Ah, masih pukul 2 siang....Seharusnya aku tidur lebih banyak, setelah kemarin berpesta untuk merayakan pembangunan rumahku, aku masih sangat mengantuk, haruskah aku tidur lagi ? Tapi kalau begitu aku tidak akan punya waktu untuk tidur siang.
Baru beberapa saat setelah aku melanjutkan tidurku, aku baru ingat kalau aku harus mengunjungi tempat pengasingan narapidana yang baru dibangun di daerah ini. Aku bergegas bangun.
Pasti mereka sudah menungguku, kumasukkan stok obat obatan yang sudah kujanjikan pada mereka terakhir kali aku berkunjung ke dalam koper hitamku
Ya, dulu, aku sempat berkunjung sekali kesana, tapi aku datang terlalu pagi, karena itu sekarang aku datang sedikit lebih siang. Kebetulan, si Acedia yang menjadi sipirnya"Benar~ Di hari yang mendung ini, waktu yang tepat untuk membuat hati orang orang senang" kataku riang, kemudian bergegas memakai mantel musim dinginku.
"Ah, apakah dinginnya bisa masuk kedalam ya ??" pikirku sambil memperhatikan koper yang kubawa
"Tak apa lah, bukankah jika dingin akan terasa lebih enak~ Mungkin didalam sana bubuk bubuk itu bisa menjad gumpalan es atau semacamnya~" kataku riangSetelah berjalan sekitar 100m , aku sampai di tempat kerja Acedia. Aku melihat kepala kepala melongok dari jendela, bukannya aku menyukai popularitas, tapi kenapa rasanya orang orang yang menantiku sudah berkurang ya.....Membosankan, harusnya mereka lebih memujaku.
Baru masuk beberapa langkah Acedia menghentikanku "Sitrus-sama jangan masuk, sedang ada pemeriksaan oleh orang orang dari pusat, kembalilah nanti"
"Hah ?! Aku sudah berjalan sangat jauh lho, hujan badai lagi, padahal aku sudah bersusah payah melindungi barang barang ini ... Aku sudah berjuang banyak lho , yang paling penting aku juga sudah bangun lebih pagi, kau tahu ??" omelku mencoba sedikit menunjukkan nada kecewa.
Krik krik krik
Tidak ada jawaban, aku menengok ke arah Acedia. Kemana dia... Ah, lupakan aku pulang saja. Mungkin dia sudah tidak tahan dan tertidur di suatu tempat.
Dingin....Mungkin bubuk bubuk yang kubawa sudah sangat berharap dingin ini pergi, namun kenapa aku harus ikut merasakannya, menyebalkan.
.
.
.
.
Di halaman rumahku, para pengawal, pasukan, dan beberapa makhluk rendahan lainnya menyambut ku. Bukan, mungkin bukan menyambut, wajah mereka terlihat sangat masam, bahkan dua orang di antara mereka tampak sedang bermain lempar tangkap boal api
Memang, itu hal yang biasa, sampai Invidia, mendatangi ku, sambil berbisik "Rebut kembali tempat itu"
"Apa maksudnya ?" batinku, sampai kepala pengawal, mendatangi ku dan menjelaskan semuanya.
"Argh...Padahal aku kan memang menggunakannya untukku , orang yang membutuhkan..... tempat untuk bersantai. Tanah disini juga bagus untuk ditanami "tanaman tanaman" untuk orang orang kesayanganku" batinku, memikirkan bagaimana nasib para narapidana, atau ya, orang orang kesayanganku bila aku meninggalkan mereka ?Tiba tiba aku teringat tempat itu, "Ah, bagaimana kalau aku tinggal di rumah yang baru saja kubangun itu ya"
"Menurut saya itu ide yang buruk, disana hanya ada sedikit bahan untuk membuat makanan yang bisa dinikmati" sahut Gula
"Benar sekali, Sitrus-sama. Itu adalah ide yang buruk" sahut Acedia, ah mungkin dia menghilang karena ingin melihat keadaan disini. Dasar, sipir tak bisa diandalkan.
Walaupun begitu, aku sudah memutuskan untuk pindah, didalam hati, aku berpikir , ya saat ini harus kumanfaatkan. Jarak dari sini ke sana juga cukup dekat, aku masih bisa berkunjung ke tempat kerja Acedia dengan mudah.
.
.
.
Akhirnya, mulai pagi ini, aku pindah di rumah ini. Huft, tempat ini tidak sejelek itu kok, walapun hanya tingkat 5, tapi sudah cukup untuk dibuat bersantai. Halaman depannya luas, mungkin aku bisa menanam lebih banyak disini
Aku mencoba berkeliling rumah. Akhirnya, aku menemukan kamar yang tampaknya cocok. Jendela nya mengarah ke rumah miliknya. Kamar ini tidak terlalu luas memang, hanya sekitar 15-20 meter persegi, tidak sebanding dengan kamarku dulu.Setelah beberapa saat, aku mencoba keluar rumah.
Kakiku menyentuh halaman depan ku, "Kenapa masih juga ada salju setebal ini, seharusnya aku memerintahkan mereka untuk membersihkannya tadi"
"Ah, halamannya terlihat lebih bersih" batinku, setelah melihat halaman tetanggaku yang kelihatannya masih baik hati.
Segera kuambil alat yang katanya digunakan manusia untuk mendorong salju. Dengan malas kuarahkan semua salju yang menumpuk ke halamannya. Terdengar suara suara orang orang dari dalam rumahnya. Tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting."Dengan begini, semuanya bersih" ,kataku sambil menyunggingkan senyuman
Halamanku sudah disiapkan dengan sempurna untuk memulai menanam dengan baik. Aku lelah, mungkin aku akan tidur beberapa jam. Saat akan naik aku mendengar teriakan diluar rumah
"Selamat pagi semuanya..." teriak seseorang itu.
Entahlah, aku ingin tidur, hanya ingin tidur untuk hari ini. Membersihkan halaman adalah pekerjaan yang benar benar melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Good to be Bad
ComédieKetika dosa dan kebajikan bertemu di dunia manusia...