You pov.
"Suamiku memberikanku kalung ini tepat saat ulang tahun pernikahan kita"
"Aigoo.. so sweet sekali suamimu Mina-ya"
"Nee.. em.. y/n kau dan suamimu itu kan sudah menikah setahun yang lalu, apa dia memberikan sesuatu padamu?"
Kata-kata Mina di cafe tadi terus terngiang-ngiang di kepalaku. Hadiah? Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan itu. Ya, kalaupun suamiku memberikannya padaku aku pasti akan menerimanya.
Hari ini adalah ulang tahun pernikahanku dengannya. Setahun yang lalu, ia menikahiku. Ia memang bukan orang yang romantis, tapi ia tipe orang yang bisa membuat orang bahagia dengan perlakuannya. Moon Taeil. Itu namanya.
Setiap pagi, aku mempersiapkan keperluannya pergi bekerja. Membuatkan sarapannya. Menyiapkan air hangat untuknya. Menyiapkan kemeja dan jasnya. Kemudian merapikan dasinya.
Lalu kenapa sekarang aku memikirkan hadiah untuk ulang tahun pernikahan kita? Bukankah sudah cukup ia membuatku bahagia setiap harinya? Memberikan kecupan di dahi setiap ia akan berangkat bekerja. Memberikan senyuman penuh cinta di setiap harinya. Apa itu tidak cukup? Kurasa ia. Tapi dari tadi aku memikirkan masalah hadiah itu.
Apa Taeil oppa akan memberikanku hadiah? Entahlah. Semua jawabannya akan terjawab saat Taeil pulang bekerja nanti.
---
"Lupakan masalah hadiah.. apa Taeil akan ingat hari ini hari apa? Bahkan jika dia lupa apa kau tidak kecewa?"
---
Yatuhan, kenapa dari dikepalaku hanya ucapan Mina tadi? Aku benar-benar gila sekarang.
"Aku pulaang~"
Suara Taeil oppa menggema di penjuru ruang. Aku sedikit berlari untuk menemuinya di depan pintu.
"Oppa, kau sudah pulang?"
"Ne"
Ucapnya tak lupa dengan senyumnya."Apa oppa lapar?"
Aku mengambil tasnya dan kemudian berjalan meletakkannya."Eung.. kau masak apa hari ini?"
Taeil oppa kemudian duduk di sofa depan televisi."Em.. hari ini aku tidak masak.. aku ingin makan diluar bersama oppa. Boleh kah?"
Ucapku manja"Eyy.. sejak kapan kau jadi manja begini, eoh?"
"Entahlah, tapi aku ingin.. jeball"
"Arraseo.. ayo kita pergi. Tapi.."
"Tapi apa?"
"Ya, kau tahu? Aku baru saja pulang kerja dan bajuku.."
"Hehehe.. cepatlah mandi oppa..aku akan menunggu"
"Kau tidak mandi juga?"
"Aku akan mandi setelah oppa"
"Bagaimana jika bersama?"
"YAKK!! BYUNTAE! CEPATLAH MANDI OPPA!!"
Bentak ku pada Taeil oppa. Mungkin pipi ku sekarang sudah memerah.---
Kini, kita sudah bersiap akan pergi. Aku menggunakan gaun selutut berwarna peach. Tak lupa juga high heels dengan warna senada.
Taeil oppa membukakan pintu mobil untukku. Setelah aku masuk, ia lalu menutupnya dan berlari ke arah pintu satunya.
Di dalam mobil, Taeil oppa memasangkan seltbetku. Wajah kami sangat dekat. Bahkan aku dapat merasakan hembusan nafasnya.
Mata kami kemudian saling bertatapan.
Dan..
Chu~
Sebuah benda kenyal milik Taeil oppa mendarat di tepat di bibirku. Ini hanya ciuman biasa. Hanya sekedar menempel saja.
Eomma.. pipiku pasti sudah seperti kepiting rebus saat ini. Padahal aku sudah sering melakukan ini dengannya. Tapi kali ini aku merasa pipiku menghangat.
Kami hanya diam di dalam mobil. Taeil oppa pun tidak menjalankan mobilnya.
"Chagiya.."
Taeil oppa memanggilku"Ne?"
"Kau ingatkan setahun yang lalu?"
"Ne?"
"Setahun yang lalu kita menikah chagiya.. kau tak ingat?"
"Tentu saja aku ingat oppa"
"Kenapa kau tidak bilang?"
"Aku.. tidak bilang karena.. semua yang kau berikan padaku sudah cukup oppa..
Aku tidak menuntut kau harus memberiku hadiah di hari spesial ini..
Aku sudah bahagia dengan apa yang kau berikan setiap harinya padaku..
Jadi itu tidak masalah jika kau tidak memberiku hadiah..
Bahkan jika kau tidak ingat hari ini"
"Jika ku beri sesuatu.. apa kau akan menolak?"
"Aku tidak akan-"
Ucapanku terpotong karena Taeil oppa mencium bibirku lagi. Kali ini bibirnya melumat bibirku. Tangan Taeil oppa menekan tengkuk ku agar bisa memperdalam ciumannya.Ia kemudian melepaskan ciumannya perlahan. Ia kemudian berbisik di telingaku.
"Ayo kita lanjutkan.. setelah ini, aku akan memberikan hadiah kecil untukmu chagi"
Taeil oppa berbisik ditelingaku. Ia kemudian menarikku keluar mobil dan masuk kembali kedalam rumah. Kemudian hal itu terjadi.Ya, Taeil oppa memang punya cara tersendiri membagiakanku. Ia memang tidak suka memberiku sepucuk surat, coklat ataupun bunga padaku. Tapi ia memberikan kasih sayangnya padaku langsung. Tanpa bicara, dan langsung melakukannya.
Intinya, kau tidak harus membahagiakan orang yang kau cintai dengan memberinya coklat ataupun bunga. Tapi kau juga bisa memberikan kebahagiaan padanya dengan caramu sendiri.
Seperti suamiku ini,
Dia adalah best husband ku.
A person can give me happy with their stlye.
Hae hae~
Author back~
Sebenernya gue ga bisa update sekarang dikarenakan minggu ini gue lagi uts. Tapi besok terakhir yehet~
So, gue update dulu~
Ini part udah 2 mingguan gue pendem ga di apdet2.. hehe..Next time? Sapa enaknya yah??