Third Confession

485 30 18
                                    

Cast:

@ Park Jimin [Bangtan Boys]

@ Choi Yuna/Yuju [GFriend]

Genre: Romance, AU

Rate: T (PG – 13)

Length: Oneshot

Disclaimer: All characters in this story belong to their self, their parents, and agency. But this story belongs to me. Just for fun. Author doesn't take any profit from this.

-o-

Choi Yuna, gadis berambut panjang yang saat ini tengah mendribble bolanya dengan asal itu nampak gusar. Ia merasa begitu tertinggal dari teman-temannya. Bukan masalah akademik, bukan pula masalah olimpiade olahraga. Tapi urusan percintaan. Ya. Cinta. Lima huruf itu serasa membuat Yuju ingin menceburkan diri ke laut Antartika. Membuatnya begitu minder dan tertekan. Lucu bukan? Dirinya yang mahir disegala bidang kini merasa rendah diri hanya karena urusan cinta. Ironis, tapi nyata.

Lihat saja sahabat karibnya, si gadis pemalu berambut sebahu, Jung Eunbi—atau Eunha. Temannya itu kini berpacaran dengan ketua klub musik yang begitu dikaguminya. Beruntung bukan bisa berpacaran dengan seseorang yang sedari awal menarik perhatian kita? Ada pula adik tingkat yang selalu menempel dengannya, si gadis aneh bin ajaib tapi menyenangkan Hwang Eunbi—alias SinB. Gadis berambut pendek yang pandai menari itu tengah menjalin hubungan dengan seniornya di klub tari. Meski dengan sedikit pemaksaan, toh sekarang SinB sudah mulai menyadari perasaan sukanya.

Nah, dirinya? Nol besar! Oh, tapi jangan salah. Yuju juga seorang gadis. Ia juga seperti gadis pada umumnya yang punya seseorang yang ia sukai secara diam-diam. Nah, yang menjadi masalah adalah, Yuju tidak pernah punya keberanian untuk menyampaikan isi hatinya. Ditambah, orang yang ia sukai terlihat tidak tertarik kepada perempuan. Lengkap sudah penderitaannya.

"Sial! Fokus Choi Yuna. Tidak ada gunanya kau memikirkan hal sepele begitu. Fokus saja untuk latihan. Pertandingan tinggal sebulan lagi! Semangat!" gadis berambut panjang itu menyadarkan diri dari pikiran tak berdasarnya.

"Kalau kau ingin latihan, bukankah seharusnya dengan anggota yang lain?"

Yuju tersentak. Debaran jantungnya mendadak berdetak dengan begitu cepatnya. Ia kenal suara ini. Dengan perlahan Yuju memutar tubuh, bersiap menghadapi si pemilik suara seraya menenangkan jantungnya yang masih saja menggila.

"Selamat pagi sunbae," sapanya dengan suara yang ia usahakan terdengar senormal mungkin.

"Pagi Yuju-ya. Sendirian saja? Dimana yang lain?" tanya seseorang itu seraya melepas jaket tebal yang ia kenakan. Menampakkan baju olahraga yang membungkus tubuhnya dengan sempurna. Membuat debaran Yuju makin menggila.

Park Jimin. Pemuda inilah yang selalu membuat Yuju salah tingkah. Pemuda inilah yang selalu membuatnya gugup tanpa sebab. Dan pemuda inilah yang selalu berhasil memacunya untuk melakukan apapun dengan sebaik mungkin dan mendorongnya untuk menjadi yang terbaik. Hanya Park Jiminlah yang selalu ingin ia dapatkan perhatiannya. Cinta pertamanya sedari tahun pertama masuk SMA.

"Hari ini bukan latihan rutin sunbae, jadi yang lain tidak ikut. Sunbae sendiri?" jawab Yuju seraya tersenyum kecil.

"Ah, hanya ingin pemanasan sebentar. Latihan kami masih nanti sore," Jimin menjawab sekenanya. Pemuda itu berjalan menuju keranjang bola dan mengambil salah satunya. "Kau tahu? Kau terlalu rajin Yuju-ya. Jangan berlatih berlebihan. Kau bisa kelelahan. Kau tidak mau mengacaukan pertandingan yang kau tunggu-tunggu itu bukan?"

Yuju hanya mampu mengangguk membenarkan. Memang benar. Tujuannya ke lapangan basket sepagi ini juga bukan untuk latihan, melainkan untuk menenangkan pikirannya yang selalu penuh dengan sosok pemuda itu. Wajahnya, ekspresinya, tingkahnya, bahkan namanya. Selalu saja penuh dengan dia. Ah, lagi-lagi. Sebanyak apapun Yuju menghindar, sebanyak itu pula pikirannya menuju satu bait nama. Park Jimin. Menyedihkan bukan?

Love Confession [BangtanFriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang