First Confession

911 46 24
                                    

Cast:

@ Min Yoongi/Suga [Bangtan Boys]

@ Jung Eunbi/Eunha [GFriend]

Genre: Romance, Fluff, AU, School Life

Rate: T (PG – 13)

Length: Oneshot

Disclaimer: All characters in this story belong to their self, their parents, and agency. But this story belongs to me. Just for fun. Author doesn't take any profit from this.

-o-

Eunha berjalan memasuki ruang musik dengan langkah ringan. Di tangannya sudah terdekap buku yang berisi lagu yang hendak dibawakannya nanti. Jangan salah, meski lagu itu bukan ciptaannya, tapi Eunha membuat versi remixnya sendiri. Dan karena ini adalah pertama kalinya, gadis itu banyak bertanya pada para seniornya di klub musik bagimana cara mengaransemen lagu bahkan cara memainkan piano. Itulah mengapa, gadis berambut sebahu itu berencana untuk menghabiskan waktu sepulang sekolah ini di ruang musik. Sendirian. Karena baginya itu menyenangkan. Ia bisa tahu sebatas mana kemampuan vokalnya sebelum ia meminta bantuan pada orang yang lebih ahli.

Ia mulai mempersiapkan diri di depan piano sembari mengingat-ingat apa yang telah diajarkan para seniornya. Secaca teori, memainkan benda itu tidaklah sulit. Hanya perlu menekan tuts-tuts yang ada sesuai tangga nada yang diinginkan. Tapi untuk prakteknya? Yah, Eunha harus mencobanya sendiri supaya tahu bukan?

Pertama kali jarinya bergerak, piano itu berhasil mengeluarkan bunyi. Yang mana hal kecil itu membuatnya girang setengah mati. Gerakan kedua, yang keluar adalah nada-nada rendah. Ia mulai bingung mana letak tuts bernada rendah dan mana tuts bernada tinggi. Gerakan ketiga, Eunha hampir menangis karena bunyi yang dihasilkan piano itu akibat tekanan jarinya tidak beraturan dan tidak bisa dinikmati oleh telinga. Gerakan keempat, gadis itu akhirnya menyerah karena khawatir jika apa yang ia lakukan akan menimbulkan dampak buruk.

"Aish! Percuma. Aku bukan pemain piano! Eungh~ mustahil aku belajar ini sendiri. Eomma~ Eotteokhae?" gadis berambut pendek itu menelungkupkan kepalanya di atas piano begitu saja, mengabaikankan bunyi gaduh akibat beberapa tuts yang tertekan oleh berat kepalanya.

"Kau bisa merusaknya jika begitu."

Kalimat teguran itu seketika membuat Eunha kembali menegakkan tubuhnya. Gadis itu mengeluh dalam hati, merutuki kebodohan tindakannya. Ternyata perkiraannya yang mengansumsikan dirinya akan sendirian sepanjang hari di ruang musik salah besar. Dengan takut-takut, ia menoleh ke belakang. Berniat memastikan siapa gerangan orang yang—entah sejak kapan—menemaninya di ruangan kedap suara itu.

"Su-sunbae..." Eunha bergumam lirih. Seseorang itu ternyata adalah pemuda yang sangat ia hapal wajahnya dan kerap ditemuinya tanpa sengaja akhir-akhir ini. Pemuda yang juga ternyata adalah seniornya dan sekaligus ketuanya di klub musik. Yang artinya, ruang musik tempat Eunha berada saat ini adalah wilayah kekuasaannya. Kebetulan sekali bukan?

"Ah, ternyata si gadis berambut sebahu. Apa yang telah dilakukan piano itu sampai-sampai kau begitu depresi?" pemuda bernama lengkap Min Yoongi itu melangkah mendekat. Memandang Eunha dengan kedua tangannya yang tersembunyi dalam kantong celananya. Sikapnya yang begitu tenang justru membuat Eunha semakin merasa gugup dan gelisah.

"Ini...aku...tidak...bunyi..."

"Kau tidak bisa bermain piano. Itulah kenapa bunyi yang kau hasilkan dari permainanmu begitu berantakan. Dan kau frustasi karena itu?"

Dengan lemas Eunha mengangguk. Meski dalam hati Eunha memuji kemampuan sang senior yang mampu merangkai kata acak yang keluar dari mulutnya menjadi kalimat utuh yang sialnya 100% tepat dan akurat.

Love Confession [BangtanFriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang