Ni lanjutan #oneshoot gaje yg kemaren yg akhirnya jadi twoshoot atas permintaan pemirsahh ahh ahh.
Beneran deh #janganbaca karena makin gaje, tolong jangan minta lanjut ya, takutnya ntar makin gaje😊😊
.
.
.
.
.
.
.Dan akhirnya disinilah aku, disebuah cafe bernuansa classic bersama bocah tengil yang gak sadar umur.
Dia yang kini sedang menyantap nasi goreng seafoodnya ini tadi merengek minta ditraktir sebagai ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan aku dari hendra.
Aku menyeruput jus jeruk dihadapanku.
"Bener mbak gak mau makan, enak lho ini."
"Gak, makasih."
Liat lo aja aku udah eneg.
Hilang selera makanku.
"Yakin?? Aaaa"
ih...ni anak lama2 ya.
Berani2 nya dia ngangkat sendoknya.
Mau nyuapin gitu maksudnya.
Loh. Loh.
Kok aku nurut ya.
Kenapa coba ni nasi tiba2 aja udah ada di mulutku.
Berarti aku nerima suapan dari dia dong.
Tuh kan. Ni pikiran sama tubuh udah gak sinkron lagi.
"Kalian disini juga?" suara bass yang datang dari belakang mengagetkanku.
"Uhuk...uhuk"
Hampir saja aku mati karena tersedak nasi yang baru beberapa kali kukunyah dimulut.
Bocah yang minta dipanggil yong dae saja itu langsung berdiri dan memberi air putih sambil menepuk-nepuk pundakku.
"Nih minum dulu. Makanya kalau makan itu pelan-pelan sayang."
"Thank's"
"Hmm" jawabnya seraya menarik kursi di sampingku dan duduk diatasnya.
Loh. Aku menatapnya heran.
Dia menaikkan alisnya dan menunjuk ke arah kursi di depanku.
Taa daa.
Hendra sudah duduk di kursi yong dae tadi diikuti gadis centil itu di kursi sebelahnya.
Good.
Kayaknya harus kuat2in hati ni.
Kenapa harus disini sih. Kan tu masih banyak meja kosong.
Aku menghela napas dan mencoba tersenyum.
Tuh kan.
Belom apa2 tu cewek udah gelendotan manja di lengan hendra. Hendra juga, pake bisik2 tetangga di telinga wanitanya.
Eits.
Apa2an ini.
Wow. Wow. Boy.
Berani sekali kamu menggenggam jemari2 lentik ku ini.
Refleks dong aku noleh dan lantas memandang tajam ke arahnya.
Eh. Dia malah nyengir.
Sial.
Dia cari kesrmpatan. Gak bisa apa2 nih aku nya.
Tapi boleh juga ni anak.
Noh, lihat noh.
Hendra udah lirik2 tangan kami yang saling bertaut.
Panas hend?
Kamu pikir cuma kamu yang bisa manas2i. Aku juga bisa tau. Hahaha *tertawa jahat😀😀 walau cuma dalam hati😩
Hendra dan gadis yang ternyata bernama vira itu sedang menyantap makanan yang tadi mereka pesan.
"Thank's ya." bisikku pada yong dae.
Bocah itu berdiri, refleks mata kami bertiga menatapnya. Ia hanya tersenyum lalu tangannya mengacak puncak kepalaku pelan.
Blusshhh.
Pipiku menghangat.
Malu.
Dan gak tau kenapa ada desiran2 aneh dihati ini saat tangan itu menyentuh puncak kepalaku.
Apa ini.
Kenapa aku merasa dibuat seperti adiknya.
Wah.
Ni bocah gak nyadar kali ya. Dosa lho megang2 kepala orang yang lebih tua.
Dosa itu woey. DOSA
Mataku, Hendra dan vira mengikuti yong dae yang melangkah menuju panggung kecil yang tak jauh dari meja kami.
Ia meraih sebuah gitar yang tersandar di panggung itu lalu duduk disebuah kursi yang juga ada di atas sana.
"Ehem....ehem." ia menatapku. "Lagu ini untuk kamu."
What.
Apa lagi ini.
Otomatis dong beberapa pengunjung cafe ini menoleh ke meja kami dengan mata yang menatap ke arahku.
Aduh....
Ada2 aja ni bocah.
Mau buat aku malu apa.
Si tengil itu mulai memetik gitarnya. Bagus juga permainan gitarnya.
'Kusuka kamu apa adanya.
Senatural mungkin aku lebih suka.
Kusuka kamu begini saja.
Bukan karena ada apa2nya
dari yang kau punya.'Wah.
Suaranya BAGUS.
*anggep aja suara oyong bagus ya😅'Aku hidup di dunia
Ingin tenang baik2 saja
Bersamamu aku bisa
Melawati itu.'Aduh.
Meleh nih aku.
'Bukan aku yang mencarimu
Bukan kamu yang mencari aku.
Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini.'Sial.
Dia nyanyi dengan mata yang tak berhenti menatapku.
Dan itu berhasil membuat pipiku menghangat lagi. Ni muka pasti udah kayak kepiting rebus.
Tapi aku SUKA.
Lagi. Desiran2 aneh itu merambat di hati hingga kesekujur tubuh ini.
"Pacar kamu so sweet banget. Dapat dimana sih yang kayak gitu."
Suara mimi.peri itu menyadarkanku.
Ya ampun.
Bagaimana ini.
Ada apa denganku.
Aku kok berasa jadi seperti ABG labil gini ya.
Siapa pun. TOLONG. Sadarkan aku.
Sadarkan kalau aku bukan ABG lagi. Umurku sudah.....
Ah.
Bahkan umurku sendiri aku lupa.
Makkk TOLONG anakmu ini Maakkkk.
Yang mau lanjut, tulis dikomen ya, 10 org aja bilang lanjut, bakal dilanjut, tp kalo gak ada yg pengen lanjut, ya aku tetep lanjut😊😊
Cuma yg ini mungkin up date nya bakal lambat karena satu dan lain hal *eeAaa.😊😊
Intinya saya buat cerita ini cuma untuk menghibur diri sendiri, kalo teman2 merasa ada yg terhibur juga ya syukur deh, pahala saya bertambah udah menghibut orang lain😇😇.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong
FanfictionPertemuan dengan dia yang jauh lebih muda dariku ternyata dapat memberi warna dalam hidupku ~liliyana