Chaps I

38 13 12
                                    

P.S. Di publish pertama kali pada tahun 2016.
P.S.S. Ini sudah di revisi.

~Happy Reading~

..................................

Disebuah gedung cukup luas bernama Sekolah. Terdapat 3 serangkai yang saling bersahabatan sedari kecil. Dia adalah Ran, Dhera dan Rinda.

Ran dikenal si Manusia Es dengan segala kediaman serta kecuekkannya. Dhera si Jahil dengan segala petakilannya dan Rinda si Kalem dengan segala sikap kalem, lembut serta sifat keibuannya.

Namun, meski begitu mereka tetap merasa malu-malu terhadap orang yang belum terlalu dikenalnya.

Tetapi, yang orang lain tak ketahui lebih dalam. Jika Ran, Dhera dan Rinda bersama mereka bukan menjadi merasa malu-malu lagi, justru malu-maluin.

"Hei!!!" Sapa Dhera, yang sontak membuat kami terkejut.

"Anjay ..nih bocah yakk..gak bisa apa gak ngagetin kita!!" Omel Ran.

"Sayangnya enggak," jawab Dhera sambil menunjukin seringaian yang menjadi ciri khasnya itu.

Rinda yang melihat kelakuan kedua sahabatnya itu pun akhirnya angkat bicara "Kalian ini bisa berhenti bertengkar gak sih ,udah gede masih aja suka jahil."

"Kayak sendirinya gak kayak gitu aja." omel Dhera dan Ran tak sengaja bersamaan.

Pada akhirnya Rinda hanya bisa tersenyum malu "Oke-oke ..lebih baik aku diam aja daripada kena omel lagi ,salah lagi." ucap Rinda mengalah.

"Emang kalian lagi pada ngapain sih? Kok serius banget kayak ilmuan yang lagi serius banget karena sudah gagal ribuan kali," ledek nya Dhera.

"Ini nih kita berdua lagi liatin handphone keluaran terbaru di majalah yang baru aku beli kemarin." jawab Rinda.

Mata Dhera pun langsung berbinar-binar "Wow..aku mau liat juga dongs..." ucapnya.

"Alaynya kambuh lagi dah nih bocah." ucap Ran santai.

"Anjuu," jawab Dhera.

Tak terasa bel istirahat kedua pun berbunyi.

"Hoi,aku balik ke kelas dulu yakk. Pulang sekolah mau main gak ke rumah? Aku ada film baru yang seru banget lho," tawar Dhera.

"Eh eh eh , mau lahhh...jam berapa nih?" tanya Rinda,yang langsung menyambutnya dengan sangat senang.

"Jam 3 aja yuk." jawab Dhera.

"Wahh mau dong!! LET'S GO!" ucap Ran sangat bersemangat.

"Oke deh. Aku tunggu kalian di rumah yaa.. Bye.."

___________________________

"Dhera! Dhera!" teriak Ran dan Rinda.

"Iya tunggu sebentar," jawabnya Dhera dari dalam rumah.

Sesampai Dhera di depan pintu gerbang, dia langsung membukakan gerbang rumahnya tersebut untuk kedua sahabatnya.

"Ayo masuk aja. Jangan malu-malu. Anggap rumah sendiri aja," ucap Dhera sambil bercanda.

"Kata-katamu itu seperti kita bagaikan pendatang baru di rumahmu," jawab Rinda.

"Padahal mah udah sering kita kesini." Ran angkat bicara.

"Yaudah, ayuk ke atas aja. Kita nontonnya diatas aja," ajak Dhera.

"Film apa nih yang bakal kita tonton?" tanya Rinda.

Dhera pun bersiap memberikan kejutan film yang akan mereka tonton dan akhirnya, "Jeng.. Jeng.. Jeng... Kita nonton film The Doll,"

"Bukankah kau itu penakut ya seperti Rinda?" ucap Ran bingung.

"Iya makanya itu...Aku ajak kalian nonton bareng aku. Karena, aku gak berani kalau nonton sendirian," jawabnya Dhera sambil menyeringai.

"Ett..dasarr," ucap Rinda dan Ran bersamaan.

"Apa lagi kan, diantara kita bertiga yang paling pemberani itu Ran. Jadi kalau misal aku atau Rinda takut tinggal berlindung dibalik Ran aja." ucap Dhera sambil menyeringai.

Ran pun membalasnya dengan tatapan tajam dan membunuhnya itu.

"Peace.. Jangan marah yak Ran," ucap Rinda sambil memberikan tatapan puppy eyes nya.

Meski masalah merayu dan memohon dengan muka memelas ataupun watados (wajah tanpa dosa) itu merupakan salah satu bagian yang menjadi keahlian yang dimiliki Ran.

Ran pun akhirnya hanya bisa menghela nafasnya melihat kelakuan kedua sahabatnya itu dan akhirnya berbicara "Serah,"

"Oke deh kalau gitu ,filmnya juga udah mulai tuh." ucap Dhera sambil tangannya menunjuk ke arah televisi.

Akhirnya mereka bertiga pun menonton film tersebut penuh dengan ketegangan, oh tidak ,lebih tepatnya hanya Dhera dan Rinda.

Karena Ran adalah cewe yang sangat berani, dan film yang bergenre horor itu merupakan salahsatu genre film favoritnya. Terlebih lagi di film ini ada adegan yang agak psikopat begitu. Ran tambah menyukainya. Memang hal yg disukai Ran sedikit aneh dan ajaib tapi itulah Ran.

Dan puncak keteganganpun telah sampailah hingga membuat Dhera dengan Rinda langsung berteriak sangat kencang hingga membuat Ran menutup kedua telinganya "Kyaaaaa... Aaaaaa," teriakan Dhera dan Rinda yang begitu kencang ditambah suara mereka yang agak cempreng .

Dengan sabar Ran berusaha tetap fokus pada film tersebut meski suara teriakan histeris kedua sahabatnya itu selalu mengganggu konsentrasinya.

Film pun akhirnya tamat. Dan Dhera dengan Rinda pun segera keluar dari tempat persembunyian mereka dibawah bantal akibat takut dan Dhera segera mematikan DVD tersebut.

"Ra, aku pulang yak. Udah mau jam setengah 6 sore nih," ucap Ran sambil matanya melirik kearah jam tangannya.

"Ehh..aku juga nih ,Ra." ucap Rinda.

"Makasih ya film sama snack nya. Maaf udah ngerepotin juga" ucap Ran dan Rinda bersama.

"Elahh santai ae.. yaudah hati-hati kalian di jalan," jawab Dhera.

"Iyaa makasih yaa. Bye." ucap Rinda dan Ran bersama.

"Bye," jawab Dhera.

A New Handphone StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang