Hola maaf ya author labil ini mendelete part 2 sebelumnya karna ada kata-kata yag harus direvisi
*****************************
Emily melihat kesegala arah dikamarnya sekarang. Ruangan yang bisa dibilang mewah dan sangat indah. Lukisan-lukisan kuno yunani menghiasi kamarnya sekarang tapi satu lukisan yang membuat Emily sedikit mengerti tentang AVALON bertuliskan “AVALON ACADEMY, I’m HERE CAUSE I WANT TO LEARN MAGIC”
“Ya,mungkin ini yang aku butuhkan sekarang untuk mengubah hidupku yang suram” kata Emily yang segera meng-aktifkan alarm handphonenya.
Hembusan angin malam menghempaskan tubuh Emily yang mengantuk dan membawanya ke alam tidur.
*****************
KRINGG……
Suara alarm handphone Emily yang sudah diaturnya semalam berbunyi tanda bahwa ia harus segera bangun. Emily berlari kecil kearah kamar mandinya di AVALON.
15 menit berlalu, Emily pun keluar dari kamar mandinya.
Emily mencari pakaian yang sesuai dengannya di lemari. Entah bagaimana pakaian itu terlihat sangat pas ditubuhnya seolah-olah memang pakaian nya sendiri, mungkin ini yang dimaksud dengan sihir. Emily melihat pantulan dirinya di cermin, Ia terlihat sangat cantik dengan jeans panjang berwarna hitam ditambah dengan kemeja pendek.
KREEKKK
Wanita yang kemarin membawa makanan ke kamar Emily membuka pintu kamarnya. Wanita berambut panjang yang mengenakan dress selutut dengan turquoise eyesnya menambah kecantikan wanita itu.
“Hai Emily, aku Clara Wiliam Tesa wanita yang kemarin malam kekamarmu. Aku ditugaskan sebagai pendampingmu selama di AVALON. Dan aku akan mengajakmu keluar dari kamarmu sekarang karena sebentar lagi upaca pembukaan pelajar sihir di AVALON akan dimulai” kata Clara dengan senyum yang mengembang di wajahnya menambah kecantikan wanita ini.
“Baiklah aku juga penasaran dengan AVALON” jawab Emily segera dan menutup pintu kamarnya.
Emily mengekori Clara kemanapun ia berjalan, beberapa kali ia harus berhenti mendadak karena orang-orang yang menyapa Clara.
Hai Clara
Apa kabar Clara?
Kau akhirnya kembali Clara
Lama tak bertemu denganmu Clara
Yang hanya dibalas dengan senyum oleh Clara. Sekitar 5 menit berjalan, Clara berhenti di depan pintu kayu besar yang sangat kokoh dengan ukiran-ukiran kuno menghiasi pintu tersebut dan bertuliskan aula diatasnya. Clara membuka pintu tersebut.
“Ayo masuk, upacara akan dimulai dan para pendamping tidak diperbolehkan masuk” kata Clara yang segera dituruti Emily.
**************************
Emily masuk kedalam aula itu dan mendapati tujuh orang lainnya yang terdiri dari tiga wanita dan empat pria. Mereka sedang duduk di kursi yang telah disediakan. Emily berjalan mendekati satu kursi yang memang kosong dan mendudukinya. Emily merasa ada yang melihatnya dari tadi tapi ia tidak memperdulikannya.
Tiba-tiba seorang lelaki tinggi yang mengenakan jubah hitam datang dan menaiki podium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emily
RomanceEmily Aidan Michael gadis yatim piatu biasa yang dikucilkan bahkan dijauhi oleh teman-temannya disekolah biasa tapi ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia keturunan penyihir terkuat yang pernah ada. Kekuatan orangtuanya ini juga menurun kepada dirin...