Setibanya di gazebo taman belakang, litha masih memikirkan siapa lelaki tadi yang seenaknya menabraknya hingga terjatuh, tidak membantu pula.
"Ah sudahla, gapenting juga"
Litha mengeluarkan ipod dan mendengarkan musik. Tidak ada hal istimewa yang dilakukannya saat bolos selain mendengarken musik, ataupun membaca novel, tetapi menurutnya hal itu bisa membuatnya senang.*kring kring* Bel istirahat berbunyi menandakan sekarang sudah jam 10, dan litha pun memutuskan untuk masuk ke kelasnya karena moodnya sudah membaik.
Hari ini latihan marching band kembali dimulai setelah pelatihnya jatuh sakit dan masuk rumah sakit.
"oke semuanya. hari ini kita punya anggota baru" ujar kak kiki, pelatih mb sma harapan bersama
"Gue Ghufran, X ipa 7 main terompet" singkat padat jelas.
"Eh anak baru ya? baru masuk sini ya? ganteng parah." fira, nia dan lala langsung bergosip tentang anggota baru ini, meraka sampe mencari berbagai social media milik ghufran ini. tapi hampir semuanya di private.
"ganteng apanya, menang tinggi aja. mukanya jutek banget gitu juga" ujarku dalam hati
"sudah sudah lanjut latihan lagi" Kali ini kak kiki berbicara dengan nada tinggi
Latihan selesai, hari ini litha terpaksa menunggu hingga jam 5.30 karena sopirnya dipinjam mama untuk bertemu dengan teman smanya yang baru tiba dari belanda.
"udah ta, pulang sama gue aja sekali sekali. masa gue ditolak mulu sih. daripada kemaleman disekolah" reza tiba tiba muncul di depan litha dengan membawa ninja hijau kesayangannya.
"enggak deh za, makasih ya. gue nunggu sopir gue juga bentar lagi sampe"
"Yakin nih gamau? yaudah gue temenin nunggu disini deh ya sampe sopirlo dateng? ntar ada apaapa lo anak cewek nunggu sendirian di sini, sekolah kita kan katanya suka adaa...." reza pun berhenti berbicara ketika melihat mata litha yang tajam tertuju kepadanya dengan tatapan marah
"nggak ding, bercanda. jadi, gue temenin boleh kan?" ujar reza sambil tertawa saat menyadari bahwa litha sedikit takut dengan halhal mistis yang hanya merupakan rumor.
Litha hanya menjawabnya dengan tersenyum.
"Lo itu ya, kok bisa cuek banget gini? padahal kita kan udah lumayan lama kenal. lagian gue juga udah suka sama lo dari... eh nggak deh" reza menghentikan perkataannya ketika sadar raut muka litha berubah saat mendengar perkataannya. litha memang tidak nyaman apabila mengetahui seseorang mendekatinya seperti ini.
"eh lit, itu mobil lo kan?" ucap reza saat melihat bmw putih milik litha telah memasuki gerbang.
"duluan ya" ujarku sambil tersenyum kepada reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metaonia
Teen FictionMetaonia (n) the jurney of changing one's mind, heart, self, or way of life. Amelia villia talitha, panggil saja litha siswa kelas unggulan di sma harapan bersama. Gadis yang sedang melakukan perjalanannya, metaonia girl. Lets start the jurne...