Maaf ya ni cerita gue ganti judul dan alur gue gak bisa lanjutin yang kemarin karna ada sdikit kendala, jadi gue hapus aja ceritanya gue ganti ama yang ini semoga kalian suka ya makasih😅😅
Happy Reading gaes!!!
Di dalam kamar yang tidak terlalu besar yang tamaram ada sosok gadis yang tinggi lansing rambut pendek yang acak-acakan dia sedangg menikmati Rokok yang di isapnya dan mengepul saat dia menghembuskan asapnya, dia Adalah ana bungsu dari tiga saudara dia cuek, dingin gak peduli sama sekitar dulu dia tipe orang yang ramah, ceria namun setelah kepergian sang Ayahnya untuk selamanya dia berubah total, karakternya berbeda dengan kakaknya paling tua, sedangkan Abangnya kerja di luar kota, dia hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya,
Dia berubah ada alasanya dia sangat menyayangi kakanya dan ibunya hingga dia rela putus sekolah karna gak mau membebani ibunya dan yang lainnya, karna dia gak mau mendemgar kata-kata pedas dari mulut ibunya, dia tau ibunya gak perna suka sama dia, saat Ayahnya masih ada dia masih bisa bertahan, dia juga sadar Ayah sama Ibunya lebih sayang Abang sama kakaknya. Dia kadang juga sedih kenapa dia di bedakan apa salahnya namun dia gak perna tau apa penyebabknya. Dia sakarang kerja diClub menjadi bertender malam dia bekerja siang dia tidur, dia kerja untuk Lana sang kakak yang sangat dia sayangi untuk membantu kebuthan sehari-harinya karna ibunya hanya bejualan sayuran di pasaar, dia sangat tau jika penghasilan ibunya itu tak sebarapa. Dia juga merasa sangat bedosa karna dia juga kerja samapingan yang gak perna di katahui keluarganya, namun dia berjanji dia gak akan makai dia hanya memjual saja.
Dulu dia hanya seorang gadis yang lugu dan ceria namun skarang dia sudah mejelma menjadi gadis yang dingin, Luna yang pendiam dan misteri.'Ibu, kakak luna selalu sayang kalian maaf kalau kelakuan Luna bikin kalian malu, tapi Luna kerja untuk kalian juga,'gumamnya lirih dia semakin menghisap rokoknya hingga asap rokok itu masuk ke paru-parunya.
Luna kerja diClub ajakan dari temennya Elen seorang gadis juga jadi penghantar minuman, jika Luna yang tomboy dan lebih suka pakaian Pria, Elan sebaliknya dia gadis yang feminim dan manis anggun mereka cukup dekat namun akhir-akhir ini sikap Elen membuat Luna risih dan kwatir, dengan sikap Elen yang gak biasa itu.
"Tooookkkkkk.....toooookkkk....."suara pintu di ketok.
"Ya masuk kak,"saut Luna dari dalam memutuskan lamunanya.
"Cleeekk,"suara pintu di buka.
Gak lama muncul gadis yang di panggilnya kakak tadi gadis mungil memiliki badan lebih kecil dari Luna, iya di Lana.
"Lo lagi ngapain?"tanya Lana.
"Hmm gak ada,"jawab Luna sambil mengedihkan bahunya.
"Lo merokok terus Lun? Gak baik untuk kesehatan!!,"
"Hmm...."
"Lo gak tidur?"
"Tidur tadi, tapi udah bangun, ada apa? Perlu uang lagi untuk kasih pacar kaka itu?"tanya Luna sinis.
Lana hanya diam saja dia gak tau harus mgomong apa, karna apa yang di bilang Luna benar.
"Diam berarti iya! Berapa?"tanya Luna Tutup point.
"Hmm.... Lima ratus ribu Lun,"
"Tunggu la Gue tranfers ke ATM Lo,"
"Makasih Lun,"jawab Lana gak enak hati.
"Santai aja."
"Hm... Motor di depan motor siapa?"
"Punya Elen dia nyuruh gue pake aja, seklian jemput dia nanti."
"Ohh, ya udah gue keluar dulu,"pamit Lana.
"Hmmm.."
Luna menatap punggung Luna yang hilang di telan pintu.'sampai kapan lo kak kasih cowo lo uang mulu,?'Luna bergumam.