03

121 11 11
                                    

Ini hanya cerita pendek gak neko-neko hanya menceritakan seorang anak yang manyayangi ibunya, walapun mungkin caranya salah! Ini cerita temen gue, yang sudah tiada, sahabat tepatnya😢😢😢

****

Luna melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, ternyata sudah pukul 5 pagi, dia segera kekamar yang di tempati Elen setelah selesai membereskan kerjaan nya Luna bergegas kekamar untuk ngecek keadaan Elen. Setelah sampai di kamar dia lasung ngecek keadaan Elen, ternyata bdannya cukup panas, Luna pun kedapur yang ada diruangan itu dia manaskan air untuk kompres Elen. Luna sambil nahan ngantuknya dia menunggu air itu panas. Gak butuh waktu lama dia kembali kekamar dengan air di baskom kecil dan handuk kecil sampai di kamar Luna dengan telaten memasangkan handuk itu di kening Elen yang terasa panas.

"Semoga besok pagi lo udah baikan ya,"gumam Luna.

Sudah tiga puluh menit Luna menahan kantuknya guna untuk mengkompres ulang kening Elen jika handuk itu sudah terasa dingin dan kering, namun akhinrnya dia gak bisa lagi menahan kantuknya itu akhirnya dia ikut tertidur dalam posisi duduk di karpet dengan kepala bertompang di sisi kasur di sebelah Elen tidur.

Sudah jam 9 pagi namun Luna masih terlelap dalam tidurnya di posisi yang sama. Gak lama Elen mengerjapkan matanya dia memandang kesisi kanan dan kiri dan lalu meraba keningnya ada handuk menempel, dia menoleh kembali kekaanannya dimana ada Luna tengah terlelap pulas dalam mimpinya.

"Makasih babe, Hey Babe bangun,"Elen mengelus kepala Luna pelan.

Namun tak mendapat respon dari siempunya. Elen mengulangnya lagi untuk kedua kalinya."Babe bangun,"

"Hm....."perlahan namun pasti Luna membuka matanya dia mengucek matanya pelan." hay udah baikan hm?"sapanya lirih.

"Huum... Makasih ya babe, udah merawat gue semalam."

"Ya..."lalu Luna ngecek kening Elen."udah gak panas."gumamnya.

"Pindah sini Babe tidurnya! Lo pasti masih ngantukan?

Tanpa menjawab Luna pindah kesisi kiri Elen dia lasung berbaring menarik selimut dan meluruskan kaki sama punggungnya yang terasa pegal."lo belum mau makan Len?"

"Nanti aja gue masih kenyang,"

"Benar? Kalau lapar biar gue masakin,"tawar Luna.

"Emang ada bahan disini babe?"

"Ada gue kan sering nginap dsini, ini kamar lengkap isinya walapun kecil si."

"Oh.... Nanti aja lah, sekarang lo tidur lagi aja!"

"Huumm... Luna mencari posisi nyaman dia memajamkan matanya gak butuh waktu lama nafasnya sudah teratur,

Elen memperhatikan Luna yang tidur disampingnya diusapnya kening Luna pelan.'gue gak tau seberat apa beban yang lo tanggung, tapi gue salut sama lo yang bisa menyimpanya sendiri Babe, gue sayang sama lo, apa lagi semenjak kita dekat dan ortu gue menitipkan gue sama lo saat gue kerja,'batin Elen.

Elen menoleh kedinding dia melihat hari sudah hampir jam 10 pagi, karna badanya yang masih kurang fit dia memilih ikut tidur kembali, karna lapar pun belum terasa, dia mencari posisi nyamanya tidur sambil meluk Luna itu kebiasaanya jika mereka tidur berdua. Setelah merasa nyaman dia pun menutup matanya.

*****

Gak terasa hari sudah sore, saaat ini Elen lagi masak dia hanya bikin omlet Sosis untuk makan mereka sebelum mereka makan diluar karna untuk memasak yang lain kulkas lagi kosong hanya ada ayam dan bahan lainnya lagi kosong, mungkin Luna lupa kalau dia sudah lama gak ngisi kulkas itu pikir Elen. Sedangkan Luna lagi mandi Elen menunggu di meja makan sambil menikamti Coklat panasnya,

Two heartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang