Chapter 6 Perasaan? Atau Permainan?

30 1 0
                                    

Happy Reading!

***

'Aku ini kenapa?',tanya Hazel pada diri sendiri. Kemudian ia membaringkan dirinya di atas kasur nan empuk. Hazel sambil membayangkan apa yang telah dikatakan sebelumnya. Perasaan Hazel seperti bercampur aduk dalam bayangan. Dan ia kebingungan harus mengatakan apa lagi pada April. 'Apa hanya aku yang merasa dekat dengan dia? Apa dia menyukaiku sampai melakukan hal bodoh seperti itu? Atau ini hanya kebetulan atau semacamnya?', lamunan Hazel yang sambil menanyakan kenapa terjadi. Hazel merasa gelisah saat mulai memikirkan hal percintaan. Ia beranggapan nasib percintaan belum menguntungkan bagi Hazel yang cukup pendiam. Suatu pertemuan yang terjadi mengingatkan saat persimpangan dengan perempuan aneh yang merubah hidupnya sedikit demi sedikit. Dan dengan pertemuan itu merasa bahwa dirinya pun seperti menginginkannya untuk dilindungi.

Dengan beberapa kejadian yang hampir sering terjadi setiap berjarak dekat dengannya. Hazel kemudian sedikit terheran dan bertanya pada dirinya sendiri 'kenapa aku baru menyukai seorang perempuan? Apa belum pernah terpikirkan oleh ku selama ini?'.

Keesokan harinya...

"Akhirnya aku bisa bangun sendiri di hari libur begini aku akan berlatih untuk mempersiapkan mental menyatakan perasaan kepada perempuan sebagai seorang cowok",kata Hazel dalam pagi buta itu. "Ya, aku akan mengatakannya, apapun nanti jawabannya", tambahnya dengan penuh semangat.

Kemudian Hazel membantu ibu nya mengerjakan pekerjaan rumah, Hazel memang anak yang mandiri dalam menyelesaikan masalah. Namun, disaat sedang perasaannya campur aduk ia tetap bisa mengondisikan bahwa bukan tempatnya untuk melakukan hal baka.

"Hazel?", tanya ibunya dengan wajah bingung.

"Iya?, ada apa bu?",tanya Hazel ulang.

"Kenapa senyum-senyum sendiri? Apa ada masalah dengan seseorang?", tanya ibu.

"Tidak,bu. Hazel hanya ingin saja lebih senang dan semangat", jawab Hazel dengan frontal.

Dan kemudian Hazel berpamitan dengan ibunya.

"Bu, Hazel mau jalan jalan sambil olahraga sebentar",kata Hazel. "Baik, hati-hati ya", jawab ibunya.

Gumam ibu Hazel 'dasar Hazel!'.

.....

Dan sesampainya di persimpangan jalan Hazel melihat seseorang wanita yang tengah melamun disana. Saat itu hari sudah menunjukkan pukul 08.30 dan tanpa sengaja ia bertemu dengan ketiga temannya yang cukup asyik dan suka usil untuk kalangan cowok sebagai halnya pertemanan. Dengan berbagai hal yang sudah dilalui bersamaan yang mereka sukai.

Agi berkata sambil melambaikan tangan dan berjalan ke arah Hazel "Hey! Hazel kenapa lo gak hubungi kita si kalo lagi refresh gitu?!",sambil mengerutkan dahi.

"A-aku gak apa kok, dan lagipula ya, emang gak bosen lu nempel mulu ama gue?",jawab Hazel yang terdengar kasar dalam pikiran Agi.

"Maaf deh kalo kita ganggu lo ,by the way tumben ngomongnya blak-blak-an?!",kata Agi yang menggunakan sindiran. "Jangan-jangan ada yang bikin lo campur aduk nih?", tambahnya lagi dengan menggoda Hazel yang sedang kesal.

"Apaan sih kalian,gak baik tau ngegodain temen kaya gitu",Hazel yang mulai menyerah dengan godaan dari temannya itu.

Afi yang merasa iba karena godaan Agi mungkin kelewatan sehingga membuat Afi berkata "Iya deh, lo suka banget nge godain Hazel?"

Agi yang dengan tiba-tiba menjawab dengan serobotan tak ingin candanya berhenti mengatakan "Habisnya ekspresinya beda lho, biasanya Hazel suka jaim tapi sekarang ada kemajuan yang aneh?!".

Who is She?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang