03: Vacation 2

5.3K 359 4
                                    

POV Cristin....

Selagi berada di Korea aku jalan-jalan sepuas hati, bahkan aku juga sudah berburu kuliner ke berbagai daerah. Di sini jajanan sampai pernak-pernik ramai di pinggiran jalan. Dan lebih hebatnya lagi di sini ramai sekali!!

Aku sampai lelah harus terus berjalan. Kalau kalian bertanya di mana Axen. Jawabannya, dia ada janji di daerah gyeongbokgung yang kalo tidak salah tempatnya sering jadi tempat untuk drama kotea. Aku juga tidak tau. Tadinya dia mengajakku tapi aku tidak mau, aku lebih memilih menjelakahi street food. Dan dia juga tidak bisa membatalkan janjinya. Jadinya aku pergi sendiri menjelajahi daerah di sekitar gangnam.

Aku sungguh senang sekali, andai saja Raya tau aku sedang di korea pasti dia histeris hampir gila, diakan maniak K-POP. Memikirkan reaksi teman kecilku itu membuatku terkekeh kecil.

Hah... Berada di sekeliling orang yang asing membuat perasaanku aneh. Aku merasa...bebas. Juga.....aneh?

Selama 3 hari aku berada disini aku sudah menjelajahi banyak tempat seperti: namsan tower, nami Island, jinhae gu, tadinya hari ini seharusnya ke dae jang-geum theme park, tempat yang masih memiliki rumah-rumah jaman joseon yang biasa di gunakan untuk syuting filem kolosal itu. Tapi Axen tidak mengijinkanku pergi sendiri. Ya sudah aku jalan-jalan sendiri. Sambil sesekali cemal-cemi.

Aku berburu jajanan pinggir jalan khas korea. Ada tteokbokkgi? Atau entah apalah itu. Rasanya itu kayak siomay tapi beda. Emm... pedas. Tapi manis. Pokoknya enak. Ada juga makanan fermentasi yang terkenal yaitu kimchi, makanan yang khas banget Korea dan bisa di dapati di restoran korea. Rasanya..........kayak pernah kenal. Ada juga galbi, daging yang di bakar kayak steak itu loh, yang sering di makan sama soju kayak di drama-darama itu.

beondaegi alias larva ulat sutra yang sudah di olah, aku paling seneng jokbal. Karena dari daging ayam. Katanya. Dan aku paling seneng sop ikan yang di jual di pinggiran jalan. Enak. Apalagi udara di sini memang mulai memasuki musim dingin.

Aku tidak bisa berhenti keliling dan selalu mampir ke kedai-kedai kecil.
Ini seru. Aku bahkan khawatir akan menghabiskan uangku di sini. Dan belum nanti malam kami akan terbang ke jepang.

Ya. Jepang. Axen mengajakku liburan di dua negara dalam seminggu. Fyuh~ ternyata liburan malah nambah capek.

o0o

Author pov...
Axen cepat-cepat menyusul ke hotel tempat dirinya dan Cristin menginap. Setelah tadi Cristin menelfonnya dengan suara lirih dan serak. Itu membuatnya khawatir. Di tambah Cristin memintanya segera pulang dengan suara erangan tertahan. Ia sangat menyesal membiarkan Cristin pergi sendiri. Cepat-cepat ia menyelesaikan urusan bisnisnya dan segera ke hotel, karena tadi Cristin sendiri yang memintanya.

*"$"*

"Tina!! Tina!! " Axen mencari di ruang tamu, di kamar Cristin, bahkan di kamar mandi. Tapi tetap tidak ada. Ia semakin panik di buatnya. Axen mengeluarkan ponselnya, mencari kontak Cristin dan menelfonnya, menunggu beberapa saat dengan cemas.

"Halo?" suaranya lirih.

"Tina! Di mana kau? Jangan main-main Tina, di sini kau tanggung jawabku. Dimana kau sekarang?"
Marah bercampur cemas. Itu yang di rasakan Axen sekarang ini.

Hening sesaat.
"Aku......perutku sakit~"

"Astaga Tina! Katakan saja di man kau sekarang, aku akan menjemputmu kesana." Axen menyugar rambutnya dengan tangan kiri.

"Di kamarmu."

"Apa!?!" ia mengatupkan bibir menahan umpata dan segera keluar menuju kamarnya yang bersebelahan dengan Cristin.

Cepat-cepat ia membuka pintu kamarnya dengan card key. "Tina!!" Axen mencari di kamarnya dan di sanalah Cristin berbaring miring sambil meringis.

"Astaga Tina."

"Axen~"

"Apa yang terjadi?" Axen sungguh cemas melihat wajah Cristin yang agak pucat.

Cristin meraih lengan Axen dan bebisik pelan. "Aku......butuh obat pencahar."

Axen mengernyit mendengar permintaan Cristin.

"Aku....kekenyangan." Cristin berkata hampir menangis. Perutnya rasanya sangat tidak enak. Ini karena ia memakan entah apa namanya yang rasanya sangat pedas setelah makan banyak. Perutnya seperti di lilit dan panas.

"Asataga, Tina!! Ku pikir apa. Kau membuatku cemas tau." Axen menghelanafas lega, ia berjalan ke telefon yanh ada di hotel ini. Ia memesan menanyakan obat pencahar pada pelayanan kamar. Meminta pada pelayan untuk mengantatkan obatnya ke kamarnya. Setelah sambungan terputus ia menatap Cristin yang masih meringis.

Tak lama kemudian pintu kamarnya di ketuk. Pelayan kamar memberikannya ibat pencahar yang ia minta. Dan segelas air hangat.

Axen membantu Cristin untuk meminumnya. "Sudah lebih baik?" tanya Axen.

"Tentu saja belum. Obatnya bahkan masih di paru-paruku." Jawaban asal dari Cristin mendapat decakan dari Axen.

"Kau ini bodoh atau apa?" Axen menggeleng sedangkan Cristin cemberut sambil memegangi perutnya. Perasaan tidak enak di perutnya tadi berganti di bagian yang membuatnya cepat-cepat menuju kamar mandi.

Axen hanya memandangnya dan beralih ke ponselnya untuk memesan tiket untuk ke jepang. Hari sudah mulai sore jadi mereka harus mulai berkemas sekarang. Ia memilih mandi di kamar Cristin sementara Cristin yang memakai kamarnya.

*"$"*

Tidak membutuhkan waktu yang lama dari korea ke jepang yang memang letaknya bersebrangan. Suasananya lumayan ramai. Karena memang belum terlalu malam.

Bugh!!

"Gomenasai." tanpa memandang wajahku gadis itu langsung berlari pergi begitu saja meninggalkan aku yang tersungkur.

"Kau baik-baik saja?" Axen mengambil alih koperku setelah membantuku berdiri.

"Tidak apa." ia menoleh ke belakang. Perempuan bermbut panjang hitam berayun karena berlari. Sepertinya dia mau kabur. Pikir Cristin asal. Ia mengangkat bahu kecil, acuh.

Sedangkan Axen mengerutkan keningnya. Ia tadi melihat wajah perempuan yang menabrak Cristin sekilas.

Ia merasa mengenal wajah itu. Tapi sepertinya dia bukan orang yang sama.

Tidak mau terlarut dalam pikirannya, ia mengalihkan atensinya dengan menggenggam tangan Cristin yang bebas, dan berjalan acuh tanpa mempedulikan tatapan Cristin.


🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Terlalu pendek.😭

#🌹salam sayang
Kinara kalisia🌹#

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ObsesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang