Kedua pasang kaki tersebut melangkah beriringan di sepanjang koridor menuju kelas mereka masing-masing
"Dugong, gue duluanye.." ucap seorang remaja tanggung laki-laki berumur 15 tahun dengan melambaikan tangan kepada gadis itu dan meninggalkan gadis itu sendiri berjalan menuju kelas XI-IPS 2
"Dasar Laron adek durhaka lo!" pekik gadis itu menyumpah serapahi adiknya yang tidak pernah sopan itu
Gadis itu tidak memperdulikan keadaan sekitarnya yang memerhatikan dirinya karena teriakannya itu, langkahnya terhenti begitu seseorang memanggil namanya
"Sharen!" panggil seorang gadis berambut coklat yang berlari kecil ke arahnya
"Apaan?" tanyanya sewot
Cherry menyenggol pelan bahu gadis itu "Ye, embaknya pagi-pagi udah marah-marah aja kayak emak kost nagih anak kost yang tunggakan aja" godanya mencolek dagu gadis di sampingnya
Tangannya langsung menepis tangan yang berkali-kali mencoleknya itu "Apaan sih lo, gue kesel banget tuh sama si Laron masa kakak sendiri dipanggil dugong" kesalnya
"Lah, suruh siapa lo duluan yang ngeledekin dia Laron orang nama adek lo Aron" bela Cherry
"Kok lo jadi belain dia?" tanyanya dengan wajah yang sangar
"Iye deh iye maaf, lo berdua sama-sama salah" usai Cherry
"Terserah!"
Tak ada pembicaraan kembali tentang hal tersebut, mereka menyibukkan diri tentang pembicaraan mengenai hal-hal yang terjadi minggu-minggu ini tentang berbagai macam orang maupun masalah pribadi mereka. Kerena, mengingat Cherry merupakan seorang stalker sejak SMP
"Sha, sha lo tahu nggak sih?" tanyanya antusias
"Enggak" jawabnya enteng
"Ah, enggak seru lo hari ini enggak kayak biasanya" lesu Cherry
"Emang kenapa?" tanyanya yang memerhatikan setiap siswa dan siswi berlalu lalang di hadapan mereka
"Nanti sore habis pulang sekolah ada tanding basket antara SMA Cendikia Nusantara sama SMA Wijaya Kusuma" ucap Cherry dengan nada yang antusias
"Emang kenapa kalau mereka tanding, emang penting gitu untuk gue?" tanya Sharen menoleh ke arah sampingnya yang mendapati wajah sahabatnya itu
Cherry hanya mendengus kesal, jika Sharen sedang tidak semangat seperti ini maka kepribadiannya akan bebeda dengan biasanya. Dari kejauhan ke tiga orang gadis berjalan mendekati mereka berdua yang masih berada di depan kelas
"Woy! Bukannya masuk ke kelas,malah ngerumpi di sini ngerumpi apaan sih?" tanya Key yang bersandar pada bingkai pintu
"Tahu, kayak emak-emak ngerumpi seru banget kayaknya" seru Gelsa yang sudah berada di depan kedua gadis itu
"Sibuk aja lo orang ini pengin tahu tentang ini itu semuanya" ucap Ema menggeleng dramatis
"Kalau enggak kayak gitu, enggak update namanya" telak Key
"Yap tul itu" ucap Gelsa menyetujui
"Jadi," ucap Cherry memulai "Nanti sore bakal ada pertandingan basket antara SMA kita sama SMA yang ada di sebrang jalan sono" ucap Cherry menunjukkan sekolah yang berjarak satu badan jalan atau bersebrangan dengan sekolah mereka
"Maksud lo? Emang sekolah kita ngadain perlombaan, setahu gue OSIS enggak ada proposal untuk perlombaan tahun ini" ucap Ema yang menjabat sebagai sekretaris OSIS SMA Cendikia Nusantara
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIGHT's
Teen Fiction[Slow update] "I wish you would show me your dark side," I said to the moon. "Why?" He asked, To which I replied: "Because, it is only then that I can truly love you." -Jen Fountain I was there for you in your darkest night