Satu : Bertemu Bidadari (1)

1.4K 119 337
                                    


Awalnya siang itu masih sama seperti kemarin. Rafael Williandro berjalan menyusuri trotoar di bawah matahari yang bersinar terik. Entah sudah berapa kali ia menyeka keringat di wajah, sementara kakinya melangkah cepat ingin segera memasuki sebuah gang, di mana gedung-gedung tinggi di sisi kiri dan kanan meneduhi jalan.

Langkah yang semula cepat semakin melambat saat kakinya menapaki jalan sempit yang sudah dua tahun lebih ia lewati. Hingga tiba-tiba ia menghentikan langkah. Telinganya menangkap suara aneh dari langit, seperti suara kepakan sayap.

Lelaki itu mendongak dan matanya seketika terbelalak. Di atas sana tampak sosok aneh seperti burung besar berwarna putih, terbang berputar-putar lalu jatuh mendepak tanah dengan keras sekitar lima meter di depan Rafael.

Selama beberapa detik Rafael memperhatikan sosok aneh itu dengan mata yang masih terbelalak dan jantung berdegup kencang. Kemudian dengan langkah pelan, ia mendekati sosok aneh bersayap besar itu. Ia melangkah semakin dekat, semakin dekat dan barulah saat itu ia sadar jika sosok aneh itu bukan burung. Itu manusia! Seorang gadis! Tapi bersayap? Pasti sayap itu palsu! Mungkin dia gadis gila yang terbang dengan sayap palsu namun malah jatuh.

"Hei!" Rafael menepuk pundak gadis yang duduk membelakanginya itu.

Gadis itu menoleh dan seketika Rafael terpesona. Cantik sekali. Kulit putih bersih, rambut pirang yang bergelombang panjang mencapai pinggang dihiasi mahkota bunga-bunga, kening tertutupi poni tipis terlihat rapi, alis melengkung sempurna tanpa ada bulu yang mencuat ke luar, hidung mancung dengan cuping yang kecil. Mata besar, bulat, berwarna abu menatap Rafael berbinar-binar. Kedua ujung bibir tipis merah muda itu tertarik, menghasilkan lesung pipit di pipinya yang berisi.

Sesaat Rafael menatap gadis itu tanpa berkedip. Dia gadis tercantik yang pernah ia lihat.

Dengan hati-hati Rafael menyentuh sayap palsu berbulu lembut itu. Keningnya mengernyit bingung, bagaimana bisa sayap palsu itu terus bergerak? Dan benda itu juga sepertinya terbuat dari tulang-tulang ringan.

"Aaah sakit!" pekik gadis itu ketika sayap kirinya yang robek dan mengeluarkan cairan putih disentuh oleh Rafael. Dan saat itu pulalah Rafael sadar jika itu bukan sayap palsu. Itu asli!

"Ini asli?" Untuk meyakinkan, Rafael menarik sayap itu. Ternyata sayap itu memang menyambung dengan punggung si gadis. "Memang asli. Ka-kau... kau mahluk apa?" tanyanya dengan suara bergetar.

Gadis itu tersenyum lalu berusaha menggerakkan tubuhnya dengan susah payah untuk menghampiri Rafael.

"Eh-eh, jangan mendekat!" ucap Rafael panik.

Pelan-pelan lelaki itu bergerak mundur dengan kaki bergetar hebat. Kemudian dengan gerakan cepat, gadis itu mencengkram kaki Rafael membuat lelaki itu seketika terjatuh.

"Aaahk!" Rafael menjerit. Ia menghentakan kakinya hingga terlepas dari cengkraman gadis itu dan langsung pontang-panting lari menjauh.

❄❄❄

Motor besar yang dikendarai seorang lelaki bernama Marcello melesat kencang untuk menyusul Adam yang sudah jauh di sana. Beberapa detik kemudian, motornya telah berhasil mendahului motor Adam dan kini tinggal motor Alga yang harus ia susul. Sialnya, ia melihat di depan sana terjadi kemacetan, dan pastinya Alga pun terjebak di antara puluhan kendaraan itu. Namun, Marcello punya ide untuk tetap bisa memenangkan balapan ini, ia akan lewat jalan tikus!

Marcello membelokan motornya ke sebuah gang. Walaupun di jalan sempit itu, ia masih saja menjalankan motornya dengan cepat. Tiba-tiba sesuatu membuatnya menginjak rem. Tepat beberapa meter di depannya, sesosok gadis bersayap duduk menghalangi jalan. Selama beberapa detik Marcello terdiam memerhatikan gadis itu dengan mata membulat. Kemudian ia turun dari motor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bidadari JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang