Ancaman

22.6K 1K 3
                                    

Rapat itu terasa sangat membosankan, apa tidak ada yg membahas sesuatu yg ku pahami?

Oke, memang aku yg salah. Tugasku disini hanya sebagai sekretaris bukan manager. 'Dasar!'

Lalu, suasana tiba-tiba menjadi berbeda. Semua orang jadi begitu fokus dengan rapat. Ups,,salah..bukan pada rapat tapi pada orang yg sedang berbicara didepan sekarang.

'Astaga..itu kan orang tadi..'

Begitu kupalingkangkan wajahku mencari posisi Dista, aku melihatnya sudah kehilangan kesadaran. Badannya disini tapi nyawanya melayang. Dengan mata yg begitu mendamba.

Dan ternyata bukan hanya dia. Semua wanita di ruangan ini pun sama. Tapi, sepertinya hanya aku yg menyadari keanehan ini. Atau aku yg tidak normal ya?

'Heyy..mereka yg tergila-gila kok..tenangg..', ucapku dalam hati membela diri.

☆☆☆

'Huft..akhirnya selesai juga rapatnya..'

Kamipun keluar dari ruang rapat. Dan tiba-tiba seseorang memanggil Pak Dika, pria tadi.

"Eh..Pak Rey ada apa?"

Setelah percakapan selesai..Pak Dika meminta Dista untuk membuatkan sebuah laporan. Merekapun berjalan mendahuluiku.

"Hey kau!", suara itu menghentikan langkahku, membuatku segera membalikkan badan. Orang itu lagi.

"Iya Pak, ada yg bisa saya bantu?", tanyaku sopan.

Ia justru menatapku dengan begitu dingin dan menusuk. Memajukan langkahnya dan menunduk. Berbisik ditelingaku
"Jangan cari masalah denganku!"

Kata-katanya begitu mengancam. Baru saja aku ingin meminta penjelasan, ia sudah berbalik dan pergi.

"Memang apa yg sudah ku lakukan pada orang itu?kenal enggak..tiba-tiba ngancem. Mulai nggak waras kali ya".

Mungkin suaraku yg terlalu kencang atau telinganya yg terlalu tajam tiba-tiba saja ia berhenti dan berbalik menatapku.

"Ehm..tadi kayanya ada cicak ngomong didekatku tapi apa ya?", ucapku sambil membalik badanku dan berjalan secepat yg ku bisa.

☆☆☆


Esoknya,

'Astaga!!apa-apaan orang ini?selalu muncul di semua tempat!bisa teleportasi kali ya??'
Kali ini Fenny benar-terlihat kesal,bagaimana tidak.."si orang ini" tiba-tiba mendekat dan membuat semua orang memusatkan perhatian padanya.
'Ayo bermain denganku..', seringainya terlihat jelas setelah ia mengatakan kata-kata aneh lagi.

Flashback
Kantor tempatku dan Dista bekerja sedang mengadakan liburan bersama di puncak.
Beberapa staf wanita terlihat sedang berrkumpul.
Ya kalian tentu tau kenapa wanita selalu berkumpul kan?entah apa yg mereka bicarakan kali ini.

Tiba-tiba salah seorang dari mereka memanggilku yg dari tadi hanya memandang mereka dari jauh.
"Hey..Fenny!!kemarilah!!"
'Ish..apalagi kali ini??'
Dengan malas aku menyeret kakiku yg terasa begitu berat.
Aku memang paling tidak suka jika mereka membicarakan orang, yg ada nantinya malah menciptakan fakta-fakta baru versi mereka sendiri.

"Ada apa?", tanyaku begitu sampai didepan mereka.
"Wajamu itu kenapa sih kucel banget!belum cuci muka ya??", sindir salah satunya
"Iya..iya..sekarang ada apa?", jawabku malas
"Dista bilang kemarin kau berbicara dengan Pak Rey ya?"
Aku mengerutkan kening
"Pak Rey siapa?"
"Itu loh pimpinan Perusahaan GR, yg sering datang ke perusahaan kita..!", jawabnya heboh

Aku berusaha mengingat, apa sih yg mereka omongin. Mana mungkin aku bisa mengingat setiap detail wajah orang yg menemui bosku. Mereka aneh.
"Aku tidak tau", akhirnya menyerah mengingatnya
"Fenny cantikk, kemarin kalian bertemu waktu ra..pat! Dan Dista bilang ia melihatmu berbicara dengannya setelah rapat se..le..sai!", ucapnya penuh penekanan

Satu-satunya orang yg berbicara denganku setelah rapat selesai ya hanya Pak Dika. 'Ahh..maksud mereka orang itu??', Fenny mulai mengingatnya.
"Ya..aku sudah mengingatnya sekarang, kenapa?"
"Ya ampun Fenny!kita ini penasaran apa yg ia ucapkan padamu?hm?apa?"
Aku berusaha mengingatnya tapi yg kuingat hanya..
"Aku tidak terlalu ingat, hanya saja ia sepertinya mengatakan "masalah", jawabanku justru membuat mereka diam dan mengerutkan kening.
'Ternyata akhirnya bukan hanya aku yg menganggap dia aneh'

"Sebegitu mudahnya kau melupakanku?", ucap seseorang dengan nada berat dari belakangku. Melihat reaksi para wanita didepan sepertinya aku tau siapa dia.
'Tidak..jangan dia!!jangan orang menyebalkan ituu..'

Author Pov
Fenny bergegas membalik badan menghadap tubuh pria dihadapannya.
"Selamat pagi Pak Rey..", ucap mereka sedang Fenny hanya terdiam melihat laki-laki sadis di hadapannya itu.
"Kenapa?kau begitu merindukanku sampai tak bisa berkata apa-apa?", tanyanya pada Fenny.
Fenny masih diam,mendengar suaranya tiba-tiba ia ingat percakapannya kemarin. Ia menelan ludah. 'Orang ini mengerikan'.

Tiba-tiba Rey memajukan badannya selangkah dan merendahkan badannya. Persis yg ia lakukan kemarin padanya. Ia menatap Fenny tajam, membuat gadis itu membeku ketakutan. Lalu berbisik.. "Ayo bermain denganku.."

☆☆☆

The Arrogant BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang