satu

467 22 2
                                    

Awalnya cuma oneshoot atau cerpen, berhubung banyak yang minta lanjut, jadi deh twoshoot😊😊

Disini ceritanya oyong jauh lebih muda dari cici, beda sekitar 8 tahun gitu, berondong nih ceritanya😊😊

Aku juga pake liliyana pov ya.
.
.
.
.
.
"Sial" umpatku saat melihat sepasang insan berlainan jenis berjalan ke arahku.

Tuh kan

Tuh kan

Pasti nyamperin nih

"Hai Ly, sendiri?" suara bass itu akhirnya sampai di telingaku.

Benerkan disamperin.

Dasar cowok pengecut, gak pernah bisa ngungkapkan cintanya ke gue, taunya cuma manas2i gue doang. Pede amat gue ya, tp emang iya kok.

Liat tu tangan sok2an genggam tangan tu cewek. Ooo mau manas2i ni ceritanya.

OKE.

"Gak, gue lagi nunggu temen" aku celingak celinguk pura2 nyari temen yg kutunggu.

Pura2.

Ya iyalah aku pura2, kan tadi ke sini sendiri, n emang gak janjian ama temen.

'Shit' batinku mengumpat lagi.

"Siapa hend?" gadis disebelahnya bersuara.

Centil. Itu kesan pertama yang kutangkap dari suara manja khas mimi.peri nya

Apa iya hendra suka sama cewek kecentilan begini.

Hallo.

Hendra.

Apa selera lo udah berubah.

Ya... itu tanya yang pastinya hanya kusuarakan dalam hati.

"Temen kantor." ah suara datar dan sok cool itu lagi.

Aku benci suara itu, gaya itu.

Suara dan gaya yang membuat aku jatuh dalam perasaan yang tak kumengerti.

"Ohh.." lagi, suara serak2 manja yang dibuat buat meluncur dari mulut gadis itu.

Ok, fix.

Ni cewek memang kecentilan.

Apa??

Aku cemburu?

Ya iyalah aku cemburu, secara hendra adalah cowok yang u cintai dalam diam. Cinta terpendam, begitulah kira2.

"Mana temen lo Ly?" tanyanya padaku tak percaya seolah olah aku ini berbohong, tapi emang iya sih😊

"Emmm..." aku kembali celingak celinguk

"Gue disini" suara dari seseorang yang tiba2 nongol disebelahku, dia mengulurkan tangannya pada hendra "LEE YONG DAE, kekasih dari wanita cantik ini." ucapnya mantap seraya merangkul pinggangku, meniadakan jarak diantara kami.

Aku menatapnya tajam.

Shock.

Ya udah pasti aku shock.

Siapa juga yang gak shock dirangkul sama orang yang gak lo kenal, mana berondong lagi.

Tapi aku juga gak bisa nolak, gengsi dong sama hendra kalo ketauan bohong.

Siapa dia.

Jangan tanya aku

aku juga gak tau.

"Tunggu...." aku mencoba mengintrupsi.

"Lama ya?" potongnya sebelum aku menyelesaikan kalimatku. "Sorry, tadi ngantri" pemuda yang...
lebih tepatnnya masih bisa kupanggil bocah ini menggandeng tanganku.

"Kami diluan ya" ucapnya pada hendra yang sedari tadi hanya diam mematung.

Loh   loh.....panik dong akunya.

Bocah ini menggenggam tanganku dan menyeretku menjauh dari hendra.

Dan aku.

Cuma nurut, udah kayak kebo yang dicucuk hidungnya.

Aku menghentikan langkahku saat sudah merasa aman dan jauh dari hendra.

Dia yang masih menggenggam tanganku refleks berhenti saat aku menarik tanganku yang ada dalam genggamannya.

Ia berbalik dan menatapku, matanya seolah berkata 'kenapa?'

"Lo siapa?" itu kata pertama yang terucap dari bibirku setelah tatapan kami bertemu.

"Gue?" dia menunjuk dadanya

Ya iya lah elo.

Siapa lagi.

Emang ada orang lain disini.

Bego amat sih.

"Gue lee yong dae"

Itu mah aku udah tau.

"Bolehkan jadi fans barunya mbak cantik, jadi pacar juga boleh kok."

Oh God.

Apa lagi ini.

Bocah. Ini masih bocah.

"Berapa umur lo?"

"Ihh...si mbaknya kepo banget."

Apa dia bilang? KEPO

Aku kepo?

Hellow....Aku liliyana natsir yang udah hidup 29 tahun dibilang ngepoin berondong tampan yang super jahil n ngeselin kayak dia, itu bukan aku banget.

Apa.

Tampan.

Barusan aku bialang dia tampan.

OMG.

Apa aku demam, aku memegang keningku, tidak panas lalu kenapa hati dan pikiranku gak sinkron.

"Mbak cantik deh, sexy lagi"

Bagus.

Dia mulai berani menggodaku.

Aku bisa darah tinggi kalo lama bareng ni anak.

"Hey adik kecil, ingat umur sayang." aku memukul dadanya, sebenarnya ingin mengcak rambutnya agar dia sadar bahwa aku berusia jauh diatasnya. Kok berasa tua banget ya.

Tapi kuurungkan niatku utk mengacak rambutnya karena ternyata dia lebih tinggi dari aku, aku hanya sebatas dadanya. Ini dia yang bener2 tinggi atau aku yang terlalu pendek ya.

Tadi tua, sekarang pendek.

Kenapa aku jadi sensitif gini ya

Maakkk, anakmu ini kenapa makkkk.

"Ihh....si mbaknya udah panggil sayang2 aja nih."

Tuh kan, emang tengil ni anak. Kesel aku.

Aku hanya melotot melihatnya.

"Emang umur mbak berapa sih?"

Et dah ni bocah pake nanya umur lagi.

"Dua sembilan" jawabku ketus.

"Kok belom merried mbak?" yaelah  nih bocah kepo amat sih.

"Belom ada yang pas." truss kenapa coba aku jujur banget. Ni mulut emang gak bisa di rem.

"Kalo sama saya mau gak??"

'Aisshhh....ni anak emang gak gak sadar umur'

Aku mengacak rambutku.

Frustasi.

Menghadapi tingkah bocah tengil dihadapanku.

BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang