Lalu ketika kamu mengerti apa itu cinta bukan kah kamu juga mengerti tidak hanya kebahagiaan yang terdapat didalamnya? Cinta bisa membuatmu menari berputar bahagia, namun dia mampu pula membuatmu mati tak bergerakini sudah sebulan semenjak kejadian itu, aku mulai bisa menerima apa yang terjadi dan mulai belajar melupakan kenangan dengan Akbar, ah tidak aku bahkan tidak ingin menyebutkan namanya lagi, karena hatiku masih sedikit nyeri ketika mendengar namanya, saat ini aku sedang berjalan di pusat perbelanjaan terbagus dijakarta, dengan siapa? Hanya dengan diriku sendiri, aku sebenarnya adalah gadis yang tidak asalah jika hanya bejalan sendiri, karena sebenanrnya itu lebih baik, dari pada aku harus bergantung dengan orang lain, kakiku menyusuri beberapa toko baju yang menjual banyak sekali baju favoriteku, ketika aku patah hati aku berusaha mati matian menyenangkan diriku, dan tidak mau menyiksa diriku dengan terus menangis dan mendengarkan lagu lagu galau, aku akan makan semua yang kuinginkan, ataupun membeli apapun yang kuinginkan, apapun asal aku bisa melupakan kejadian mengerikan itu, apapun asal hatiku sembuh, mataku terus melihat lihat baju baju yang berderet dan tanpa sadar aku masuk kebagian baju laki laki, mataku menangkap sebuah kemeja berwarna merah mroon bermotif kotak kotak berbahan tebal yang sama persis seperti punya lelaki yang sudah menghancurkan hatiku, lalu jemariku ingin mengambil baju itu namun disaat yang sama seseorang juga ingin mengambil baju yang sama sehingga kami menarik baju yang sama lalu aku mengalihkan mataku kearah orang itu, mataku tersentak melihat seorang lelaki yang ku kenal, lelaki berparas arab, dengan tubuh tinggi dan berisi, hidungnya yang mancung dan senyumannya yang pernah kulihat sebelumnya
"hei ! ngapai disini?"
"Ali.. ya belanja lah"
"haha sama siapa?, aku uda liat kamu sih tadi Cuma serius banget keliatannya ya jadi iseng aja"
"dasar arab gajelas haha" kataku sembari meletakkan kembali baju yang kuambil ketempat semula
"yeee ditanya ga dijawab... sama siapa??"
"sendiri"
"ha? Sendiri aja? Akbar mana??"Ali adalah temannya Akbar, lebih tepatnya Ali adalah sepupu dari sahabatnya Akbar, jadi ya mereka berteman juga aku tidak tau apa dia dan akbar teman dekat atau tidak tapi yang kutau mereka pernah nongkrong bersama beberapa kali, dan yang jelas jugaa dia sudah membuatku menyebutkan nama lelaki yang tidak ingin kusebutkan walau di dalam hati
"uda ga bareng lagi" jawabku seadanya, Ali tampak terkejut dengan jawabanku
"loh?? Sejak kapan?"
"uda sebulan sih"
"ha? Kok aku ga update sih?"
"ya mana aku tau, kamu sendiri kesini sama siapa?" tanyaku kembali dia melihat kiri kanan
"tadinya sih sama temen temen belajar kelompok dicafe lantai 3 Cuma mereka uda pada balik dan aku ingat mau beli kemeja makanya kesini sebelum mau balik juga eh ketemu Ai, yaudah pasti lagi patah hatikan? Gimana kalau pilihin aku kemeja yang bagus, nanti aku teraktir ice cream?"
"2 scoops?" tawarku
"i'll give you three scoops !"
"deal !" seruku,
Lalu aku mulai mencarikan kemeja yang cocok buat Ali, mari kita lihat, dia adalah lelaki yang cukup tampan berdarah arab berkulit putih dan sedikit berisi, jadi, mungkin warna cokelat akan membuatnya terlihat lebih tampan, aku memilihkan kemeja berwarna coklat dengan garis merah tipis bermotif abstrack untuknya dan aku bersumpah dia terlihat sangat tampan ketika memakai baju yang kupilihkan
"bagaimana?" tanyaku ingin tau pendapatnya
"love it thank you, sugar !"
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya, setelah dia membayar barang yang sudah disukainya itu kami berdua melangkah menuju toko ice cream untuk membeli ice cream yang di janjikanya padaku, aku memilih 2 scoops strawberry dan satu scoops banana, sementara Ali tidak membeli ice cream
"kenapa ga beli?" tanyaku sembari mulai melangkah, diikuti dengannya
"tadi uda makan ice cream, kamu suka banget sama ice cream ya?"
Aku mengangguk bahagia sembari mulai menjilati ice cream yang ada ditanganku, lalu tiba tiba Ali menarik tanganku dan berlari kecil menuju perkarangan mall.
"kenapa sih?" tanya ku namun tidak dijawabnya, lalu langkah kami berhenti tepat didepan live accoustic yang di adakan di perkarangan mall.
"takut abis, lagu kesukaan aku nii.." katanya sembari tersenyum melihat pertunjukan musik yang berada dihadapan kami, aku menyadari tangannya masih memegang tanganku erat, ya apa salahnya dia hanya memegang tanganku dan mungkin ketika dia sadar juga diakan melepaskan tanganku, aku mengalihkan pandanganku menuju pertunjukan yang berada dihadapanku, seorang pria bersuara serak sedang membawakan lagu Whenever you will go – by the Calling dia membawakan lagu itu dengan sebuah gitar accoustic yang ada di tangannya aku sedikit menikmati lagu ini, ini adalah lagu favorite Ali ternyata, selera yang menarik, pikirku, setelah lagu habis Ali sadar dan langsung melepaskan tanganku
"eh sorry sorry "
"haha modus" cibirku
"enak aja, pure gasadar ya!"
"iyaiya hahha"
"sekarang yang patah hati uda bisa ketawa misi aku selesai"
"ih emang dari tadi aku cemberut gitu? Kayanya aku ketawa mulu deh ga patah hati juga, dan sejak kapan puya misi begituan woi" kataku bawel
"adooh lebih cerewett dari ummiii !!!!" katanya sebari menutup kedua telinganya, hal itu spontan membuatku tertawa.
Aku melirik arloji yang kupakai dan sudah menunjukan pukul setengah 10 malam.
"aku kayanya harus balik deh sebelum kena omel abang" ucapku dan membuat Ali langsung melirik arloji yang dipakainya.
"kamu naik apa? Apa aku anter atau gimana?"
"gausah, aku bawa mobil kok"
"yaudah bareng ke parkirannya" katanya dan aku mengangguk, kami melangkah menuju parkiran dan ternyata entah sebuah kebetulan atau benar benar kebetulan begitu luas parkiran di mall ini entah mengapa mobil Ali dan aku bersebelahan
"lah kok bisa deketan gini?" tanyanya yang juga terheran heran
"eleh eleh bilang aja kamu memang ngikuti aku" kataku dengan nada jahil
"ih mana ada,kan aku yang lebih dulu sampe ke mall berarti kamu yang ngikuti aku" balasnya tidak mau kalah.
"dasar laki laki jaman sekarang gamau ngalah sama cewe !" kataku lagi
"aduuhh lebih cerewet dari umiii !" katanya sembari menutup telinga dan mengulang kembali gayanya tadi
"eh nomor masih yang lama kan?"
"nomor apa? Sepatu?" tanyaku pura pura tidak mengerti
"nomor tinggi badan ! hahaha ya nomor ponsellah"
"iya masih yang lama kok, yaudah aku jalan yaaa" pamitku padanya
Dia tersenyum dan mengangguk, aku masuk ke mobilku dan melajukan mobilku , sepanjang jalan bibirku terus saja tersenyum hatiku seakan tidak terasa sakit.. padahal tadi masih sedikit nyeri namu saat ini seakan hilang total..
lalu ponselku bergetar bertepatan mobilku berhenti karena lampu merah
sebuah pesan masuk dan itu dari abangku yg sangat bawelfrom : bang dino
kemanaa??? kenapa belum pulaang??! ini sudah jam berapa???yah begitu la hebohnya abangku..
baiklah aku harus cepat pulang sebelum dia membunuhkuaku tiba dirumah dalam 25 menit, dan benar saja abangku sudah menunggu didepan rumah dengan melipat tangan
"kemana ajaa ??"
tanyanya langsung mendekat kearahku ketika aku keluar dari mobil, aku langsung mengeluarkan tas belanjaanku dan menunjukan kearahnya
"lain kali bilang dong ! di sms abang .. adek perempuan abangkan cuma satu ! cantik lagi "
"iya iya bang, papa mama juga belum telfon kok " jawabku
"loh jadi papa mama aja yg boleh khawatir abang ga boleh?" katanya lagi sembari mengambil tas belanjaan dari tanganku walaupun bibirnya mengomel tapi dia selalu memanjakanku dia belum tau kalau aku sudah putus dari akbar jangan sampai dia tau maka akbar hidupnya akan menderita jika sampai dia tau
aku memeluk abangku untuk menenangkan dirinya yg khawatir
"illy sayang abang"
"udaa jangan peluk pelukk lagi marah juga ah ! " katanya sembari memasang ekspresi marah namun tidak menolak untuk kupeluk, aku tersenyum dan melepaskan pelukkanku
abang memasukkan tas belanjaanku ke dalam kamar dan langsung pergi ke kamarnya
tidak lama setelah aku ganti pakaian dan membaringkan tubuhku di ranjang sebuah pesan masuk ke ponselkufrom : Ali
uda sampe ? ga nyasarkan ?aku tersenyum membaca pesannya .. hei ! kenapa aku tersenyum?
: me
udah kok.. haha enak aja nyasar😒:Ali
ya mana tau gara gara ketemu aku langsung ga fokus karena kepikiran sama aku .. haha 😬: me
ih enak aja ! haha by the way thanks ice creamnya ! 🍦:Ali
ya makasih juga atas pilihan kemejanya makin terasa ganteng aku, 😎 oh ya cerita dong kenapa bubar sama si itu?:me
hmm harus cerita ya?:Ali
ya terserah sih, tapi biasanya bakal lebih legah aja kalo bebannya di share.. 😁:me
hahaha.. well.. dia selingkuh li.. pas di hari anniversary 😂 sedih banget ya aku ..:Ali
wah iya sedih banget kamu haha.. 😂 eh engga bercanda.. kenapa ya harus selingkuh padahal kalo uda ga suka harusnya putus aja atau paling tidak dibilang ..:me
iya ga ngerti😌: Ali
Akbar memang tertutup sih prill, tapi dia salah banget kaya gitu, aku cowo, tapi kayanya aku ga setuju dengan sikap dia..
itu lah bedanya Pria sama Cowo , tau ga maksudnya?:me
apa emang bedanya ?:Ali
ya kalo cowo gaakan malu kalau mengingkari kata katanya ..
kalo pria akan sangat malu jika mengingkari kata katanya:me
hahah terus kamu yg mana?:Ali
Ya aku pria dong 😎😎😎:me
pede banget hahaha eh aku tidur dulu gapapa ya?:Ali
yaudah tidur:me
good bye liii... night:Ali
jangan good bye lah ! See you aja .. kalau good bye ga temu lagi !:me
yaudah See you ...:Ali
haha yesslagi lagi aku tersenyum lebar .. ya Tuhan rasa sakit hatiku hilang sepenuhnya !
YOU ARE READING
APAKAH DIA UNTUKKU?
Romancebercerita tentang seorang gadis yang mengerti apa itu cinta dan mengerti resikonya namun dia tidak mengerti apa takdir inginkan darinya sehingga terus mematahkan hatinya ..