aquarius part 1

679 12 2
                                    

Secara umum, Akuarius hadir sebagai individu yang imajina-  tif , treatif, terbuka pada hal baru,  perfeksionis,  inkonsisten, juga paradoks, secara spesifik, si pembawa kumba yang berunsurkan angin adalal pribadi unik, walau bernaung di bawah satu rasi.  setiap dari mereka punya ciri dan karakter sendiri, seperti sidik ari atau spektrum warna. serupa,  tapi tak ada yang benar-  benar sama.  Namun,  di minggu ini,  sebagian besar aquarius  akan dihadapkan dengan kejutan yang tak disangka-sangka dari sang kekasih. 
Ia menghela napas.  Serupa,  tapi tidak ada yang benar-benar sama.  Tidak ada presisi yang sama persis.  Whatever sudah berkali-kali ia bilang dalam hidup ini tidak ada yang bisa ter ukur teramalkan terhitung dengan tepat. la menutup hala man majalah dan melemparkannya.  Ia menghela napas.
Namun,  mendadak tubuhnya tegak kembal ketika mendengar satu bunyi yang tak asing.  Dering ponsel. 
"a Tuhan!  Hans!"  Ia memekik   dia langsung menyambar tas kanvas yang teronggok malang di jok depan,  mengorek, meraih telepon genggam.
"Halo.  Ya ampun maaf,  aku lupa bilang hari ini dijemput sopir.  Kamu tidak marah kan?"-  Mendengarkan - tadi aku buru-buru." - Mendengarkan--  Ada apa?"  J anuary mengulang pertanyaan dari seberang,  menggosok-gosok hidung,  melirik ke sudut kanan. "Ada tamu mau datang ke rumah."  Sekilas jeda. "Itu saja."-Mendengarkan,  men ggigiti bibir bawah. -" Bukan.  Teman." Dahinya berkerut-" teman ya teman.  Memangnya ada teman yang bukan teman?  Udah ah,  bye!" 
   January menutup telepon,  mengusap layarnya yang tampak berminyak.
"Hans,  Hans,  cowok harus serba-jelas.  Baru main ke rumah satu kali sudah tanya macam-macam.  Pak Tono tahu Hans,  kan?  Itu lho,  Zayn Malik ka we super yang sering pakai kacamata Woody Allen.  Bukan punya Woody Allen,  maksud saya model kacamatanya mirip punya Woody Allen.
"Maaf,  Non.  Saya kurang tahu." 
Dia idola hampir semua remaja perempuan di tempat les,  Pak Penggemarnya banyak,  terutama Melvi,  si ratu je.  rangkong.  Tiap kali Hans lewat langsung ribut mirip kucing garong kebelet kawin."
  Pak Tono terkekeh kecil.
'Agak lebay ya celaannya?  Biarlah.  Salah dia juga panggil saya tarjan.  Gara-gara salah seorang anteknya melapor sete lah tak sengaja papasan waktu kami,  saya dan Hans,  sedang kencan,  eh jalan-jalan,  kencan,  jalan-jalan....  Itulah pokok nya,  dia keterusan olok-olok saya sampai sekarang.  Mulainya sih dari ini."
January mengangkat taskanvas.
" Ini namanya lukisan botani,  Pak,  untuk pohon bintaro,  Cerbera manghas.  Saya butuh tiga bulan mempelajari ana tomi dan karakternya sebelum diilustrasikan dengan presisi yang mirip bentuk aslinya.  Eee,  si Melvi malah dapat ide panggil saya Tarjan.  Dia bilang, 'hah,  bintaro?  Itu bukannya nama kelurahan?  Tanaman itu pasti tumbuh di zaman pen jajahan ya sampe dijadikan nama wilayah,  kayak nama jalan untuk pahlawan,  betul tidak,  Jan.... Tarjan?  Khihihi.  Eh te-  man-teman,  January sekarang punya panggilan baru,  Tarjan Bagus ya?  Cocok sama nama aslinya,  hihihihihi.  Habis kamu aneh sih Jan,  sok ngulik tanaman,  kayak Tarzan Huh!  Da-  sar kakak kelas tukang bully.  Otak panci.  Yang mempelajari tumbuhan itu bukan Tarzan,  tapi Poison Ivy."
   Demi menghormati kekesalan putri majikan,  Pak Tono berkekeh seperlunya.
  " Padahal belum tentu juga saya dan Hans cocok."
"Kenapa,  Non?  Tadi bilang si mas nya mirip jin."
  " Zayn,  Pak.  Za-yn.  Z-A-YN.  Bukan Jin,  J-I-N." 
  " Nah,  maksud saya itu."
  Alih-alih membahas ke-akuarius-an-nya lengkap dengan analisis unsur dan rumah-rumah dalam kehidupan pada Pak Tono seperti yang kerap ia lakukan,  January Jasmin malah membetulkan posisi duduk.
  "Entahlah Pak,  Hans itu the man with the plan.  Teren-  cana-teratur-terukur.  Mudah ditebak.  Habis a pasti b,  terus c,  d,  e.  Bukannya saya menjelekkan.  Rencana memang di-  perlukan dalam hidup,  tapi kalau segala sesuatu seperti mau nonton film apa atau di mana sudah diancang-ancan sejak seminggu  sebelumnya, bagi saya kurang gereget. kurang seru.  Bapak kan tahu sendiri saya lebih suka sesuatu yang tak terencana,  spontan.  Tidak harus berlebihan,  sederhana saja, yang penting ada kesan wow."
January Jasmin melanjutkan, "Tapi bukan berarti kami tak bisa sejalan,  karena harus diakui perbedaan warna tersendiri.  Indonesia saja indah karena bhinneka-nya bukan?  Barangkali karena sifat manusia saja yang tak pernah puas.  Saat banyak ragam ngotot ingin seragam.  Setelah sama, berontak ingin berbeda.  Tapi lucunya,  juga ada beberapa yang neophobia,  alergi tingkat tinggi terhadap perubahan dan perbedaan.  Aduh,  kok omongan saya malah melebar ya,  Pak Intinya,  untuk saat ini,  saya belum menemukan kecocokan sama Hans.  Titik."
"Memang yang cocok bagi Non Januari seperti apa?" 
Ada tak kentara.  January Jasmin merasa getar menjalar ke punggung,  tangan,  dan perut.  Berdenyut-denyut.
Ingatannya melayang ke rumah,  ke kamar,  ke meja belajar,  pada halaman-halaman buku catatan dan pelajaran bergores banyak raut satu wajah.  January kembali merogoh tas,  mengeluarkan buku sketsa,  membolak-balik halaman,  memilah,  memilih. "Saya suka yang seperti ini,  Pak.

BERSAMBUNG...

*jangan lupa ya kawan-kawan like and comen nya 😊😊

Rahasia Hati dari 12 Rasi bintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang