Stay With Me (SKYDRAGON)

2

STAY WITH ME 2

Chaerin mengerjapkan matanya, menyadarkan dirinya untuk memulai aktivitas di pagi hari ini. Ia melihat wajah Jiyong sebentar sebelum mematikan jam alarm yang nyaring berbunyi dari atas nakas. Chaerin melihat ponsel Jiyong yang bersanding dengan ponselnya diatas nakas, Chaerin mengambilnya lalu membuka email Jiyong untuk melihat jadwal aktifitasnya hari ini.

Chaerin mengembalikan ponsel Jiyong diatas nakas, dan ia kembali berbaring menghadap Jiyong yang masih bergelut dengan mimpinya. Chaerin membelai pipi Jiyong dengan hati-hati. Memainkan rambut Jiyong yang menjuntai sedikit tak beraturan. Lalu berhenti di bibir Jiyong yang terkatup rapat. Chaerin menelusuri garis bibir Jiyong dengan sentuhan seringan bulu, ia takut Jiyong akan terbangun dari tidurnya.

Chaerin kembali mencoba membelai pipi Jiyong, tapi suara serak khas bangun tidur milik Jiyong menghentikannya."Merindukanku?" pertanyaan singkat yang sarat akan makna dilontarkan oleh Jiyong. Chaerin menjawabnya dengan memberikan Jiyong sebuah senyuman manis, lalu Chaerin menyembunyikan wajah malu-malunya di dada Jiyong.

Jiyong membelai rambut Chaerin dengan sayang. "Hunchae...apapun yang terjadi kau harus percaya pada oppa" Pernyataan Jiyong seperti menjawab semua pertanyaan yang ada di kepalanya sejak kemarin.

Keterbatasan waktu menjadikan komunikasi mereka sedikit kurang lancar. Berprofesi sebagai public figure memang tidak mudah. Bahkan mereka seperti kekurangan waktu untuk beristirahat. Apalagi mereka menjadi leader dari group masing-masing. Tanggung jawab mereka lebih besar daripada yang lain.

"Ne oppa..." Chaerin menanggapi pernyataan Jiyong. Masih dengan menyembunyikan wajahnya di dada Jiyong. Jiyong mencium puncak kepala Chaerin dengan sayang. Chaerin yang merasakan kecupan itu mengangkat wajahnya, bertatapan langsung dengan wajah Jiyong.

"Kantung matamu lebih pekat dari biasanya, oppa pasti sangat kurang istirahat akhir-akhir ini...' Chaerin membelai mata Jiyong.'hari ini jadwal oppa Cuma mengunjungi studio kan?' Jiyong yang ditanya hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Chaerin. 'aku akan memasak untuk oppa. Sementara itu oppa istirahat disini.." Chaerin mengubah posisinya menjadi duduk, tapi Jiyong menariknya kembali hingga Chaerin terjerembab di pelukannya.

"Siapa yang bilang kau boleh pergi dari sini?" Jiyong memeluknya erat. Tapi Chaerin berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan itu" Oppa..hhh...andwe..lepaskan" Jiyong tambah mengeratkan pelukannya. Senyum jahil bertengger di bibir Jiyong. Ia kemudian mencium pipi Chaerin berkali-kali hingga Chaerin tertawa geli."Oppa lepas hahaha" Jiyong tambah bertubi-tubi mengecup pipinya.

"Shiro..." Jiyong menjawab Chaerin disela-sela kecupannya. "Aaaa oppa andwe...aku mau masak...lepasss". Jiyong mengendurkan pelukannya. Lalu berbisik ditelinga Chaerin "Jeongmal bogoshipo chagiya...". Chaerin yang mendengar pernyataan Jiyong pun menutup wajahnya dengan tangannya. Sudah dapat dipastikan bahwa saat ini wajah Chaerin blushing karena malu. Jiyong mengamati Chaerin. "Jadi cuma aku yang merindukanmu?"

Mendengar perkataan Jiyong, Chaerin membuka tangannya. "Nado bogoshipo oppa..." Jiyong pura-pura kurang mendengar perkataan Chaerin. "Apa? Aku tidak mendengarnya..." Chaerin memasang muka duck facenya. Jiyong tertawa kecil melihat kekasihnya sedikit merajuk. "Nado bogoshipo chagiya..." Chaerin mengucapkannya sedikit malu-malu.

Jiyong yang mendengarnya tersenyum simpul, lalu tanpa peringatan menyentuh dagu Chaerin dan mengarahkan wajah Chaerin kehadapannya. Tanpa basa basi lagi Jiyong melumat bibir Chaerin, mengungkapkan perasaanya lewat persatuan bibir mereka. Ciuman kerinduan, dan tanpa nafsu. Jiyong melepas bibir Chaerin, lalu menatap manik mata Chaerin. "Aku lapar..." Jiyong mengatannya dengan muka yang polos. Chaerin tak dapat menahan tawanya.