mata

965 8 0
                                    

          Pagi di hari selasa, terlihat hujan sudah mulai menjilati rerumputan sehingga embun pagi pun mau tidak mau harus berbaur dengan hujan sehingga menjadi satu kesatuan yang mengalir lewati bebatuan dan yang lain meresap melalui celah celah kecil.
          Sarkawi mulai melangkahkan kaki kearah garasi, terlihat headlamp yang menyiratkan mata tegas BMW M4 siap melahap jalanan, namun sarkawi memilih menggunakan honda grand buntung tahun 1991 warna hitam peninggalan kakeknya. Helm mio berwarna merah maroon sudah terpakai rapi di kepalanya, jempol tangannya terlihat memencet tombol start engine dan seketika suara khas mesin 100cc yang terdengar begitu ramah ditelinga itu keluar, namun semua itu segera buyar ketika ada suara yang memanggil sarkawi.

Saaaaarrrr !!!
Saaaaaaarrr !
Ini pesanan kamu belum diminum, seorang ibu ibu dengan umur kira kira 35 tahun berkerudung merah muda terlihat tergopoh gopoh keluar dari dalam rumah menuju arah garasi sambil membawa segelas air yang ternyata wedang jahe, dan wanita itu ternyata adalah ibunya sarkawi.

Oh iya nyak, hehehe lupa" sarkawi membalas panggilan itu dengan nyengir kapibara, bisa bayangin nggak nyengirnya gimana? Ya pokoknya yang pernah liat kapibara pas nyengir pasti tau.

Ini diminum dulu,"ibu sarkawi sambil mengulurkan tangan yang membawa segelas wedang jahe diberikan kepada sarkawi.

Oh iya nyak, trim yak "balas sarkawi

Oh iya, sekarang kan hujan, mana mantel kamu? Kamu mau gak pake mantel ya? Kamu udah sakti sekarang mau ujan ujanan ke sekolah?"kata ibu kepada sarkawi setengah memarahi

Oh anu nyak itu nganu mantel saya masih belum saya pakai, tuh masih gantung disamping  mobilnya ayah" terlihat sarkawi bingung menjawab pertanyaan ibunya sambil setengah membela diri.

Yasudah, sekarang ambil dan pakai mantel kamu, nyak nggak mau kamu sakit dan akhirnya bolos sekolah,"kata ibu pada sarkawi

Iya nyak siaaappp"timpal sarkawi dengan penuh semangat sambil siap siap untuk berlari menuju garasi mengambil mantel disamping mobil ayahnya yang terlihat mobil itu adalah range rover evoque warna putih.

Sebenarnya sarkawi adalah anak dari orang tua yang kaya, meski begitu orang tua sarkawi selalu mendidik sarkawi untuk hidup sederhana, dan sepertinya hal itu berjalan sesuai rencana. Sarkawi tumbuh menjadi pribadi yang sederhana, bahkan banyak teman sarkawi yang tidak mengetahui jika sarkawi itu adalah anak orang kaya, dan sarkawipun tidak begitu memikirkan apa yang orang tuanya punya, karena baginya semua itu adalah hasil kerja keras orang tuanya. Namun ya itu, meski mempunyai kepribadian yang seserhana, sarkawi adalah seorang yang pemalas.

Mantel siap, helm siap, bentar,,, duh apa lagi ya yang ketinggalan? "Sarkawi terlihat kebingungan.
Ya ampun, tasnya..
Nyaaaaakk! Ambilin tas sarkawi di kamar nyak! Ketinggalan ! Plissss "teriak sarkawi dari luar rumah kepada ibunya

Kamu ini ya sar, besok lagi dipersiapkan dengan bener, untung masih dirumah, coba kalo kamu ingetnya pas pelajaran ketika disekolah, mau nulis pakek apa coba? "Tanya ibunya

Ya pakek yang buat nulis nyak "timpal sarkawi

Dapet dari mana?"jawab ibunya

Ya pinjem temen hehehe "sarkawi terlihat nyengir kapibara lagi, sepertinya dipagi yang hujan ini senyum kapibara begitu mendominasi.

Kamu ini, ya,,, yaudah kamu berangkat sana! Nanti telat !"perintah ibunya tegas

Iya nyak, doain ya nyak" kata sarkawi

Iya nyak doain jadi anak yang pinter "balas ibunya

Doain dapet menantu yang sayang nyak lho maksutnya wakakakak "timpal sarkawi rusuh

Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang