dia!"

"Ngapain aku bohong. Aku capek pacaran sama kamu. Kita putus"

Aku pun pergi meninggalkan dia yg sepertinya masih mencerna kata-kataku.

Setelah rapat selesai, aku mengantar mereka sampai ke depan kantor.

Begitu masuk, aku meminta segelas kopi pada OB di depanku. Untuk kuminum sampai kantor nanti.

Baru saja aku meminum sedikit, seseorang berlari melewatiku hingga membuatku berhenti mendadak. Dan efek dari berhenti mendadak itu adalah kopi yg tumpah di wajah dan kemeja yg kupakai.

Sial. Apa dia tidak tau siapa aku?

Aku mencari orang yg berlari tadi. Dan ku lihat, dia seorang wanita. Sepertinya aku pernah melihatnya. Saat ia berhenti, ia berbicara dengan seorang karyawanku. Dan saat itu aku bjsa melihat wajahnya dengan jelas. Dia wanita di kafe tadi.

Saat aku berjalan ke arahnya. Aku merasa orang-orang memandangku dengan aneh. Astaga, bajuku! Wajahku! Hilang sudah wibawaku di depan anak buahku.

Aku pun balik badan dan pergi ke toilet untuk membersihkan wajah dan kemejaku.

Lihat saja wanita itu. Jika aku bertemu lagi dengannya. Aku tidak akan melepaskannya.

Flashback off

Aku tersenyum lagi mengingat kejadian itu.

"Sekarang aku sudah bertemu denganmu dan aku akan bermain-main dulu denganmu"

"Tunggu permainan selanjutnya..."

☆☆☆

Kali ini khusus buat partnya si Rey..
Biar jelas awal mulanya kenapa sih si Rey kok bisa kenal sama Fenny..😉
Yup..jangan lupa voment ya..😸

The Arrogant BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang