-1-

20 3 6
                                    

Claretta Andrea POV

Jam tangan yang melingkar di tangan kiriku menunjukkan bahwa sekarang adalah pukul 07.20, dan itu berarti tinggal 10 menit lagi waktuku untuk segera bergegas berangkat ke sekolah karena ini adalah hari pertama sekolahku mengadakan 'Ujian Mid Semester'.

"Mati gue 3 menit lagi dan gue masih harus jalan 1kilometer lagi".

Aku pun segera menyuruh abang pertamaku untuk segera bergegas menancap gas mobil kesayangannya.

"Bang buruan lagi, mati kita kalo telat, ini hari pertama loh!"

"Iya-iya sabar dek ini udah ngebut"
Kata bang Calvin kepadaku.

"Anjir kita telat beneran"
Jam sudah menunjuk pada pukul 7.45 yang berarti kalau aku sudah telat 15 menit.

----------------------------------------------

Aku mencari dimana ruang 29, kelas dimana aku akan mengikuti ujianku. Ruang 29 ternyata terletak di kelas 11 IPS 3 yang berada di lantai 2.

"Assalamualaikum bu"
Aku memasuki kelas 11 IPS 3 dengan sedikit ragu.

"Waalaikumsalam. Kamu dari mana saja? Ini hari pertama kamu ujian mid semester tapi sudah telat saja!"
Kata seorang guru yang akan mengawas ruangku jam pertama ini, yang kuketahui namanya ada Bu Merry, salah satu guru killer yang ada disekolahku.

"Iya, maaf bu saya telat"

"Kali ini ibu maafkan, karena ini mid semester. Cepat duduk dan kerjakan soalmu"

Akupun melihat keseluruh sudut kelas, mencari kursi kosong yang kemungkinan adalah tempat dudukku. Aku menemukan satu-satunya kursi kosong yang ada di paling pojok kanan belakang kelas dan aku yakin itu adalah kursiku.

Aku berjalan ke kursi itu dan melihat kertas yang bertuliskan namaku diatasnya. Akupun melihat seorang kakak kelas laki-laki yang sedang menghitamkan lembar jawabannya.

"Misi kak, bisa munduran dikit gak? Saya gak bisa masuk."

Dia memundurkan kursinya dengan sedikit tersenyum miring.

"Anjir-anjir"
Kataku sedikit kaget karena merasa telah menyelandung kaki seseorang.

"Eh, maaf kak"

"Eh, iya sorry juga, gue sengaja"
Kata kakak itu sambil cengar-cengir gak jelas.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapi penyataannya.

Geraldo Emery POV
"Wah gila, gue ngomong disenyumin doang, gue buat marah dikit mah boleh lah ya"
Kataku dalam hati sambil senyam-senyum gak jelas.

----------------------------------------------
To be continued😂

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang