Regret (Remake)

16

Dita anjani : ra

Vira mengerenyitkan dahi nya tak pelak melihat pesan dari Dita. Biasanya, jika Dita menyebutnya dengan panggilan 'ra' ada sesuatu penting yang ingin disampaikan oleh sahabat nya itu.

Saat ini, Vira sudah sampai dirumah setelah Gema mengantarkan nya tadi.

Dita anjani : ferin

Untuk yang kedua kalinya, Vira mengerenyitkan dahi. Ferin? Kenapa dia?

Ya, Ferin adalah adik Dita yang baru berusia 9 tahun.

Dita anjani : ketabrak mobil

Vira membelalakan mata nya.

Vira Anastasia : hah?kok bisa?

Dita anjani : nanti gue ceritain. lo bs ke rs harapan kasih gak skrg?

Vira Anastasia : iya2 bisa, aku jalan skrg ya

Vira buru-buru turun kebawah dan menyalimi Bunda dan Ayah nya.

"Loh, loh. Vira mau kemana lagi?" tanya Regan.

"Mau ke Rumah Sakit Harapan Kasih. Adek nya Dita kecelakaan," ucap Vira tergesa-gesa.

"Astagfirullah. Ya udah cepet gih, nanti kalau sempet Bunda nyusul sama Ayah," ucap Driana.

Vira segera mengangguk dan menarik tangan abang nya.

●●●

Sesampai nya pasangan adik-kakak itu di Rumah Sakit, Vira segera naik ke lantai 4, ruang dimana Ferin ditangani oleh para dokter.

Dilihat nya, Dita sedang menatap kosong kearah depan.

"Hei, Dita." Ucap Vira sambil menepuk pelan bahu sahabatnya itu.

Dita tersenyum menatap Vira. Senyum yang dipaksakan.

"So, kenapa Ferin bisa ketabrak?," tanya Vira.

"Tadi, setelah gue balik dari SMA Rajawali, gue jemput Ferin dirumah temen nya. Pas lagi jalan naik motor, tiba-tiba ada rame gitu orang-orang di jalanan. Gue kepo yaudah gue ikutan liat."

Dita menarik napas sebelum melanjutkan cerita nya.

"Ferin diatas aspal sialan itu berdarah-darah. Dan, double sialan lagi, orang-orang disana malah ngeliatin, bukan nya ngebantuin. Pas gue tanya, gimana kejadian nya bisa kayak gini, ada ibu-ibu gitu bilang, Ferin lagi nyebrang, tiba-tiba ada mobil kenceng gitu nabrak. Setelah nabrak, mobil itu langsung nancap gas lagi. Jadi ya istilah nya, tabrak lari gitu Vir."

Vira turut sedih mendengar nya. Siapa pula orang yang tidak bertanggung jawab yang menabrak adik sahabat nya itu.

●●●

Jam menunjukan pukul 7 malam. Vira belum mengabari Gema sama sekali perihal ini. Gadis itu sibuk meyakinkan Dita bahwa Ferin tidak akan terkena masalah besar, sampai ia lupa akan handphone nya yang berdenting sedari tadi.

Setelah dirasa, Dita sudah lebih baik, Vira segera mengambil handphone dari dalam sling bag nya.

Gema Knndr : viraaa
Gema Knndr : heii
Gema Knndr : dirumah kann?
Gema Knndr : kok ditelfon gabisa?
Gema Knndr : kalo lagi dimana kabarin akuu

Vira tersenyum membaca sederet pesan dari Gema.

Vira Anastasia : maaf gema, aku lupaa
Vira Anastasia : aku lg di rs harapan kasih
Vira Anastasia : adeknya dita dirawatt

Gema Knndr : pulang jamber?
Gema Knndr : kalo udh selesai kabarin aku, nanti dijemput

Untuk yang kedua kali nya, Vira tersenyum.

Oh iya, bagi kalian yang menanyakan keberadaan Aldi, cowok itu sudah pulang sejak Vira sampai di lantai 4 tadi. Intinya, ia hanya mengantar Vira, tidak menunggu adiknya.

Sekitar jam delapan kurang, Vira meminta izin kepada Dita dan orangtua gadis itu untuk pulang.

Gema Knndr : aku di ruang tunggu lantai 4

Vira Anastasia : otw

Setelah Vira melihat sesosok lelaki yang sudah bisa dipastikan adalah kekasih nya itu, ia segera menepuk bahu Gema pelan.

Gema tersenyum mendapati gadis nya itu tengah menatap nya dengan tatapan lelah.

Cowok itu sudah mengantisipasi bahwa pasti Vira sangat lelah sehabis menonton pertandingan tadi, belum sempat istirahat, langsung ke Rumah Sakit. Sehingga, Gema memutuskan untuk menjemput Vira dengan mobil nya agar pacar nya itu lebih nyaman.

"Gema, aku capek banget. Aku tidur dulu ya? Kalau udah sampe bangunin," ucap Vira setelah pasangan itu telah berada di dalam mobil.

Gema mengangguk sambil tersenyum.

Setelah dilihat nya Vira telah tertidur, Gema mengusap halus dahi cewek itu.

Kalau gue jatuh cinta sama lo, Arya bakal marah gak ya?

●●●

Jakarta, 14 Januari 2017