Kami semua masuk ke dalam sekolah besar berbentuk istana yang bernama HOGWARTS. Kulihat kembali anak perempuan cantik yang menanyai soal kodok di kereta. Aku berlari menyamparinya. Dia adalah anak yang memakai baju sekolah dengan sangat rapih sedangkan, yang lainnya memakai sesukanya termasuk aku dan teman-temanku.
"hei, bertemu lagi ya hahah" aku berkata, sebenarnya aku ingin berkenalan tapi tidak ada ide cara berbicaranya.
"hai" dia menjawab singkat.
Sudah kutahu, dia anak yang tertutup. Aku agak kecewa karena dia hanya menjawab singkat tanpa menanyai nama atau apapun.
'Umm'
"Errh..."
"Nama kamu siapa" akhirnya aku ada ide untuk menanyainya.
"Hermione Granger" dia menjawab.
Aku lumayan bangga karena aku bisa tau namanya. Tapi dia tidak berbicara apapun kecuali menjawab pertanyaan-pertanyaan ku.
Kami semua menaiki tangga lebar yang tinggi, disana kami semua berdiri disitu. Aku melihat didepan ada seorang wanita menggunakan baju panjang berwarna hijau.
"Aku tau, kau Professor Mcgonagall, betul" kata seorang anak yang aku tidak tahu siapa dia.
"Hey, miss Granger" kataku sok menjadi temannya.
"Ya" dia menjawab lebih singkat dari yang biasanya.
Aku teringat dengan anak yang bertahan hidup yaitu, Harry Potter. Aku mulai mencarinya, kudorong orang-orang yang ada didepan. Mcgonagall sudah pergi.
"Jadi benar apa yang dikatakan mereka di kereta"
"Harry Potter sudah datang ke Hogwarts"
"Uuuu itu Draco Malfoy" kata Pob sambil ketawa-ketawa mendorongku.
Aku tau itu Draco Malfoy. Anak yang kubilang lumayan keren dan berambut putih seperti musang albino, tapi kulihat dia anak yang sombong.
"apa yang kau suka darinya, Pob?" Aku bertanya mendekat kepada Pob.
"Masa kau tidak tau! Dia itu orang terkeren di dunia bagiku" dia berkata
"Aku tidak perlu menanyaimu, rambut merah dan jubah bekas kamu pasti seorang Weasley" kudengar kembali suara Draco Malfoy berkata kepada seorang anak berambut merah, dari tadi aku mengobrol dengan Pob jadi aku tidak mendengar apa yang dikatakan Draco Malfoy dari tadi.
Tiba-tiba Mcgonagall datang dan menepok bahu Draco Malfoy dengan gulungan perkamen.
"Hari ini kalian akan disorting ke asrama kalian masing-masing, ada Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw dan Slytherin" kata Mcgonagall.
"Asrama itu ditentukan berdasarkan sifat kalian, biarkan sorting hat menentukan" Katanya melanjutkan.
Aku berlari ke Granger itu. Mungkin yang lain punya pertanyaan yang sama sepertiku. Sebelum aku mulai bicara, dia tiba-tiba langsung berbicara kepadaku. Aku senang dan aku mendengarkannya sambil bergairah.
"Kau tahu?"
"Gryffindor untuk orang pemberani"
"Hufflepuff untuk orang baik dan setia"
"Ravenclaw untuk orang bijak"
"Slytherin untuk orang licik dan berjiwa kepemimpinan"
Aku kaget mendengarnya, serasa aku tidak memiliki salah satu sifat-sifat itu. Jantungku serasa langsung berdegup kencang.
Aku masuk ke ruangan besar dengan empat meja panjang. Diatasnya ada lilin yang tergantung dengan sendirinya.
Kulihat Mcgonagall sudah ada disamping kursi kosong sambil memegang topi butut.
"Topi butut apa itu?" Tanyaku pada si Granger.
"Itu sorting hat, kubaca di buku sejarah Hogwarts bahwa itu bisa membaca pikiranmu" Hermione menjawab.
"Wow!" Kataku tidak percaya.
Mcgonagall memanggil nama orang satu-persatu dan menaruhnya diatas kepalanya. Dari tadi aku tidak melihat anak-anak yang lain di sorting karena aku sibuk mendengar Hermione yang sedang menceritakan tentang sejarah Hogwarts.
Tiba-tiba nama Hermione Granger dipanggil. Aku langsung pergi ke Pob, Andra dan Potty.
"Baik, baik, GRYFFINDOR!!" Kata sorting hat.
Aku tidak percaya itu. Beberapa lama kemudian Harry Potter dipanggil. Sangat lama dia di sortingnya.
"Lebih baik di GRYFFINDOR!" Sorting hat berteriak kembali.
Aku lupa melihat Draco Malfoy yang sedang di sorting. Tetapi, kata Pob dia masuk Slytherin dan disorting sangat cepat.
"Draco Malfoy sudah ter sorting sebelum topinya menyentuh kepalanya, semoga aku di Slytherin" kata Pob.
Aku kaget sekali mendengar namaku dipanggil, benar-benar kaget. Aku malu setengah mati karena banyak orang yang akan menatapku. Aku maju perlahan ke topi itu dan duduk di kursi nya.
"Mudah, mudah sekali, baik GRYFFINDOR" Aku tidak percaya itu tapi, aku sudah lega.
Aku senang sekali karena aku baru ingat bahwa Harry Potter adalah seorang Gryffindor. Beberapa lama kemudian nama Potty dipanggil
"GRYFFINDOR" Kata sorting hat tanpa berpikir panjang. Mungkin Potty cukup berani di Gryffindor.
"Hah kutau Slytherin!" Andra ternyata masuk Slytherin!
"Mudah ditebak, cukup berteman, HUFFLEPUFF!"
"RAVENCLAW!!!" Kali ini sorting hat berteriak kencang saat orang berwajah China, Swang.
Aku mencari tempat duduk tapi, hampir semua sudah penuh. Aku sebal karena Hermione sudah mendapat tempat persis didepan Harry Potter. Seharusnya aku yang didepan Harry Potter jadi, aku bisa meminta tanda tangannya.
Aku duduk dibelakang jauh dari Hermione dan Potty. Aku bosan. Aku tidak mendengar apa yang dikatakan orang berjenggot silver dan bermata biru juga berkacamata berbentuk setengah lingkaran, Professor Dumbledore.
Tiba-tiba saja makanan langsung tersedia. Aku kaget dan menumpahkan minumanku. Aku mencari-cari Potty tapi aku tidak berhasil menemukannya.
Setelah makan aku melihat Potty yang sedang berbicara pada Pob dan Andra. Aku segera berlari ke mereka dan ikut mengobrol bersama.
"Aku tadi berbicara sama anak yang bernama Hannah Abbot, aku seharusnya bersama Draco Malfoy di Slytherin" Pob menceritakan.
"Bagaimana di Gryffindor, dapat tanda tangan Harry Potter? Tadi aku mengajak berbicara Draco Malfoy tapi dia tidak menghiraukanku" kata Andra bercerita juga.
"Bagaimana aku bisa dapat, aku duduknya jauh dari Harry Potter" kataku sebal.
Next part to be continued yagh...
Btw add Wattpadnya andra diandrastories, Wattpadnya Potty GhinaPadfoot, Wattpad nya Pob malfoybookers
KAMU SEDANG MEMBACA
Potree in Hogwarts
Fanfictioncollab ama ghina @ghinapadfoot. ini itu kata diary aku yang aku alamin selama aku masuk ke Hogwarts