4. Andi mau pergi?

67 3 0
                                    

Hari minggu.
Hari dimana mereka semua berkumpul.

Hari ini jadwalnya berkumpul dirumah aulita..

Mereka berkumpul di tempat yang bisa dibilang base camp.

Karna masing masing rumah mereka ada tempatnya untuk dijadikan base camp.

Sama halnya seperti saat ini.
Mereka sedang berkumpul di area halaman belakang rumah aulita.

Disana ada kolam renang.
Dan dipinggirnya ada balkon
Yang cukup luas dan nyaman.

Didalam balkon tersebut terdapat karpet dan kipas juga.
Padahal disini juga ada angin..

Dipinggirnya lagi ada tempat untuk bermainn..

Mereka tetap diam diposisi masing masingnya.

Revan yang sedang tiduran.
Rendy yang sedang bermain game di handphonenya.
Andi,Ardi dan andri sedang bermain kartu.

Sedangkan yang perempuan sedang menonton drama korea di laptop aulita.

Andi berdehem. "ekhem. Maaf gue mau ngomong dulu sama kalian" ucapnya yang terlihat serius dari biasanya.

Suasana yang tadinya riuh dengan suara tawa.

Tiba tiba menjadi hening.

Gue rasa ada yang gabener nih..

Ada apa ya.

Kalo udah ada yang bilang mau ngomong. Pasti seriuss nih.

Aduh dibawa enjoy aja deh.

Batin lita berbicara terus menerus.

Hahahaha. Langsung mereka tertawa.

" lah ko malah pada ketawa sih." Ucap andi kesal

" lo mah suka begonya ga ketulungan anjir. Itu tadi udah ngomong. Aduh gaaa kuat g...guee " ucap revan sambil tertawa terbahak bahak.

Andri dan Ardi tertawa sambil tiduran karna saking tidak kuatnya..

Yang perempuan pun ikut tertawa tebahak bahak.

Sedangkan rendy masih bergeming dengan handphonenya. Sesekali dia menaikan sebelah alisnya melihat ke arah teman temannya yang terkadang memang tidak bisa diberhentikan untuk tertawa.

" Gue ke austri minggu depan " ucap andi yang di sajikan dengan tatapan binggung dari teman teman nya.

Hening.

Hening.

Bahkan sampai suara game , suara gemercik air , dan suara drarkor yang ditonton anak anak perempuan tadi bertautan saking sepinya.

Aulita mencairkan suasana." Plis deh ya ndi. Kalo bercanda jangan kaya gini. Omongan adalah doa. Lo emang mau pindah ke austri? Lo emang bakal tega ninggalin kita? " ucap aulita dengan nada kesal

" lo kalo bercanda yang elit dikit dong bro " ucap rendy

" lo jangan gini deh. Sebel gue dengernya kaya ada melow melownya gituu" ucap ardi

" melow beneran ini mah di. Lo gimana sih. Ucap revan dengan menghadiahi ardi sedikit getokan di kepala ardi. Lebih tepatnya revan menjitak ardi

" adda---" ucapan ardi terpotong karna andi mengucapkan dengan jelas lantang dan cepat." gue serius."ucapnya "--aw."lanjutnya

" anjing lo!" Ucap andri kesal lalu pergi meninggalkan tempat tersebut...memang disini andri yang terlihat tidak mau kehilangan. Karna katanya mereka bersahabat sudah sangat lama.

" dri" ucap andi lirih

" sabar ndi. biar gue yang susul andri" ucap rendy berniat mengejar andri. Tapi tangannya ditahan oleh aulita. Dia memberi kode agar ia yang mengejarnya dan rendy tetap disini. Dengan cara menggelengkan kepala lalu dia berdiri dan berlari masuk kerumahnya mengejar andri

" dri tunggu." Ucap dia seraya memegang tangan andri" duduk ndri" lanjutnya menyuruh andri duduk. andri menurut lalu mereka duduk.

" gue ga mau melow melow an disini ta. Gue cowo, ga pantes buat mewek gajelas kaya gitu.. " ucap andi kesal menatap lurus kedepan

" apaan sih ndri. Lagian siapa yang nyuruh lo melow gini hah? Gak ada kan? Tadi tuh andi cuma ngomong dia mau ke austri doang ndri." Ucap aulita yang melihat ke arah andri

" itu tandanya dia mau pergi ta. Pergi ninggalin gue. Pergi ninggalin kita semua. Dia tega ngelakuin itu semua"

" lo egois ndri. Ga seharusnya lo marah gini. Bahkan Lo belum tau alasannya dia apa. Buat apa dia pergi tanpa alasan ndri."

" lo gatau isi hati gue. Lo ngga ngertii."

" gue ngerti ndri. Tatap gue sekarang. Pliis. Lo gaseharusnya egois gini ndrii plis dengerin dulu andi ngomongg" ucap aulita sambil menangis

" lo ga usah nangis gitu ta. Ga tega gue liatnya." Ucap andri seraya menghapus airmata aulita."gue tau gue lebay. Kesannya gue emang berlebihan gak mau ngelepas andi. Tapi gue sayang andi. Lo bayangin aja gimana rasanya bakal ditinggal sahabat lo. Sahabat yang udah lo anggap kaya kakak lo sendiri? Apa rasanya ta."

" dri dengerin gue. Gue tau lo emang sayang sama andi. Lo udah sabatan lama sama dia. Gue tau ndri, gue tau! Seharusnya lo biarin andi pergi. Dia bakal balik lagi ko ndri. Jangan buat dia terbebani dengan lo marah gini"

" gue ga marah ta. Gue cuma kecewa" ucapnya lalu menatap lurus lagi. Menatap barang2 yang ada didepannya dengan tatapan kosong dengan air mata yang mengalir." Sori gue cengeng gini" ucapnya lalu menghapus air matanya.

" gapapa ndri. Gue ngerti ko. Gue paham. Gue bisa rasain apa yang lo rasain. Balik ke sana ya sekarang? Kita dengerin andi. Kita dengerin apa alasan dia pergi ke austri. Gue yakin dia gabakal lama disana ndri"

" gue ga yakin ta. Lo duluan aja"

" ga. Gue gamau. Gue maunya sama lo. Ayo dong ndri jangan egois ginii. Plis." Ucap aulita sambil menangkup kedua tangannya membentuk tanda permohonan dengan ditampilakan baby facenya.

Andri kalau lita sudah begitu mana kuat.

Sahabat..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang