Namanya Sharen Aurellia Witjaksana. Gadis yang terkenal hiperaktif diantara ke empat sahabatnya yang lain. Key, Cherry, Gelsa, dan Ema adalah sahabat Sharen sejak mereka duduk di kelas satu SD.
____
Terlihat antrian yang cukup ramai di sepanjang antrian loket pembelian tiket bioskop, setiap orang berbaris demi mendapatkan sebuah tiket film bioskop yang akan mereka tonton. Begitupun ke lima gadis remaja yang kini ikut mengantri di barisan itu.
"Buset! Ini mau nonton apa bagi sembako banyak banget yang ngantri?!"tanya gadis itu sedikit berteriak setengah mengeluh yang membuat otomatis orang di sekitarnya memerhatikan gadis itu.
Ke empat sahabatnya hanya mendengus pelan, inilah akibatnya jika membawa teman yang urat malunya sudah putus. "Lo bisa nggak sih Ren, enggak usah teriak-teriak?"tanya Key kesal.
"Kagak."jawabnya polos.
"Ini nih, kalo bawa temen yang gilanya suka kambuh tiba-tiba."ucap Cherry yang menggelengkan kepalanya pelan.
"Asli, bentar lagi jerit-jerit nih orang."timpal Gelsa.
"Tau Ren, lo enggak bisa apa diem satu hari aja.. Panas kuping gue lo jerit-jerit mulu gawenya?"tanya Ema yang sudah tak tahan dengan setiap kali gadis itu berbicara selalu sedikit berteriak dan sepertinya ia harus memeriksakan kupingnya di THT karena selalu mendengar jeritan sahabatnya itu.
Yang di tanya hanya nyengir kuda tak berdosa dan mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V "Iya maaf deh maaf."
"Ya ampun, panjang banget sih nih antrian rasanya kaki gue mau potel."keluh Key.
"Sabar,bentar lagi juga dapet."ucap Cherry menyemangati Key, termasuk dirinya juga karena mereka sama-sama berdiri di antrian.
"Lah si Sharen mana?"tanya Ema yang sadar akan seorang gadis yang tadinya berdiri di depannya.
"Gelsa juga enggak ada?"tanya Key yang sadar kedua sahabatnya sudah tak ada lagi di dekat mereka.
"Mereka ke kamar mandi katanya si Gelsa udah kebelet, terus Sharen sekalian beli pop corn untuk nanti nonton."tutur Cherry membuat mereka ber O ria.
Setelah mengantri tiket cukup lama, akhirnya mereka telah mendapatkan tiket bioskop yang akan mereka tonton. Namun, mereka mendapatkan tiket pukul 04.00 sore sedangkan saat ini jam menunjukkan pukul 02.30 siang.
"Elah, lama banget nunggu gilirannya udah tadi ngantrinya lama lagi."keluh Sharen yang memakan pop corn yang ada di tangannya.
"Lo bisa duduk nggak Ren? Gue pusing liatin lo mondar mandir kayak setrikaan."tanya Cherry yang pusing sendiri melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Sumpah bete banget gue di sini ke Timezone bentar yuk?!"ajak Key antusias.
"Ogah ah, capek Timezone di lantai dua sedangkan ini di lantai lima males naik turun sama jalannya."ucap Cherry tak bersemangat.
"Sama sih sebenarnya gue bored banget di sini ,tapi males jalan ke bawahnya."timpal Gelsa.
"Lo Ren, mau ikut gue ke Timezone bentar nggak?"tanya Key yang tahu sahabatnya ini tidak mungkin menolaknya.
"Ogah ah, capek gue tadi udah naik turun nganterin Gelsa ke kamar mandi." tolak Sharen.
"Lah, emang ke kamar mandi harus turun dulu ya?"tanya Ema bingung.
"Tadi rame, yang sepi cuma di lantai satu."jelas Gelsa yang membuat mereka hanya mangut-mangut mengerti.
"Ih sumpah bete banget-nget-nget!"keluh Key sedikit berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIGHT's
Teen Fiction[Slow update] "I wish you would show me your dark side," I said to the moon. "Why?" He asked, To which I replied: "Because, it is only then that I can truly love you." -Jen Fountain I was there for you in your darkest night