Chapter 5

6.7K 570 34
                                    

Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi hari dan menjelang siang hari kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah queensize.

Ctek Ctek

Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci.

BRAAAKKK

Pintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang lelaki memakai pakaian serba hitam dan topi hitam dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu.

"Nero, kau merusaknya lagi," ucap lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi.

"Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Nero sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuh gadis itu.

"Dan kau, Xavier. Mengapa kau tidur bersama Nona?" Nero menodongkan pisaunya ke leher Xavier yang memeluk tubuh gadis itu.

"Kau berisik sekali, Nero!" jawab Xavier lalu membuka matanya dan melihat gadis yang di peluknya tersenyum padanya.

"Pemandangan pagi hari yang indah, seorang Dewi cantik berada di pelukanku saat aku bangun tidur," gumam Xavier seraya merapatkan wajahnya ke dada gadis itu.

Nero langsung menarik ke arah belakang kemeja Xavier dengan cepat. Lelaki itu menatap sang pemilik mata satu dengan tatapan membunuh.

"Kau! Beraninya melakukan itu pada Nona Felica! Cepat bangun!"kata Nero geram.

"Hahaha ... sudahlah, kalian pergi dari kamarku. Aku akan turun setelah membersihkan tubuhku," jawab Felica sambil tertawa.

"Baiklah, Nona. Ahh, saya akan memanggil tukang untuk memperbaiki pintu kamar anda," jawab Nero sambil masih menenteng tubuh Xavier yang diam saja sambil menguap dan memasang eyepatch miliknya.

"Feeeeliiicaaaaa ...," teriak Vicente masuk ke dalam kamar Felica.

"Si bodoh itu, berisik sekali," gerutu Xavier.

Vicente masuk dan melihat Felica yang masih dengan posisi seksinya itu. Lalu dengan cepat ia mengambil gambar Felica sambil menyeringai.

"Vicente! Apa yang kau lakukan?!"ucap Nero dan Xavier bersamaan.

"Aku akan mengirim foto Felica pada Alucard. Dia pasti akan marah besar," jawab Vicente sambil tertawa, Felica hanya menatap tidak mengerti.

"Dasar bodoh," jawab Xavier.

"Biarkan saja, dia pasti akan dibunuh Alucard," jawab Nero lalu melepaskan tubuh Xavier.

"Cepat kalian keluar, Papa dan Mama sudah pulang. Dan kau Nero, Papa memanggilmu. Dan Felica, Mama memintamu untuk datang ke taman bunga," jelas Vicente, dengan malas Felica bangun dari ranjangnya.

Tanpa Felica sadari ketiga lelaki itu kini wajahnya merona merah. Bahkan Nero sampai menutup hidungnya yang sudah mengeluarkan darah.

"Baiklah, aku akan datang setelah mandi," jawab Felica sambil berjalan menuju walk in closetnya dan mengambil dress dengan pakaian dalamnya lalu membawanya ke dalam kamar mandi.

PRINCESS OF MAFIA : RED HAIR - ARTIFICIAL PERSONALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang