[Ring!]
Dari: Kucing Hitam
Sub: -
Hitoka benar-benar akan tinggal bersama Kiyoko. Koushi kelihatan sangat senang tadi.
Manik cokelat Tooru berkilat tidak suka. Ia bergegas menuju gimnasium, namun langkahnya terhenti saat melihat Hitoka dan Kiyoko sedang berada di kafetaria. Sepertinya Kiyoko mengabari pacarnya itu melalui sms. Bahkan Hitoka juga terlihat senang.
Tooru segera menghampiri Hitoka saat Kiyoko pergi duluan. Hitoka tampak terkejut melihat Tooru yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.
"Oikawa-san?" Gadis itu berkedip bingung.
"Kau benar-benar akan tinggal bersama Shimizu?"
Jarang sekali Tooru memanggil tiga manajer perempuan itu dengan nama keluarga mereka. Kalau ia melakukannya, itu artinya Tooru sedang menyembunyikan sesuatu yg tidak menyenangkan tentang mereka. Hitoka tau tentang hal itu dari Iwaizumi.
Bahkan untuk menjawab saja Hitoka sedikit takut, ia akhirnya hanya mengangguk dan menatap Tooru khawatir.
"Kenapa?" Tooru menatap Hitoka dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Eh?" Kali ini Hitoka menatap Tooru bingung."Karena aku ingin tinggal dengan Kiyoko-neesan." Hitoka mencoba menjawab dengan jawaban yg paling aman. "Ke-kenapa?"
Kedua tangan Tooru hinggap di pundak Hitoka, "Meskipun kau tau bahwa Koushi dan Shimizu pasti bertemu setiap hari di apartemen itu?"
Ya, aku tau. Jawab Hitoka dalam hati, mengulas senyum geli untuk menutupi rasa kalutnya. "Uhm—itu bukan masalah, memangnya kenapa?"
Tatapan mata Tooru menajam, membuat jantung Hitoka berdebar takut. "Memangnya kau sudah tidak menyukai Koushi? Atau kau memang seorang masokis?" Tooru sama sekali tidak menutupi nada jengkel dalam suaranya.
Waktu terasa begitu cepat, bahkan Hitoka sendiri tidak menyadari kalau ia sudah menampar Tooru, senior sekaligus dosen sementaranya. Seandainya tanda kemerahan bekas tamparan itu tidak ada di pipi Tooru, mungkin Hitoka akan mengatakan kalau itu hanya khayalan saja.
Tapi ia tidak bisa bilang begitu, kan?
"Atas dasar apa Oikawa-san menyebutku masokis? Lalu kenapa kalau Sugawara-san mendatangi Shimizu-senpai setiap hari?" Hitoka memberanikan diri membalas, "Jangan asal bicara kalau Oikawa-san tidak tahu apa-apa!" Gadis itu berbalik dan pergi secpat yg ia bisa, meninggalkan Tooru yg menatapnya miris.
"Atas dasar aku menyukaimu dan aku tidak mau kau terluka karena sahabatku." Tooru mendengus, mengelus bekas tamparan di pipinya, "Tidak tahu apa-apa? Mungkin. Setidaknya aku tahu bahwa sampai saat ini kau bahkan tidak menyadari bahwa aku menyukaimu."
♫
"TOOOORUUU BOGE!"
Bokuto menyerbu saat Tooru membukakan pintu apartemennya.
"Berisik. Bukan aku saja yg tinggal di apartemen ini, Bokuto-aho." Semburnya sambil menempel-nempelkan kantung es ke pipinya.
"Kupikir aku melihat Hitoka menamparmu, bukan menonjokmu seperti Hajime, Tooru." Tanya Kuroo heran. "Atau gadis mungil itu punya kekuatan terpendam yg bisa membuat lawannya terkapar hanya dengan tamparan?"
"Tidak boleh? Rasanya sangat sakit lho saat kau di tampar oleh gadis yg kau suka." Tooru manyun.
"Dasar alay." Cibir Bokuto sebelum nyelonong masuk. "Jadi intinya kau ditolak Yacchan?" Tanyanya sambil duduk di sofa apartemen dan membuka toples kukis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attente N'a Pas Ete Vaine
Любовные романыMencintai orang yang sudah mencintaimu dengan tulus itu jauh lebih baik daripada menunggu seseorang yang sudah memiliki orang lain di dalam hatinya, terlebih lagi jika orang yang disayanginya itu adalah orang yang berharga bagimu. [ An OiYachi Ficti...