Tooru tidak berbohong saat ia bilang akan membantu Hitoka pindahan ke apartemen Kiyoko. Bahkan sebelum gadis itu menghubunginya untuk memberitahu ia sudah siap untuk memindahkan barangnya, pemuda itu sudah berada di depan asrama, sedang asyik mengobrol dengan penjaga asrama, yg tampak bahagia memiliki kawan bicara.
"Oikawa-san!" Panggil Hitoka ceria, membuat Tooru dan penjaga asrama menoleh, keduanya sama-sama tersenyum lebar. Tooru mengayunkan tangannya, mengisyaratkan supaya gadis itu menghampirinya.
"Tolong temani beliau dulu, ya?" Pinta Tooru pada Hitoka, gadis itu jelas menatap Tooru bingung. Dan paham dengan tatapan Hitoka, Tooru menambahkan, "Pokoknya temani saja, aku mau melakukan sesuatu dulu." Ia menepuk pundak Hitoka pelan dan melangkah pergi, dan tentunya mengedipkan matanya pada sang penjaga.
Wanita yg sudah cukup tua itu tiba-tiba tertawa kecil. "Ah, indahnya masa muda." Ucapnya, ia mengalihkan pandangannya pada Hitoka. "Kau benar-benar beruntung memiliki kekasih seperti dia, nak." Tambah beliau dengan mata menerawang.
"Bu-bukan begitu!" Hitoka dapat merasakan wajahnya memanas, "Oikawa-san bukan pacarku. Dia hanya seniorku saja, mungkin kami memang cukup dekat—" Ia berusaha menjelaskan setenang mungkin, namun ia sendiri bingung harus menjelaskan bagaimana. "Lagipula banyak wanita cantik yg menyukai Oikawa-san."
"Oh? Kau mengkhawatirkan kalau dia menyukai wanita cantik di luar sana." Penjaga asrama mengulas senyum. "Manis sekali. Tapi kurasa itu bukanlah hal yg harus kau khawatirkan." Ia menyesap tehnya kembali.
Manik cokelat Hitoka menyorot bingung. "Maksud anda?"
"Seorang laki-laki." Wanita itu berkata dramatis, seolah akan menceritakan sebuah dongeng. "Meskipun dia terlihat sering bermain-main dengan perempuan, dan ia nyaris tidak pernah tampak serius, juga tidak pernah menunjukan rasa sukanya pada gadis yg disukainya. Ia akan mencoba melindungi gadis yg disukainya dengan cara apapun yg ia bisa, meskipun terkadang itu bisa menyakiti dirinya sendiri. Ia juga takkan pernah mempermainkan perasaan gadis itu." Beliau berkata dengan sorot mata menerawang, seolah sedang menatap kembali masa lalunya.
Hitoka terdiam. Jujur saja ia tidak mengerti apa yg dibicarakan wanita tersebut, tapi ia tak sampai hati untuk mengakuinya.
"Nak." Panggil wanita itu. "Yg mana yg lebih kau pilih; Mempertahankan perasaanmu untuk seseorang yg sudah mencintai orang lain, atau mencoba mencintai orang yg mencintaimu dengan tulus?"
Baiklah, kali ini Hitoka benar-benar tertohok. Sebuah pertanyaan yg sama seperti yg dilontarkan Kageyama padanya dulu. Dan untungnya air matanya tidak berusaha keluar.
"Seandainya aku bisa mengendalikan perasaanku, aku ingin mencintai orang yg mencintaiku saja." Hitoka menjawab dengan senyum kecil.
"Jadi sekarang kau memang sedang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, ya?" Penjaga asrama itu menatapnya lembut, sama sekali tidak memberi tatapan kasihan. "Kau benar-benar mirip denganku saat masih muda, nak." Ia tersenyum miris. "Ambilah pilihan yg tidak akan menyakitimu, jangan mempertahankan perasaanmu, kalau aku boleh menyarankan." Beliau meraih tangan Hitoka dan mengelusnya sayang.
"Uhm—baiklah." Hitoka tersenyum manis, "Ettou—obasan, omong-omong aku Hitoka, Hitoka Yachi. Sampai tadi aku tinggal di kamar lima belas." Katanya, bingung harus menyahut apa lagi.
"Astaga aku bahkan lupa memperkenalkan diri! Aku Hirako Ayuzawa." Wanita itu terkekeh, ia menghela nafas lega. "Hitoka, ya? Nama yg cantik."
"Terima kasih." Sahut Hitoka, sedikit tersipu.
"Hitoka-chan!" Suara Tooru tiba-tiba terdengar, pemuda itu menghampiri mereka, wajahnya tampak lembab seperti habis berkeringat. "Obasan kau tidak mengatakan hal aneh-aneh pada Hitoka-chan kan?" Ia memajukan bibirnya seperti anak kecil. Mau tidak mau membuat Hirako dan Hitoka tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/95966639-288-k164725.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Attente N'a Pas Ete Vaine
RomanceMencintai orang yang sudah mencintaimu dengan tulus itu jauh lebih baik daripada menunggu seseorang yang sudah memiliki orang lain di dalam hatinya, terlebih lagi jika orang yang disayanginya itu adalah orang yang berharga bagimu. [ An OiYachi Ficti...