#7. Complicated

2.6K 315 49
                                    

Perceraian, satu kata yang sekarang ini terpikirkan.

Seminggu telah berlalu, setelah Hayoung mengetahui kebenaran tentang kecelakaan kedua orang tua. Semua berubah, perasaan yang dulu selalu ia rasakan berubah menjadi kebencian semata.

Hayoung menjadi lebih tertutup dari sebelumnya, dirinya yang dulu sekarang telah kembali.

Hayoung terus mengunci dirinya di dalam kamar, tidak makan dan juga minum namun hebat dia masih bertahan hingga sekarang. Pikirannya sudah tak dapat berpikir dengan benar, dirinya telah dikuasai oleh ego semata.

Selama seminggu ini, Sehun belum juga pulang kerumah. Sesekali ia mengirimkan pesan kepada Hayoung untuk memberitahukan dengan singkat apa yang sedang ia lakukan.

"Aku lelah..."

Lirih Hayoung, suaranya hampir tak terdengar.

Matanya terlihat sembab, dan dirinya pun terlihat kacau.

Hayoung meraih ponselnya diatas nakas, mengetikkan beberapa huruf dan mengirimkannya pada seseorang.

Tatapannya kosong menatap kearah depan, Hayoung seperti sedang kehilangan arah.

Hayoung butuh seseorang sekarang, seseorang yang memeluknya disaat dia terpuruk. Seseorang yang peduli padanya setiap saat, tapi... Itu hanyalah khayalan semata. Meskipun telah menikah, impian mempunyai kehidupan yang indah hanyalah ilusi.

"Agashi..."

Terdengar pintu diketuk dari arah luar, Kim ajhumma yang mengetuknya.

Hayoung tak menjawab panggilan Kim ajhumma, selama seminggu Kim ajhumma terus saja mengetuk pintu kamar untuk memberikan makanan atau hal lainnya tapi Hayoung tak kunjung membukakan pintu.

"Agashi, tolong buka pintunya... Sudah seminggu anda tidak makan."

Ucap Kim ajhumma yang terdengar putus asa, Hayoung tak berniat sedikit pun untuk bergerak. Dia menutupi seluruh tubuhnya dibalik selimut kemudian menangis.

"Aku ingin menyusul kalian... eomma appa.." Isak Hayoung.

-

Sehun melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung yang begitu besar, terik matahari tak menghalangi langkah kakinya. Ia berpakaian sangat rapih menggunakan jas dan juga menata rambutnya, di genggamannya terlihat sebuket buka cantik dan juga harum. Senyum tak lepas dari wajah Sehun.

"Sehun-ah.."

Senyuman Sehun semakin lebar saat seseorang dihadapannya berbalik dan menatapnya.

"bogoshipeo, Hyojoo-ah..."

Ucap Sehun sambil memberikan bunga yang tadi ia bawa, lalu menarik Hyojoo kedalam pelukannya.

Mata Hyojoo membulat, ia terkejut dengan perlakuan Sehun.

"Nado bogoshipeo..."

Benar adanya, Sehun saat ini berada di Paris untuk bertemu dengan Hyojoo kekasih yang sangat sangat ia cintai.

"Apa kau menunggu lama?"

Tanya Sehun menyudahi acara pelukan mereka, Hyojoo menggeleng sambil tersenyum. Tangannya masih melingkar indah dipinggang Sehun.

"Kajja, kita pergi ketempat yang ingin kau kunjungi."

"Apa kau tidak sibuk?"

Sehun menggeleng, ia menarik tangan Hyojoo kemudian berjalan beriringan menyelusuri gedung tersebut.

Destiny [ PRIVATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang