Chapter 5

60 4 4
                                    

"Lo bawa yang susah aja ya,soalnya gue lagi males bahas soal yang rumit." Ujar gue

"Iyalah lo gak suka yang rumit-rumit,cinta lo aja masih gantung,rumit,labil lagi." Ejek Dimas,nyeselin banget kann

"Bisa gak si gausah diperpanjang ke masalah cinta." Jelas gue,jutek dikit aja

"Btw ya,gue ngeliat lo sama temen lo itu,gak tau gue namanya"

"Billa"

"Nah iya itu,ko gak pernah mau bahas tentang pribadi percintaan lo si?" Tanya Dimas,kepo banget ya.haha

"Iya lah gue gakmau,karena gue tuh bukan kriteria cewe yang suka sama cowo."

"Jadi lo sukanya sama cewe?"

"Konyol pertanyaan lo Dim,masa si gue suka sama cewe lagi,lo kira gue homo apa?penyuka sesama jenis.." Timpa gue,dengan melirik Dimas

"Lah terus?"

"Duh gak peka banget si lo,gue itu gasuka sama cowo karena sifatnya.Bukan Karena gue suka cewe lagi."

"Ohhh..Jadi lo gamau deket sama cowo cuma karena lo takut di php-in?"

"Engga lah,ngapain takut di php-in.Cowo didunia ini tu sama aja,gak ada bedanya."

"Lo jangan terobsesi sama mitos-mitos aneh deh Biy,mana ada semua cowo sama.Buktinya gue,gue setia" Ucap Dimas dengan Pede-nya,jiji gue

"Dih so setia hidup lo,yang nilai itu bukan lo,tapi orang lain.Kalo emang di dunia ini ada yang namanya cinta sejati,gue gak akan kaya gini."

"Ya itu si salah lo!" Cibir Dimas

"Ko jadi salah gue si?emang salah gue apa?"

"Lo itu salah faham menanggapi apa yang lo pikiran dalam otak lo.Kalo cowo di dunia ini sama semua,gak mungkin ada yang mau kenal cowo,dan yang bakalan lakuin itu juga bukan lo doang,semua cewe.Tapi apa nyatanya cewe-cewe yang ngerti arti dari kedewasaan sebenernya itu gak akan pernah menyimpulkan kalo semua cowo itu sama.Lo jangan pake logika lo sebagai acuan dong.Lo harus pake hati lo,apa bakalan terus-terusan hati lo kosong,lo gak butuh penyemangat dalam hidup lo gitu? Gak selamanya orangtua bakalan ada mendukung lo dalam bidang apapun. Ayolah pake hati lo,buat nentuin mana yang terbaik buat lo,jngan terus-terusan berfikir kalo cinta itu salah.Gak ada cinta yang salah bahkan gagal." Jelas Dimas,meyakinkan gue

(Gue terdiam sejenak)

"Gue tau gue bukan cewe yang faham cinta itu apa,tapi yang gue rasain sekarang itu hampa.Lo bener orangtua gak akan mendukung gue sepenuhnya.Tapi gue belum bisa nerima cowo lagi," Jelas gue

"Belum bisa?berarti sebelumnya lo pernah deket sama cowo?" Tanya Dimas

"Iya.Gue trauma karena itu,gus gak mau hal itu terulang lagi karena gue"

"Karena lo sendiri?jadi selama ini lo bungkam masalah cinta lo karena hal itu?"

"Iya Dim.Dia ninggalin gue,saat gue dan dia udah sahabatan,bahkan udah saling mengerti"

"Sorry Biy,gue gak bermaksud."

Dimas menarik tangan gue,dan memegangnya dengan erat.Lalu dia berdiri menghampiri kursi gue,dan mengajak nya ke sebuah tempat..Yaitu taman..
Disana gue merasakan hangatnya sebuah pelukan dan seakan-akan itu dari seseorang yang tulus menyayangi gue.Dimas memeluk gue dengan erat..

Dimas Pov

Biy,maafin gue.Gue gak bermaksud buat lo kaya gini,semoga pelukan gue bisa mengobati rasa rindu lo sama seseorang yang sekarang pergi entah kemana ninggalin perempuan yang sekuat dan setegar lo.Gue juga berterima kasih karena lo,gue mengerti tangisan perempuan itu berarti bagi seorang laki-laki.Bego banget,bego cowo yang ninggalin lo itu bego banget Biy.Gue baru kenal sama lo aja udah nyaman,walaupun setiap kita ketemu ,kita berantem kita ribut tapi disitulah munculnya rasa nyaman,sayang,dan cinta.

MoodBoosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang