T H R E E - E N D

66 3 0
                                    


Sudah hampir 8 hari Laura menghabiskan waktunya di Lombok tepatnya di Gili Trawangan. Sebenarnya Laura mulai bosan, kegiatan yang dilakukannya hanya mengurung diri sambil merutuki nasibnya, percuma dia jalan-jalan tapi pikirannya selalu melayang yang berakhir melamun tak jelas di pantai. Dia mengerang frustasi ketika dilihat wajahnya yang kacau, matanya yang masih membengkak seperti zombie. Dia bisa lulus cast menjadi zombie kalau ada yang membuat film zombie. Hari ini Laura bertekat untuk menata hatinya, dia akan keluar sembari mencuci mata lumayan banyak bule.

Dengan menggunakan dress pantai berwarna putih dan melapisnya dengan cardigan, sedikit menata wajahnya agar terlihat lebih segar dia akan menghabiskan sisa sore harinya di pantai. Menikmati angina malam pantai sembari menata kembali hatinya. Ya dia brertekat melupakan Arka.

Sepanjang pantai dilihatnya masih banyak orang-orang beraktifitas, bar-bar dekat pantai mulai banyak dikerubuni wisatawan asing. Laura mau ikut bergabung namun diurungkan karena dia takut mabuk dan berakhir dengan orang asing. Dia bergidik ngeri jika membayangkan dirinya sperti novel-novel pada umunya. Ya kali kalo yang didapatnya ganteng, mapan terus hot, kalau jelek, tua, gimana? Oh guys, hidupnya gak sberuntung pemeran utama novel-novel yang patah hati terus berakhir dengan seorang CEO ganteng yang menjadikannya pasangan hidupnya dengan berbagai rintangan, buktinya dia dan Arka yang bukan pengusaha berakhir tragis padahal gak ada orang ketiga, apa emang ada cuman dia gak tau ya?

Laura menelusuri sepanjang bibir pantai. Ketika dilihatnya seorang waitress datang kepadanya dengan membawa selembaran

"permisi mba..."

Laura menghentikan langkahnya "iya kenapa?" ujarnya bingung

"nama saya Tina dari Scally's Bar and Grill. kita lagi ada promo khusus untuk malam ini aja. Jadi makan di tempat kita, kita beri diskon 50% + 20% setiap makanan yang dipesan, dan semuanya all you can eat" ujar waitress tersebut dengan senyuman menawan

Diskonnya kayak kenal, kayak diskon di Matahari deh... tapi lumayan" batinnya

"dalam rangka apa ya mba?" tanya Laura, dia bingung kenapa ada restaurant yang memberikan diskon sampai segitunya

"iya kita lagi promosi cabang baru nanti di Senggigi" ujarnya

"oh.. boleh deh tapi bener ya diskonnya? Nanti pas mau bayar malah harga normal"

"bener kok mba.. sendiri aja mba?"

"lah, gak liat saya sendiri disini?" sewotnya,  gak tau apa gue lagi patah hati  batinnya menggerutu

"siapa tau mba sama pacarnya... ayo saya tunjukin tempatnya" ujar waitress itu berjalan mendahuluinya. Diajaknya Laura memasuki kawasan seperti private beach, Laura mulai aneh karena disini tidak satupun pengunjung yang ada beda dengan tempat yang tadi dilewatinya, masih satu tempat dengan restaurant tersebut.

"mba duduk sini ya... " tunjuknya.. dilihatnya hanya ada sebuah meja dengan 2 kursi dengan lilin-lilin yang tertutup mengitari kursinya

Dengan celingak-celinguk Laura bertanya "kok sepi ya mba?"

"iya, mba tamu private soalnya"

"lah? Seriusan mba? Kok serem ya? Gelap gini..." ujar Laura takut

"serius kok mba, yang lainnya pasti nanti dateng kok. Mba tamu pertama soalnya" ujar waitress itu menjanjikan

"kok perasaan saya gak enak ya"

"tenang mba aman kok, kalau mba takut nanti saya suruh temen saya yang nemenin"

"duh malah saya masih single lagi, gak lucu saya diculik penunggu pantai"

"tenang mba, nanti ada orang dateng kok"

Shape of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang